Kehamilan menjadi hal yang membahagiakan bagi banyak orang. Kabar bahagia ini mungkin ingin segera dibagikan olehmu kepada teman, sahabat, dan saudara. Namun, kira-kira kapan waktu yang tepat untuk membagikan kabar gembira ini?
Sebenarnya, tak ada patokan waktu untuk mengumumkan kehamilan. Oleh karenanya, kamu dapat mempertimbangkan beberapa hal berikut sebelum mengumumkan kehamilan, baik di media sosial maupun memberi kabar pada orang lain.
Mengumumkan kehamilan dapat dilakukan setelah melalui trimester pertama. Keputusan ini dapat diambil dengan pertimbangan fisik dan mental ibu yang tengah mengandung.
Trimester pertama menjadi fase yang krusial bagi perkembangan janin. Selain itu, ibu hamil juga tengah mengalami perubahan yang besar sehingga penting untuk fokus pada kesehatan fisik mau pun mentalnya.
Pertimbangan lain, pada trimester pertama, janin masih dalam kondisi rawan. Banyak keguguran terjadi pada masa ini. Karenanya, kamu bisa mengumumkan kehamilan setelah melewati tiga bulan pertama kehamilan dengan pertimbangan janin yang lebih kuat.
Sebagaimana dilansir dari Healthline, 80 persen keguguran terjadi di trimester pertama. Meski banyak faktor dan penyebab, misalnya kelainan kromosom hingga janin yang tidak berkembang, namun hal ini sebaiknya turut menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Mengumumkan kehamilan memungkinkan kamu untuk mendapatkan pertolongan, bantuan, dan penanganan yang tepat apabila muncul gejala kehamilan yang kurang nyaman. Perempuan yang sedang hamil biasanya merasakan mual, muntah, dan cepat lelah sehingga dengan membagikan kabar kehamilan pada orang lain, penanganan dari gejala-gejala tersebut dapat dilakukan secara lebih tepat.
Jika orang lain tahu mengenai kehamilanmu, mereka dapat memberikan bantuan yang sekiranya akan memudahkanmu dalam menjalani keseharian. Selain itu, bila kehamilan diketahui oleh orang di sekitar, mereka dapat memberikan saran atau rekomendasi tindakan apa yang bisa kamu lakukan untuk menjaga calon bayi dalam perutmu.
Mengumumkan kehamilan tak harus dilakukan oleh setiap ibu hamil. Boleh saja untuk menyimpan kabar kehamilan tanpa diketahui orang yang tidak terlalu akrab, misalnya mengumumkan di media sosial. Kamu juga berhak untuk mengabarkan keluarga atau teman terdekat saja apabila tengah mengandung.
Namun, jika ingin mengumumkan kehamilan, pertimbangkan apakah dengan melakukan tersebut dapat beresiko meningkatkan keguguran. Selain itu, pikirkan juga dari sisi kesehatan mental, apakah akan lebih nyaman bila orang lain mengetahui tentang kehamilanmu?
Pertimbangan lainnya adalah dari faktor pekerjaan atau gaya hidup. Apakah dengan membagikan kabar kehamilanmu dapat membantu pekerjaan dan bisa mendapatkan support system yang baik?
Beberapa hal di atas dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengumumkan kehamilan. Kamu dapat memilih tindakan yang dirasa membuatmu lebih nyaman.