5 Soft Skill yang Tumbuh pada Anak saat Berlatih Puasa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Puasa Ramadan tinggal menghitung hari. Tidak hanya orang dewasa yang bersemangat dengan mempersiapkan keperluan bulan puasa, namun anak-anak juga. Saat orangtua berpuasa, inisiatif anak muncul untuk ikut berpuasa juga.
Mereka meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Saat anak latihan puasa, orangtua sebaiknya terus mendukung, ya. Dengan berlatih puasa, lima soft skill berikut ini akan tumbuh pada anak. Apa saja itu?
Baca Juga: 5 Aplikasi Niat Puasa dan Kumpulan Doa Sehari-hari
1. Kejujuran
Tantangan yang akan anak rasakan saat berlatih puasa, tentu saja rasa lapar dan haus. Mereka akan mengeluh hingga rewel, namun tetap berusaha melanjutkan puasa, lho. Nah, pada kondisi seperti ini orangtua perlu mendukung dengan mengapresiasi dan tidak memaksakan anak ikut berpuasa penuh.
Ingatkan kepada anak, karena sedang latihan puasa, boleh berbuka puasa lebih awal. Namun, nasihati anak untuk jujur, apabila mereka makan di jam tertentu atau berhasil puasa penuh. Sikap mengapresiasi dan tidak memaksakan, akan membuat anak menuruti nasihat orangtuanya. Ia akan jujur dan tidak takut menjawab ketika orangtua bertanya.
2. Empati
Seringnya anak akan bertanya, apa alasan dibalik anjuran puasa. Dengan kalimat yang mudah dipahami, orang tua menjelaskan kepada anak. Makna berpuasa yakni menyadarkan mereka untuk berempati ikut merasakan haus dan lapar dengan orang-orang yang kesulitan.
Agar lebih mudah dipahami, orangtua bisa memberi contoh dengan melihat sekeliling. Secara perlahan, anak akan berempati dengan kondisi yang ada. Hal ini membuat mereka berusaha bisa berpuasa penuh, berempati seperti apa kata orangtuanya.
3. Bersyukur
Editor’s picks
Puasa tidak hanya mengajarkan anak memiliki empati terhadap sesama. Keadaan yang mereka alami saat ini, akan mengajarkannya untuk bersyukur. Sesuai dengan apa yang anak lihat bersama orangtuanya.
Dengan memiliki kemampuan bersyukur, anak terlatih untuk tidak menjadi pribadi yang mudah mengeluh. Bersyukur juga akan mengajarkan mereka untuk bersabar. Tidak semua apa yang mereka inginkan harus segera di dapat.
4. Bersabar
Meskipun orangtua tidak memaksakan anak ikut berpuasa satu hari penuh, namun mereka kadang tetap berusaha, lho. Tantangan besar juga pasti dialami oleh orangtua. Sambil menenangkan anak yang berusaha kuat puasa, orangtua bisa menceritakan manfaat lain anjuran berpuasa.
Dengan begitu ia akan lebih tenang, rasa lapar teralihkan. Ia sedang melatih sabar untuk menahan lapar dan haus hingga waktunya berbuka. Saat anak berhasil puasa penuh, orangtua perlu untuk mengapresiasi. Agar anak kembali bersemangat untuk puasa esok hari.
5. Time management
Dukungan yang orangtua bisa berikan kepada anak saat latihan puasa, yakni dengan membiarkan ia melakukan aktivitasnya. Namun, tetap harus diawasi dan diingatkan, ya. Nasihati mereka, saat puasa sebaiknya kurangi aktivitas bermain dengan intensitas berat.
Terutama saat siang hari, ingatkan mereka untuk menjaga stamina agar kuat berpuasa hingga sore. Jika mereka ingin bermain, sarankan untuk melakukannya di malam hari setelah berbuka puasa, siang hari untuk istirahat. Dengan begitu, mereka bisa membagi waktu kapan untuk istirahat dan aktif bermain.
Saat mendampingi anak yang berlatih puasa, orang tua harus ekstra bersabar. Meskipun belum mampu berpuasa penuh, setidaknya tetap berikan apresiasi terhadap usahanya. Secara bertahap dan pengawasan orangtua, anak akan mampu puasa penuh dengan semakin berkembangnya lima soft skill di atas.
Baca Juga: 5 Tips Mengajari Anak Self-Control, Bekal Skill di Masa Depan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.