Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Karakteristik Orang yang Mencapai Aktualisasi Diri, Kamu Termasuk?

ilustrasi orang bersemangat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang bersemangat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Istilah aktualisasi diri diperkenalkan oleh psikolog ternama dunia, Abraham Maslow, lewat teorinya tentang hierarki kebutuhan manusia. Hierarki ini sering ditampilkan dalam bentuk piramida, dengan tingkat terendah mewakili kebutuhan dasar dan kebutuhan yang lebih kompleks terletak di puncak piramida. 

Pada puncak hierarki ini adalah aktualisasi diri. Hierarki Maslow menyarankan bahwa ketika kebutuhan lain di dasar piramida telah terpenuhi, kamu bisa fokus pada kebutuhan puncak ini untuk mencapai potensi penuh diri kamu. Penting untuk dicatat bahwa aktualisasi diri bukanlah tentang menjadi sempurna atau mencapai semua tujuan hidup kamu. Sebaliknya, ini adalah kondisi pikiran yang memungkinkan orang untuk mendekati masalah, hubungan, dan kebutuhan dengan penerimaan dan pemahaman.

Lalu bagaimana ciri- ciri atau karakteristik orang yang berhasil mencapai aktualisasi diri? Cek jawabannya dalam artikel ini dan lihat apakah kamu punya satu di antaranya.

1. Lebih apresiatif

ilustrasi bentuk apresiasi kepada orang lain (pexels.com/Helena Lopes)
ilustrasi bentuk apresiasi kepada orang lain (pexels.com/Helena Lopes)

Orang yang telah mencapai aktualisasi diri cenderung lebih apresiatif terhadap kehidupan dan segala hal yang mereka miliki. Mereka mampu menghargai hal-hal kecil maupun besar yang sering kali dianggap remeh oleh orang lain. Sikap apresiatif ini muncul dari pemahaman mendalam bahwa setiap momen, pencapaian, dan bahkan kegagalan adalah bagian penting dari perjalanan hidup.

Dengan pandangan yang lebih luas dan bijaksana, mereka melihat nilai dari proses, bukan hanya hasil akhir. Orang yang aktualisasi diri juga lebih mampu menghargai pencapaian orang lain, tidak merasa terancam oleh kesuksesan orang lain, melainkan merayakannya bersama.

2. Punya penerimaan diri yang baik

ilustrasi rasa penerimaan diri (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi rasa penerimaan diri (pexels.com/RDNE Stock project)

Karakteristik kunci lain dari aktualisasi diri adalah kemampuan untuk menerima diri mereka sendiri dan orang lain apa adanya. Mereka cenderung tidak memiliki hambatan dan dapat menikmati diri sendiri dan hidup mereka tanpa rasa bersalah.

Orang yang mengaktualisasikan diri tidak hanya menerima diri mereka sepenuhnya, mereka juga menerima orang lain apa adanya. Individu lain diperlakukan sama tanpa memandang latar belakang, status saat ini, atau faktor sosial-ekonomi dan budaya lainnya.

3. Realistis

ilustrasi orang berdiskusi (pexels.com/Airam Dato-on)
ilustrasi orang berdiskusi (pexels.com/Airam Dato-on)

Rasa realisme merupakan karakteristik lain yang dimiliki oleh orang yang berhasil mencapai aktualisasi diri. Alih-alih takut pada hal-hal yang berbeda atau tidak diketahui, individu yang mengaktualisasikan diri dapat melihat kehidupan yang terbentang secara logis dan rasional. Mereka memiliki pandangan yang jelas dan objektif tentang diri mereka sendiri serta dunia di sekitar mereka.

Daripada terjebak dalam harapan yang tidak rasional atau mimpi yang jauh dari kenyataan, individu yang realistis mampu menerima situasi apa adanya, tanpa mengabaikan potensi untuk perubahan atau perbaikan. Mereka cenderung berpikir logis dan praktis dalam menghadapi tantangan, memahami bahwa kehidupan penuh dengan ketidakpastian, namun mereka tidak membiarkan hal itu menghambat kemajuan mereka. Realisme ini membantu mereka dalam membuat keputusan yang bijaksana, sehingga mampu bergerak maju dengan percaya diri dan ketenangan. 

4. Problem-centered

ilustrasi penyelesaian masalah (pexels.com/ThisIsEngineering)
ilustrasi penyelesaian masalah (pexels.com/ThisIsEngineering)

Individu yang mencapai aktualisasi diri sering kali termotivasi oleh etika dan tanggung jawab pribadi yang kuat. Mereka senang menerapkan keterampilan atau pendekatan yang problem-centered pada situasi dunia nyata, dan mereka senang membantu orang lain untuk meningkatkan kehidupan mereka sendiri.

Fokus mereka bukan pada diri sendiri atau emosi negatif yang ditimbulkan oleh masalah tersebut, tetapi pada solusi yang efektif dan kreatif untuk mengatasinya. Mereka mampu melihat gambaran besar, menganalisis situasi secara objektif, dan mencari cara untuk memberikan dampak positif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Sikap ini membuat mereka lebih tahan terhadap stres dan lebih cepat bangkit dari kesulitan. 

5. Independen

ilustrasi orang independen (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang independen (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang yang mengaktualisasikan diri juga cenderung sangat independen. Mereka tidak bergantung pada pengakuan atau validasi dari orang lain untuk merasa puas atau percaya diri. Karakter ini membuat mereka mampu mengambil keputusan secara mandiri dan menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai serta prinsip pribadi yang mereka yakini.

Sikap independen ini tidak berarti mereka menolak kolaborasi atau masukan dari orang lain, tetapi mereka lebih cenderung memiliki kejelasan tujuan dan arah hidup yang ditentukan sendiri. Mereka percaya bahwa kebahagiaan dan keberhasilan berasal dari dalam diri, bukan dari faktor eksternal. Perspektif yang orisinal ini memungkinkan seseorang untuk hidup in the moment dan menghargai keindahan dari setiap pengalaman. 

6. Sangat menghargai privasi

ilustrasi orang menyendiri (pexels.com/Ayşin)
ilustrasi orang menyendiri (pexels.com/Ayşin)

Menghargai privasi juga menjadi ciri dari orang yang telah mencapai aktualisasi diri. Mereka sangat menghargai waktu dan ruang pribadi, bukan karena mereka tertutup atau antisosial, tetapi karena mereka memahami nilai introspeksi dan refleksi. Dalam privasi, mereka menemukan ketenangan untuk berpikir mendalam, memproses emosi, dan mengembangkan ide- ide baru.

Orang dengan aktualisasi diri yang tinggi biasanya tidak tergantung pada validasi eksternal, sehingga mereka lebih nyaman dengan kesendirian dan tidak merasa perlu terus-menerus membuktikan diri kepada orang lain. Privasi bagi mereka adalah cara untuk menjaga keseimbangan batin dan fokus pada tujuan pribadi mereka.

7. Lebih spontan

ilustrasi sifat spontanitas (pexels.com/Jeremy Bishop)
ilustrasi sifat spontanitas (pexels.com/Jeremy Bishop)

Spontanitas juga merupakan salah satu tanda dari orang yang telah mencapai aktualisasi diri. Mereka memiliki kemampuan untuk mengekspresikan diri tanpa terlalu terikat pada ekspektasi atau aturan sosial yang kaku. Keterbukaan ini memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan situasi baru dan menghadapi perubahan dengan cara yang lebih fleksibel.

Meskipun mereka spontan, tindakan mereka tetap didasari oleh kesadaran diri yang kuat dan pemahaman mendalam akan nilai-nilai pribadi, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang autentik dan bermakna. Spontanitas ini tidak hanya membuat hidup mereka lebih dinamis, tetapi juga membantu mereka dalam menemukan solusi kreatif terhadap masalah yang kompleks.

8. Selalu punya tujuan hidup

ilustrasi orang fokus bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi orang fokus bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Aktualisasi diri juga ditandai dengan adanya tujuan hidup. Para peneliti telah menemukan bahwa orang yang mengaktualisasikan diri sering merasa bahwa mereka memiliki misi, tugas, atau tanggung jawab tertentu dalam hidup. 

Tujuan ini sering kali bersifat kemanusiaan. Mereka merasa sangat terhubung dengan orang lain dan mengalami empati yang luar biasa terhadap penderitaan orang lain. Rasa empati dan tujuan ini sering kali mendorong mereka untuk bekerja untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Contoh dari karakteristik aktualisasi diri ini adalah seseorang yang mengambil tindakan untuk membantu mengurangi ketidakadilan sosial. 

9. Fokus pada perjalanan hidup

ilustrasi perjalanan hidup (pexels.com/Sharefaith)
ilustrasi perjalanan hidup (pexels.com/Sharefaith)

Orang yang berhasil mencapai aktualisasi diri cenderung lebih fokus pada perjalanan hidup dibandingkan tujuan akhir. Mereka memahami bahwa kehidupan adalah proses yang terus berkembang dan pengalaman sehari-hari. Baik yang menyenangkan maupun penuh tantangan, adalah bagian penting dari pertumbuhan diri.

Dengan menerima segala perubahan dan ketidakpastian, mereka mampu menikmati momen-momen kecil dan belajar dari setiap pengalaman. Alih-alih terpaku pada pencapaian tertentu, mereka lebih menghargai kemajuan diri dan usaha yang dilakukan. Sikap ini membuat mereka lebih terbuka terhadap peluang baru dan mampu menghadapi kesulitan dengan pikiran positif.

10. Punya selera humor yang filosofis

ilustrasi orang tertawa (pexels.com/Savannah Dematteo)
ilustrasi orang tertawa (pexels.com/Savannah Dematteo)

Orang yang berhasil mengaktualisasikan diri umumnya juga memiliki selera humor yang baik. Mereka dapat menikmati humor dalam berbagai situasi dan menertawakan diri mereka sendiri, tetapi mereka tidak mengejek atau bercanda dengan mengorbankan perasaan orang lain.

Seseorang dengan aktualisasi diri dapat menertawakan diri mereka sendiri jika mereka mengatakan sesuatu yang konyol, tetapi tidak akan menertawakan orang lain yang melakukan hal yang sama.

Aktualisasi diri dapat meningkatkan kesejahteraan kamu, tetapi penting untuk diingat bahwa hal ini mungkin tidak sama bagi setiap orang. Mencapai potensi diri yang maksimal membutuhkan waktu, ini merupakan perjalanan untuk menjadi diri kamu sepenuhnya dibandingkan mencapai tujuan tertentu. Dengan mengenali karakteristik orang yang mencapai aktualisasi diri, kamu bisa mempraktikkan beberapa strategi ini dalam kehidupan kamu dan memahami diri dengan lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shera Suprapto
EditorShera Suprapto
Follow Us