Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Untukmu yang Dewasa Tanpa Ibu, 5 Hal Ini untuk Menyemangatimu

Pixabay/marvelmozhko

Kehilangan sosok ibu adalah mimpi buruk bagi setiap orang. Tak peduli berapapun bilangan usiamu, karena di hadapan ibu, kamu tetap seperti bayi kecilnya yang akan terus ia sayang. Jika bisa berharap, setiap orang ingin selalu hidup di samping ibunya, karena tak ada yang benar-benar siap berpisah dari sang ibu.

Tapi, hidup siapa yang tak terlepas dari cobaan? Orang lain mungkin diuji dengan kekurangan harta, kekurangan fisik, atau bentuk cobaan lainnya. Dan ternyata, Tuhan mengujimu dengan kehilangan salah satu orang tersayang. Untukmu yang ditinggal ibu sebelum usia dewasa, semoga kalimat ini bisa kembali membangkitkan semangatmu untuk menjalani hidup penuh rasa syukur dan bahagia.

1.Setelah kepergian ibu, kamu tentu boleh saja bersedih, tapi kamu tidak boleh menjadi pribadi yang kalah

IDN Times/WFandra
IDN Times/WFandra

Kesedihan bukanlah hal yang haram, tapi menjadi terlarang ketika kita larut di dalamnya. Justeru seperti ada yang salah jika kamu tak merasa sedih saat kehilangan orangtua, tapi percayalah, ibumu juga tak menginginkan kamu kalah oleh kesedihan sebab kepergiannya.

Bersedihlah, tapi tetap sisakan ruang di hatimu untuk kebahagiaan. Saat hatimu sudah ikhlas dengan ketetapan Tuhan, di situlah kebahagiaan akan kembali mengisi hatimu. Dan kamu akan menaiki satu atau lebih anak tangga menuju kedewasaan.

2.Tuhan tidak sedang menghukummu, tapi Tuhan tahu bahwa kamu mampu dewasa lebih cepat, meski tanpa ibu

Pixabay/TheVirtualDenise

Sosok ibu dan ayah sama pentingnya, tapi karena ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, kepergian ibu sering kali memberikan goncangan paling besar pada mental seseorang. Ibulah yang paling banyak menghabiskan waktu bersama kita, memperkenalkan pada dunia dan yang paling berpengaruh dalam pembentukan karakter kita. Itulah kenapa bagi seorang yang kehilangan ibu di usia sebelum dewasa akan terasa sangat berat.

Satu hal yang perlu kamu pahami adalah bahwa kamu mampu menghadapinya. Itulah kenapa Tuhan memilihmu memikul cobaan itu, karena tanpa kehadiran seorang ibu, kamu akan berubah menjadi pribadi yang dewasa dalam waktu yang lebih cepat.

3.Menjadi pribadi yang sukses, adalah cara keren untuk membalas semua kesedihan atas kehilangan sosok ibu tersayang

Pixabay/pasja1000
Pixabay/pasja1000

Tetaplah mencintai dan menyayangi ibumu dengan sepenuh hati, tapi segera akhiri kesedihanmu. Kamu mungkin memang kehilangan sosok ibu, tapi yang mencintai dirimu bukan hanya ia seorang. Masih ada ayah, saudara, kerabat dan sahabat. Jadilah tegar demi mereka. Karena kesedihanmu yang berlarut hanya akan melukai hati mereka.

Kamu perlu memberanikan diri untuk tersenyum agar kembali mendapatkan kekuatan untuk melanjutkan mengejar impian hidup yang sukses.

4.Cobaan hidup bukan pilihan, tapi menjalani hidup dengan sebaik-baiknya adalah kewajiban

Pixabay/LisaLiza
Pixabay/LisaLiza

Yang telah pergi adalah ia yang telah selesai dengan segala urusannya di dunia ini, dan kita yang tinggal mesti melanjutkan tugas kita sebagai manusia dengan sebaik-baiknya. Tempatkan ibumu dalam doa-doa terbaikmu, jadikan kenangan tentangnya sebagai pemacu semangat untuk menjalani hidup dengan baik.

Begitu kita juga selesai dengan dunia ini, kita pun akan menyusul. Dan jangan lupa untuk selalu berharap semoga Tuhan mempertemukan lagi dirimu dengannya di tempat terbaik.

5.Setelah ibumu kembali kehadirat Tuhan, tugasmu bukan meratapi, tapi mendoakan

https://www.pexels.com/

Home is not home if without Mom. Ibu memang selalu menjadi tempat pulang. Tempat bagimu menceritakan segala harapan. Tempat menyandar saat lelah, dan tempat mengadu saat kamu khawatir oleh masa depan. Namun saat ibu telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, tugasmu bukanlah meratapi, tapi mendoakannya.

Sama seperti ibu, kita pun akan kembali pada Tuhan. Tempat akhir dari segala kepulangan. Baik kita, ibu atau ayah, kepergian kita hanya soal perbedaan waktu. Hidup memang begitu, selalu ada yang pergi, dan juga ada yang tinggal. Bak kata Melly Goeslaw dalam salah satu lagunya; “Bagaimanapun hidup memang hanya cerita. Cerita tentang yang ditinggalkan dan yang meninggalkan.”

Stay grateful, live happily..!!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riyeni Dwi Elfani
EditorRiyeni Dwi Elfani
Follow Us