3 Hal yang Sering Orang Pikirkan Saat Ada yang Menyela Antrean

Kegiatan mengantre dapat ditemui di mana saja dan kapan saja. Ketika pergi berbelanja, hendak mencetak karcis parkir, saat akan masuk ke stasiun, dan pada situasi yang ramai lainnya, kamu perlu bersabar dalam barisan untuk menunggu giliran. Sebenarnya ini hal yang sangat normal mengingat ada banyak orang lain yang juga punya kepentingan sama.
Namun demikian, tentu ada saja orang-orang tidak tahu diri yang dengan mudahnya berusaha untuk menyela antrean. Tanpa pikir panjang, mereka melangkah ke depan, mendahului orang-orang yang sudah lebih dulu berada di tempat tersebut hanya karena tidak sabar menunggu.
Nah, kalau kamu pernah, atau malah sering, melakukan tindakan tidak terpuji semacam ini, lekas hentikan hal tersebut karena dapat membuat orang lain berpikir sebagai berikut.
1.Orang yang menyela antrean tidak punya pengendalian diri yang baik
Mengantre memang terkadang menyebalkan, terlebih bila antrean yang tercipta sampai mengular. Namun demikian, ini merupakan metode yang tepat untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif. Sabar menunggu berdasarkan urutan kedatangan adalah cara yang adil untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan.
Nah, kalau ada orang yang memaksakan diri untuk menyela antrean, ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama, bila dia ternyata mendahului orang-orang yang cukup sabar, maka tampaknya tidak akan mengalami apa-apa, mungkin sekadar mendapatkan gerutu ringan.
Kedua, kalau orang-orang yang diserobot merupakan tipe pribadi yang tidak kenal basa-basi, bisa saja langsung melayangkan teguran keras. Namun, ada satu hal yang pasti terjadi, yaitu mereka yang disela ini sama-sama sepakat berpikir bahwa orang yang memotong antreannya adalah sosok yang kualitas pengendalian dirinya buruk.