10 Novel Anak Terjemahan yang Cocok Dihadiahkan pada Pembaca Pemula 

City of Ember adalah novel tetralogi karya Jeanne Duprau yang sempat difimlkan di tahun 2008. Sayangnya, versi filmnya kurang sukses sehingga sekuelnya pun tak jadi diproduksi. Meski begitu, novelnya sanggup membuat pembaca terpana dan tak sabar menghabiskan keempat serinya sekaligus. 

Novel ini berkisah tentang dua anak berusia 12 tahun, Lina dan Doon yang tinggal di sebuah kota bernama Ember. Kota itu sudah usang dan satu-satunya cahaya berasal dari lampu. Lina dan Doon sadar bahwa kota mereka sudah sekarat dan tak mau tinggal diam.

Hingga mereka menemukan sebuah kertas petunjuk yang mengantarkan mereka mengenal dunia di luar wilayah kota Ember. Jika kamu teruskan membaca hingga seri kedua, kamu pun dibuat sadar bahwa novel ini ternyata berlatarkan dunia pasca kiamat. 

Snapdragon adalah novel grafis karya Kat Leyh tentang seorang gadis kecil bernama Snap yang menemukan teman di tempat yang tak terduga. Ia adalah sesosok makhluk magis yang menawarkan bantuan pada Snap cara merawat seekor bayi Opossum yang ia temukan. Dengan ganti Snap harus membantunya mengerjakan sebuah misi. 

Kisah fantasi bercampur misteri yang sangat menggugah, ditambah karakter-karakter unik yang bisa membuka mata. Ini sih salah satu bacaan yang bisa mengajarkan anak-anak mengenal keberagaman. 

Sudah pernah difilmkan dan sukses menghibur masa kecil banyak orang, Charlie and the Chocolate Factory bermula dari sebuah novel karya Roald Dahl. Penulis kisah anak-anak ini memang dikenal memiliki banyak karya yang sukses menghidupkan mimpi masa kecil kita. 

Charlie and the Chocolate Factory sendiri berkisah tentang anak laki-laki dari keluarga tak mampu yang beruntung mendapatkan tiket emas untuk bisa berkunjung ke sebuah pabrik cokelat besar di kotanya. Di sana ia bertemu dengan sosok Willy Wonka, pendiri pabrik yang nyentrik dan susah tersenyum tetapi ternyata punya misi khusus di balik sayembara tiket emas tersebut. 

Setelah Chocolate Factory, Roald Dahl ternyata membuat beberapa sekuel lanjutan dari kisah Charlie yang juga layak dibaca. 

Wonder juga sudah difilmkan beberapa tahun lalu. Ia diangkat dari sebuah novel karya R.J. Palacio yang laris di pasaran. Wonder berkisah tentang Auggie, anak kecil yang lahir dengan bentuk wajah yang berbeda. Hal ini membuat Auggie memilih untuk ikut homeschooling hingga usia 9 tahun. Di kelas 5, keluarga Auggie pun mencoba menyekolahkannya ke sekolah umum. 

Di sanalah dilema mulai muncul. Tidak hanya Auggie, tetapi juga keluarga serta teman-teman sekelasnya. Kisahnya memang ringan, tetapi tidak membosankan dan sukses membuat pembaca bertahan sampai halaman terakhir. Sesuai dengan label yang melekat di bukunya, mari baca dulu sebelum nonton filmnya.

Flipped adalah novel anak-anak yang tak kalah seru diikuti. Hanya setebal 200 halaman saja, novel ini bisa kamu selesaikan dalam waktu 1-2 hari saja. Ceritanya tentang Juli dan Bryce, tetangga seumuran yang tinggal berhadapan.

Di waktu kecil, Juli menyukai Bryce dan berusaha keras agar bisa berkawan dengannya. Namun, Bryce justru terus menghindar karena merasa Juli dan keluarganya aneh. Hingga sebuah konflik muncul, membuat Bryce tak enak hati pada Juli dan seiring bertambahnya usia semua jadi berbalik. Bryce naksir Juli yang sudah mulai memalingkan wajahnya dari tetangganya itu. 

Terdengar klise, tetapi benar-benar gak bisa bikin bosan. Sejak awal membaca, kamu akan terbawa suasana dan tak tega meletakkan buku ini. Apalagi, penulis menggunakan dua sudut pandang untuk membangun ceritanya. 

Olympia berusia 12 tahun di tahun 1981 dan tinggal di New York bersama orang tuanya. Sang ayah bekerja merestorasi lukisan antik, sementara sang ibu adalah pemahat. Dengan kesibukan orang tuanya, Ollie lebih sering bermain dengan kawan sebayanya di luar rumah. 

Suatu hari, sang ayah menghilang tanpa jejak dan sang ibu tak ingin beranjak dari tempat tidurnya. Ada sesuatu yang salah, tetapi betapapun ia berusaha mencari tahu lewat rekan kerja sang ayah ia hanya menemukan keganjilan demi keganjilan. Bersama dua kawannya, Ollie pun berusaha mencari jawaban atas teka-teki ini sambil berlomba dengan waktu. 

Dibalik petualangan Ollie mencari jawaban, ada banyak isu penting yang diselipkan di novel ini. Salah satunya topik-topik terkait kesehatan mental yang kini sejak dini perlu dikenalkan pula pada anak-anak. 

Salah satu novel anak terjemahan yang banyak dicari, nih. Ceritanya tentang Coyote dan ayahnya, Rodeo yang selama lima tahun hidup di jalanan berkelana dengan bekas bus sekolah yang mereka sulap jadi rumah berjalan. 

Selama itu pula, Coyote tak pernah pulang ke rumah yang pernah ia tempati. Tempat di mana ia pernah mengubur kenangan terakhirnya dengan sang ibu dan kakak perempuannya. Menyadari bahwa pemukiman itu akan segera dihancurkan dan beralih fungsi, Coyote pun mencoba meyakinkan sang ayah untuk kembali ke rumah mereka demi mengambil kenang-kenangannya itu. 

Perjalanan Coyote menuju rumah ternyata tak semudah bayangan. Ia jadi sadar bahwa pulang ke rumah bukan hal sepele untuk sang ayah. 

Viji dan saudaranya Ruku memutuskan lari dari rumah. Ruku sendiri memiliki disabilitas yang membuatnya posisinya berbahaya di tengah dunia yang tak ramah ini. Bersama, keduanya pun berusaha saling menjaga. Akhirnya, mereka menemukan sebuah tempat aman di bawah jembatan terbengkalai. Di sana mereka bertemu dengan dua anak laki-laki seusia mereka bernama Muthi dan Arul. 

Keempatnya akhirnya membuat "rumah" mereka sendiri dengan bahan seadannya. Mereka bertahan hidup dengan mencari rongsokan untuk dijual kembali. Semua berjalan lancar, hingga di musim hujan Rukku dan Muthi jatuh sakit. Dilema merayapi Arul dan Viji yang tak tahu harus berbuat apa. Mengambil risiko meminta bantuan orang dewasa yang pasti akan memisahkan mereka atau meratapi nasib dan membiarkan saudara mereka sekarat. 

Jordan Banks akan masuk ke kelas 7 dan ia sangat menyukai kegiatan menggambar. Melihat hobinya ini sang orang tua tidak pula tertarik mendaftarkannya ke sekolah seni, melainkan sebuah sekolah privat bergengsi. Di sana Jordan pun baru sadar, bahwa hanya ada sedikit murid yang terlihat seperti dirinya. 

Krisis identitas mulai menyergapnya ketika ia sadar bahwa ia tak pula bisa bergaul dengan kawan-kawan barunya di sekolah, tetapi tak pula bisa bermain dengan bebas bersama tetangganya. New Kid adalah novel tentang dua dunia berbeda di satu wilayah yang selama ini terpisahkan oleh sebuah tembok virtual. Sedang ramai diperbincangkan, isu keberagaman pun jadi nyawa utama novel ini. 

Novel anak-anak terakhir yang masuk rekomendasi berikutnya adalah A Place to Belong karya seorang penulis Amerika-Jepang Cinthya Kadohata. Sebelumnya, ia sudah pernah sukses lewat novel Kira-Kira yang rilis tahun 2005. Kali ini Cinthya kembali dengan keluarga Amerika-Jepang lagi, tetapi berlatarkan tahun 1950an, beberapa tahun setelah Perang Dunia II berakhir. 

Hanako, lakon utamanya adalah keluarga migran asal Jepang yang bertahun-tahun tinggal di Amerika Serikat. Namun, saat perang pecah keluarga ini pun mulai mendapat ancaman dan dipandang sebelah mata di sana. Mereka akhirnya dideportasi pasca perang usai. Keluarga ini kembali ke Hiroshima yang saat itu masih dalam proses bangkit setelah menjadi sasaran bom atom sekutu. Lagi-lagi kepulangan mereka tak disambut baik warga di sana yang menganggap mereka pengkhianat. 

Bergenre historical-fiction, novel ini bisa jadi bacaan yang cocok untuk pemula atau pembaca muda yang ingin belajar sejarah lewat narasi yang tak bikin ngantuk. 

Tertarik menjadikannya kado untuk keponakan? Atau justru untuk diri sendiri, silakan saja.