Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menghadapi Anak yang Suka Ngambek, Jangan Dimarahi!

ilustrasi anak marah (unsplash.com/Mick Haupt)

Semua orangtua pasti setuju bahwa menghadapi anak yang suka ngambek merupakan tantangan tersendiri. Hal ini karena memang kebiasaan ngambek yang dilakukan oleh anak sebetulnya muncul sebagai ungkapan dari rasa frustrasi, kelelahan, atau pun keinginan yang mungkin tidak terpenuhi sebelumnya.

Banyak orangtua yang seringkali lepas kendali dalam menghadapi anak-anak yang suka ngambek, sehingga justru balik memarahi anak dan membuat keadaan menjadi tidak kondusif. Sebetulnya orangtua membutuhkan strategi yang tepat untuk membantu anak menghadapi kebiasaan ngambeknya, sehingga dapat dilakukan dengan beberapa tips penting yang berikut ini.

1. Harus tenang dan sabar

ilustrasi anak dan ibu (unsplash.com/Fernanda Greppe)

Tips pertama orangtua mungkin perlu ekstra tenang dalam menghadapi segala perubahan perilaku yang dilakukan oleh anak. Memang karakter yang ditunjukkan oleh anak sering kali tidak bisa ditebak karena anak mungkin bisa saja tiba-tiba ceria atau sesaat kemudian bisa berubah marah, sehingga hal ini sulit untuk diprediksi sebelumnya.

Setidaknya orangtua dapat membantu anak untuk tetap tenang dan tidak mudah terbawa emosi karena ini akan membantu meredakan situasi sebelumnya. Jika orang ptua balik marah pada anak, maka hal ini akan membuat anak justru semakin kesal dan emosinya jadi tidak bisa terkendali, bahkan dapat membuat anak jadi mengalami trauma.

2. Cari tahu masalahnya

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Anak-anak yang suka ngambek biasanya pasti memiliki penyebab tersendiri mengapa sampai melakukan hal yang demikian. Setidaknya orangtua memang harus mengenali segala penyebab yang mungkin membuat emosi anak jadi tidak stabil, entah itu karena efek kelelahan, kelaparan, frustrasi, atau pun merasa diabaikan.

Jika orangtua sudah mengenali penyebab utama dari kebiasaan ngambek tersebut, maka bisa mene menemukan alternatif solusinya. Jangan sampai orangtua tidak mengetahui penyebabnya dan justru hanya membiarkan anak terus menerus ngambek tanpa memberikan solusi yang jelas.

3. Validasi emosi anak

ilustrasi anak marah (unsplash.com/Alexander Dummer)

Segala emosi yang ditampilkan oleh anak sebetulnya merupakan cara mereka dalam mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Tidak mengherankan jika orangtua tentu harus bisa menunjukkan empati dalam setiap situasi yang ditunjukkan oleh anak, sehingga tidak sampai merasa terabaikan begitu saja.

Orangtua bisa menunjukkan empati tersebut melalui berbagai macam cara, entah itu melalui pelukan, kalimat yang menyenangkan, dan lain sebagainya. Setidaknya melalui validasi emosi tersebut maka anak akan merasa dihargai setiap perasaannya, sehingga bisa meminimalisir kebiasaan ngambeknya.

4. Coba alihkan perhatian anak

ilustrasi anak dan ibu (unsplash.com/Fernanda Greppe)

Kebiasaan ngambek yang mungkin dilakukan oleh anak sering membuat orangtua jadi kerepotan sendiri. Apalagi jika anak justru sering sekali ngambek ketika berada di tempat umum, sehingga membuat orangtua jadi khawatir apabila hal tersebut mengganggu ketertiban atau pun kenyamanan dari orang-orang lainnya.

Orangtua mungkin bisa membantu untuk mengalihkan perhatian anak sejenak ke aktivitas lain yang lebih menarik, seperti misalnya membaca buku bermain atau melakukan kegiatan favorit anak. Mengalihkan perhatian maka anak bisa lebih tenang dan tidak mudah emosi lagi, namun jangan sampai terlalu keseringan karena akan membuat anak jadi semakin mudah ngambek karena merasa kemauannya dapat turuti.

5. Mengajarkan anak cara mengelola emosinya

ilustrasi anak marah (pexels.com/RDNE Stock project)

Orangtua sering menganggap bahwa kebiasaan yang berbeda tunjukkan oleh anak merupakan hal yang umum dan biasa. Namun, satu hal yang perlu orangtua ingat adalah kebiasaan tersebut tidak bisa dibiarkan terus menerus, apalagi jika anak tidak kunjung berubah seiring berjalannya waktu dan terus terbawa sampai dewasa.

Setidaknya orangtua dapat mengajarkan anak bagaimana caranya melakukan manajemen emosi dengan baik agar bisa mengelolanya sebijak mungkin, sehingga tidak sampai mudah ngambek hingga tumbuh dewasa. Tentunya dengan mengajarkan hal-hal yang baik dan secara konsisten, maka dapat membantu anak untuk meminimalisir kebiasaan ngambeknya.

Orangtua memang harus ekstra sabar dalam menghadapi anak yang suka ngambek. Namun, orangtua juga jangan sampai kelewat batas dalam menegur atau pun menasehati anak agar tidak sampai membuatnya merasa tersinggung. Bagaimana cara kamu dalam menghadapi anak yang suka ngambek?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us