11 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Mimin Media Sosial IDN Times

Tugasnya secara garis besar ada 2 tugas: content distribution dan content creation. Apa bedanya? 

Jadi tugas content distribution adalah mengelola bagaimana artikel di website IDN Times bisa tersalurkan ke pembaca kita di media sosial, lewat Facebook dan Twitter. Jadi targetnya adalah semua artikel yang terbit di website IDN Times bisa tersampaikan juga kepada pembaca melalui media sosial.

Kalau content creation itu tugasnya bagaimana mengelola artikel di IDN Times dalam bentuk yang lain supaya bisa dinikmati oleh followers di media sosial. Misalnya ada konten Suara Millennial yang merupakan resume informasi yang diambil dari artikel di IDN Times. Ada juga album dan infografis. Target dari content creator adalah mengolah semua konten yang ada di IDN Times supaya jadi viral.

Jadi, penggambarannya seperti proses distribusi produk dari sebuah pabrik. Sebagaimana yang kita tahu, sebuah pabrik tentunya membuat sebuah produk untuk disebarkan di pasar (masyarakat). Nah, produk tersebut disebarkan lewat distributor ke masyarakat luas sehingga semua orang bisa menikmatinya.

Penggambaran tersebut sesuai dengan IDN Times. Produk dari IDN Times adalah artikel. Nah, selanjutnya supaya artikel tersebut sampai kepada pembaca maka membutuhkan distributor. Dalam hal ini media distribusinya adalah media sosial. Jadi, mimin akan membawa artikel-artikel ini kepada pembaca IDN Times melalui media sosial, yakni Facebook dan Twitter.

Barangkali banyak yang berpikiran kalau kerja di bidang media sosial itu asyik karena kerjaannya cuma main medsos. Tapi sebenarnya ada suka duka yang dialami para mimin lho. Contohnya, bagian yang menyenangkan adalah mereka bisa mengeksplorasi banyak hal baru karena perkembangan medsos itu cepat sekali. Misalnya ada fitur baru di media sosial. Hal ini bisa menambah pengetahuan dan kreativitas mimin bagaimana mengoptimalkan fitur tersebut untuk mendistribusikan konten.

Sementara itu dukanya adalah mengenai jam tidur. Sebagai admin medsos tentunya harus siaga selama 24 jam. Jadi, meskipun saat malam hari sudah siap tidur, kadang ada konten yang wajib diunggah saat itu juga di media sosial. Alhasil, waktu tidur harus mundur dulu beberapa saat.

Selain itu, kadang pembaca masih belum bisa membedakan antara penulis dengan mimin. Gak jarang kalau ada konten yang sensitif, pembaca protes ke miminnya padahal konten tersebut dibuat berdasarkan artikel dari penulis.

Kalau penulis itu ya, mereka yang menulis artikel di portal tersebut. Sedangkan kalau mimin itu yang membagikan artikel yang sudah ditulis oleh penulis di media sosial. Jadi, kalau kamu membaca artikel dari media sosial, pada dasarnya memang yang memegang akun tersebut adalah mimin, tapi tetap saja yang membuat artikel tersebut adalah penulis.

Admin media sosial sering banget dapat cacian dan DM protes dari followers. Sebenarnya memang nyesek, sih. Tapi sebagai mimin kita jangan gampang baper. Harus tetap tenang karena mungkin para followers gak tahu di balik layar pengelolaan media sosial. Kalau mimin sendiri biasanya hal tersebut dibawa happy aja.

Namun, tentunya mimin juga akan menyaring feedback yang sekiranya memberikan wawasan baik buat IDN Times. Biasanya feedback dari follower ini akan diteruskan ke tim editorial untuk didiskusikan kembali. Bukan menutup mata, feedback dari followers pun penting diterima sebagai bagian dari pelajaran.

Memang ada beberapa konten yang mengharuskan mimin untuk selalu on gadget. Maksudnya adalah konten-konten yang sedang viral dan harus segera diupload ke media sosial. Tapi beberapa konten juga bisa menggunakan tools social media untuk mengupload konten tersebut di waktu yang sudah dijadwalkan (scheduling).

Kalau infografis biasanya diambil dari artikel kategori Life dan Science dengan angle tulisan yang menarik, berdasarkan fakta--tidak terlalu subjektif. Jadi, topiknya dipilih yang seobjektif mungkin.

Sedangkan untuk Instagram Story untuk artikel dari Community porsinya banyak karena diunggah di 2 akun, yakni @idntimes dan @idntimes.community. Tapi, artikel yang dipilih memang yang memiliki judul menarik karena kebanyakan pengguna Instagram kalau tidak tertarik sama sebuah Story di Instagram dia akan melewatinya. Sehingga sebisa mungkin artikel yang difitur adalah yang akan dibaca oleh followers.

Sedangkan untuk artikel lain yang tidak dibuat infografis maupun Instagram Story biasanya juga akan dibuat jadi konten lain. Misalnya album atau masuk ke dalam feed.

Itu penting banget. Karena media sosial IDN Times punya followers yang sangat banyak. Nah, jadi artikelmu akan berpotensi dibaca oleh jutaan orang dari media sosial IDN Times. Belum lagi kalau artikel yang diunggah di media sosial tersebut dibagikan lagi oleh orang lain, artikel tersebut akan lebih luas persebarannya.

Yup! Semua artikel yang sudah terbit di IDN Times pastinya akan didistribusikan melalui Facebook. Nah, khusus untuk artikel IDN Times Community yang didistribusi di Facebook IDN Times adalah artikel yang difeature di laman depan IDN Times. Hanya saja, artikel yang diupload memang tidak real-time, biasanya adalah artikel yang long-lasting. Sedangkan yang tidak difeature akan diunggah semua ke Facebook IDN Times Community, jadi mimin tidak pilih-pilih artikel.

Sesuaikan sama temanya. Misalnya, lagi booming Dilan, nih. Kamu bisa bikin visualisasi yang 'Dilan' banget. Bisa dari segi warna, desain gambar, atau layoutnya. 

Selain itu gambarnya juga harus berkualitas tinggi alias HD. Gambarnya harus fokus menunjukkan objeknya sehingga followers langsung tahu maksud dari postingan tersebut. Tentunya visualnya harus sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Perhatikan juga pemilihan warnanya, jangan sampai menggunakan warna yang nabrak--misalnya kuning dengan putih.

Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan dan dimiliki oleh seorang admin media sosial. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Harus sabar, jangan baper atau mudah terbawa emosi.
2. Wajib kuat melek dan begadang karena jadi mimin harus stand by 24 jam!
3. Harus up to date juga dengan informasi terkini
4. Mau belajar, karena dunia media sosial ini cepat sekali perkembangannya. Jadi harus bisa cepat menyesuaikan dengan perubahan yang ada
5. Berjiwa influencer. Untuk melatih sense kreativitas kamu harus bisa juga mengelola akun medsos pribadimu
6. Tentunya harus kreatif juga bagaimana membuat konten yang baik dan bisa viral
7. Tanggung jawab. Ini penting karena setiap postingan yang diunggah akan dilihat oleh banyak orang sehingga harus valid informasi yang diunggah dan harus disiplin mengatur jadwal.

Bekerja sebagai admin media sosial nyatanya gak sesederhana yang kita pikirkan. Keseharian seorang mimin ternyata gak sekadar mainan media sosial dan mengupload konten begitu saja. Ada nilai-nilai yang harus diperhatikan serta harus membuat strategi bagaimana supaya konten artikel dari website IDN Times itu bisa sampai kepada semua pembaca.

Nah, setelah menyimak obrolan bareng mimin IDN Times di atas, kamu tertarik juga gak nih jadi admin medsos?