Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Fakta Unik Pacu Jalur Khas Riau yang Viral Mendunia

potret kemeriahan festival Pacu Jalur di Riau
potret kemeriahan festival Pacu Jalur di Riau (YouTube.com/koleksi Pacu Jalur)

Bangsa Indonesia memang kaya akan tradisi budaya, salah satunya adalah Pacu Jalur. Pacu Jalur merupakan warisan budaya yang berasal dari Riau. Saat ini, tradisi tersebut sedang ramai dibicarakan oleh warganet sampai ke penjuru negeri, lho.

Nah, Pacu Jalur ini bukan sekadar lomba perahu panjang. Ia adalah simbol gotong royong, kebersamaan, dan kekuatan masyarakat. Nilai-nilai ini pun hidup sampai sekarang. Tak heran banyak yang kagum saat melihatnya.

Nah, biar kamu makin tahu tentang tradisi budaya khas Riau ini, berikut adalah fakta unik tentang Pacu Jalur yang sedang viral mendunia. Yuk, simak bareng-bareng!

1. Dari transportasi jadi tradisi

potret lomba Pacu Jalur di Sungai Kuantan
potret lomba Pacu Jalur di Sungai Kuantan (YouTube.com/koleksi Pacu Jalur)

Sejarah Pacu Jalur tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Kuantan yang sejak lama menggunakan “jalur” atau perahu panjang sebagai alat transportasi utama. Masyarakat kuantan mengandalkan jalur untuk memudahkan mereka beraktivitas, seperti mengangkut hasil panen mereka, yaitu pisang dan tebu.

Jalur ini dibuat dari batang kayu utuh berukuran raksasa yang mampu menampung puluhan orang di atasnya.

Seiring berjalannya waktu, fungsi jalur tidak hanya sekadar alat angkut, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi budaya masyarakat yang sekarang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

2. Pacu Jalur sudah ada sejak era kolonial Belanda

ilustrasi lomba pacu jalur masa kini
ilustrasi lomba pacu jalur masa kini (YouTube.com/koleksi Pacu Jalur)

Tradisi Pacu Jalur sudah berlangsung sejak era kolonial Belanda. Dahulu, masyarakat Kuantan Singingi menggelarnya pada bulan Agustus untuk memperingati hari lahir Ratu Wilhelmina. Namun, saat masa pendudukan Jepang, Pacu Jalur ini sempat ditinggalkan oleh masyarakat Kuantan.

Baru setelah Indonesia merdeka, Pacu Jalur kembali digelar. Namun, waktunya disesuaikan dengan hari besar agama dan nasional seperti Idul Fitri, Maulid Nabi, 1 Muharam, dan Hari Kemerdekaan.

3. Arti “Pacu Jalur” menurut masyarakat Kuantan

potret jalur yang dinaiki oleh puluhan pendayung
potret jalur yang dinaiki oleh puluhan pendayung (YouTube.com/Diskominfoss Kuantan Singingi)

Pacu Jalur terdiri dari dua kata, yakni “pacu” dan “jalur”. “Pacu" dalam bahasa Indonesia berarti lomba, sedangkan "Jalur" menurut masyarakat Kuantan merujuk pada perahu panjang yang digunakan dalam perlombaan tersebut.

Panjang perahu atau jalur ini bisa mencapai 25-40 meter, lho. Tak heran jika perahu ini bisa menampung hingga 60 orang. Jadi, Pacu Jalur secara sederhana dapat diartikan sebagai perlombaan perahu panjang.

4. Penuh unsur adat dan kepercayaan lokal

potret festival pacu jalur sebagai warisan budaya khas Riau
potret festival pacu jalur sebagai warisan budaya khas Riau (YouTube.com/Diskominfoss Kuantan Singingi)

Keberadaan Pacu Jalur tidak terlepas dari pengaruh adat dan kepercayaan lokal. Sejak awal proses pembuatan, perahu jalur selalu melibatkan peran pawang atau dukun adat. Proses ini diawali dengan pemilihan kayu yang dilakukan lewat ritual Babalian, yaitu tarian adat yang diiringi musik tradisional, serta Batonung, pencarian kayu dengan cara spiritual.

Setelah kayu diperoleh, masyarakat mengadakan upacara menyemah dengan memberikan sesajen kepada penjaga pohon sebagai bentuk penghormatan dan perlindungan.

5. Pembagian tugas di lomba Pacu Jalur

potret Togak Luan dan anak pacu di jalur
potret Togak Luan dan anak pacu di jalur (YouTube.com/Diskominfoss Kuantan Singingi)

Dalam perlombaan Pacu Jalur, setiap orang memiliki peran penting. Di bagian depan terdapat tukang tari yang bertugas memberi semangat dan menjaga kekompakan tim.

Di tengah perahu ada para pendayung yang disebut anak pacu, jumlahnya bisa mencapai 40 hingga 60 orang. Selain itu, ada tukang timba yang berfungsi mengeluarkan air dari dalam perahu. Di bagian belakang, tukang ojai berperan sebagai pengemudi jalur, memastikan arah tetap lurus hingga melewati garis akhir.

6. Makna dan nilai dalam tradisi Pacu Jalur

potret jalur yang dihias warna-warni
potret jalur yang dihias warna-warni (YouTube.com/koleksi Pacu Jalur)

Menurut data dari situs Kebudayaan Kemdikbud, Pacu Jalur bukan hanya sekadar perlombaan perahu panjang, tetapi juga sarat akan kearifan lokal. Tradisi ini mencerminkan nilai agama, sosial budaya, yang diwariskan secara turun-temurun.

Misalnya seperti, di atas perahu akan dipasang lima payung yang melambangkan rukun Islam, sekaligus menjadi identitas spiritual masyarakat Kuantan.

Selain itu, nilai sosial Pacu Jalur mengajarkan pentingnya gotong royong, kerjasama, dan rasa kebersamaan di antara masyarakat.

7. Ribuan masyarakat antusias dalam lomba Pacu Jalur

ilustrasi ribuan masyarakat ikut menyaksikan langsung festival pacu jalur
ilustrasi ribuan masyarakat ikut menyaksikan langsung festival pacu jalur (YouTube.com/koleksi Pacu Jalur)

Perlombaan Pacu Jalur mendapat dukungan besar dari masyarakat, baik yang hadir sebagai pendayung maupun penonton setia. Atmosfer lomba juga selalu dipenuhi semangat kebersamaan. Hal ini terlihat dari jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam lomba ini meningkat setiap tahunnya. Bahkan, di tahun 2024 penontonnya mencapai 1,7 juta orang, termasuk wisatawan mancanegara.

Tahun 2025 setidaknya terdapat 215 jalur yang berpartisipasi. Angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah sebelum adanya pencabutan undian.

Total hadiah untuk para pemenang di tahun 2025 pun berupa uang tunai sebesar Rp493.500.000, piala, dan tonggol juara. Ada pula tambahan hadiah berupa sapi dan kerbau.

8. Diakui tingkat nasional dan internasional

potret lomba Pacu Jalur di Sungai Kuantan
potret lomba Pacu Jalur di Sungai Kuantan (YouTube.com/koleksi Pacu Jalur)

Festival Pacu Jalur kini sudah menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara 2025. Bahkan, tradisi ini diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Pengakuan ini membuktikan bahwa Pacu Jalur tidak hanya milik masyarakat Riau, melainkan aset budaya bangsa yang bernilai penting di tingkat dunia.

9. Tradisi Pacu Jalur eksis di Google

ilustrasi pacu jalur eksis di Google
ilustrasi pacu jalur eksis di Google (freepik.com/DC Studio)

Google pernah mengangkat Festival Pacu Jalur sebagai "Google Doodle" spesial di halaman pencarian pada 2022. Karya visual itu merupakan hasil kreasi seniman asal Bandung, Wastana Haikal.

Momentum ini menjadikan Pacu Jalur semakin dikenal oleh publik global. Sekaligus menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena budaya lokal diangkat ke panggung dunia.

10. Aura farming dan peran togak luan di Pacu Jalur

potret Togak Luan berdiri di bagian depan jalur
potret Togak Luan berdiri di bagian depan jalur (YouTube.com/Diskominfoss Kuantan Singingi)

Tradisi Pacu Jalur semakin populer berkat tren Aura Farming yang viral di media sosial. Tren ini muncul dari tarian anak kecil di atas perahu jalur yang dinilai memiliki aura khas oleh warganet.

Anak kecil tersebut disebut togak luan, berusia 8–13 tahun dan dipilih karena tubuhnya ringan serta lincah. Perannya bukan hanya hiburan semata, tetapi sebagai simbol keberanian dan kegembiraan masyarakat Kuantan.

Itu dia 10 fakta unik tentang Pacu Jalur yang viral mendunia. Tradisi perahu panjang khas Riau yang kaya akan sejarah, budaya, dan nilai kebersamaan tentu harus kita lestarikan bersama. Kalau kamu berkunjung ke Riau, jangan lupa untuk menyaksikan langsung Festival Pacu Jalur di Sungai Kuantan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us