Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Sukses Parallel Parenting Setelah Bercerai, Penting!

Ilustrasi bermain bersama anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setelah bercerai, mungkin mengasuh anak bersama mantan pasangan yang tidak kooperatif membuat co-parenting tidak berhasil. Namun, ada alternatif lain berupa parallel parenting yang bisa dicoba sebagai cara baru mengasuh anak. 

Parallel parenting merupakan bentuk parenting yang terpisah, tetapi berdampingan dalam berbagai aspek kehidupan anak. Misalnya, salah satu orangtua akan bertanggung jawab atas semua hal medis anak, sedangkan orangtua lainnya bertanggung jawab dalam urusan pendidikan.

Berikut adalah beberapa tips penting yang perlu kamu perhatikan saat menerapkan parallel parentingSimak hingga akhir, ya!

1. Mampu menerima keputusan dari mantan pasangan

Ilustrasi menerima keputusan mantan pasangan (pexels.com/RODNAE Productions)

Gaya parallel parenting mengharuskan kamu untuk bisa menjadi diri sendiri dan menerima keputusan yang diberikan oleh mantan pasangan. Kamu harus mampu menerima segala kekurangan dan kemampuannya dalam mengendalikan setiap situasi demi mencapai kebahagiaan anak.

Ingatlah bahwa parallel parenting lebih cenderung membuat kamu dan mantan pasangan bekerja layaknya sebuah tim. Tujuan utama dari parallel parenting adalah untuk mengurangi konflik dengan cara terbaik yang orangtua bisa lakukan, tanpa campur tangan dari yang lain.

"Parallel parenting adalah bentuk pengasuhan dengan pembagian pengambilan keputusan tentang masalah pendidikan, kesehatan, dan agama untuk anak," kata seorang pengacara, Daphna Schwartz, dilansir Separation.

2. Berinteraksi seminimal mungkin dengan mantan pasangan

Ilustrasi mengirim pesan ke mantan pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Parallel parenting memungkinkan kamu dan mantan pasangan untuk berkomunikasi seminimal mungkin. Kamu hanya perlu bertukar informasi paling penting dari kegiatan anak, tanpa perlu bertemu secara langsung.

Misalnya, ketika anak memiliki agenda pentas pertunjukan di luar sekolah, kamu bisa menanyakan apakah mantan pasanganmu akan hadir atau tidak. Sampaikan juga informasi tentang lokasi pengantaran dan penjemputan anak kepada mantan pasangan, jika dirinya memiliki waktu.

3. Buatlah komunikasi dengan mantan pasangan layaknya partner kerja

Ilustrasi memberikan kabar anak ke mantan pasangan (pexels.com/Ono Kosuki)

Agar konsep parallel parenting berhasil, kamu harus bisa memandang komunikasi dengan mantan sebagai rekan kerja atau bisnis. Komunikasi harus bersifat ringkas, to the point, dan gak baper. Cara ini efektif untuk mengurangi konflik dalam mengasuh anak.

"Berkomunikasi dengan mantan pasangan haruslah singkat, informatif, ramah, dan tegas," kata seorang pengacara, Bill Eddy, dilansir Beenke.

4. Gunakan website atau aplikasi lain tentang parenting

Ilustrasi membuka website parenting (pexels.com/Caio)

Menggunakan smartphone dan media sosial tentunya sangat membantu dalam mengasuh anak di zaman digital seperti sekarang. Selain media sosial, gak ada salahnya buat kamu mencoba aplikasi parenting lewat smartphone-mu.

Aplikasi parenting seperti OurFamilyWizard menyediakan fitur untuk membagi jadwal dengan orangtua lainnya, menulis pengeluaran, rekam medis anak, dan catatan-catatan penting lainnya. Kamu juga bisa cari aplikasi parenting lain yang lebih lengkap dengan fitur konsultasi pada ahli untuk menyelesaikan permasalahanmu dalam mengasuh anak.

5. Ubahlah konflik menjadi kesempatan untuk belajar

Ilustrasi menasihati anak (pexels.com/Kindel Media)

Meskipun sudah berpisah, namun dalam melakukan parallel parenting tentunya masih bergantung pada bagaimana hubungan antara orangtua dan anak. Misalnya, salah satu orangtua mungkin melakukan kesalahan yang membuatnya marah besar terhadap anak. Peranmu di sini harus bisa membimbing serta mengajarkan anak tentang bagaimana menghadapi situasi tersebut.

Fokuslah pada apa yang anak-anak rasakan dan apa yang dapat mereka lakukan terhadap perasaan yang dialaminya itu. Bagaimana anak bisa menangani situasi yang sama apabila terjadi lagi dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan? Dengan cara ini, artinya kamu memilih untuk memberikan pembelajaran penting terhadap perkembangan anak daripada hanya berfokus pada kesalahan mantan pasanganmu saja.

Itulah tips penting dalam menerapkan parallel parenting. Konsep parenting ini bisa menjauhkanmu dan anak dari perilaku negatif mantan pasangan dan dapat menjadi pilihan metode pengasuhan anak terbaik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us