3 Pertimbangan Memilih Kucing yang Hendak Diadopsi, Harus Bijaksana
Memelihara kucing tampaknya menjadi hal yang cukup diminati. Pasalnya, bukan hanya memiliki penampilan dan tingkah laku yang super lucu, berinteraksi dengan hewan tersebut ternyata memang dapat membuat hati bahagia, terlebih bila kucing juga nyaman dan semakin manja. Tidak heran, akhirnya banyak orang berusaha untuk mendapatkan kucing yang paling tepat untuk dipelihara.
Salah satu pilihan yang bisa kamu coba untuk mencari kucing adalah melalui proses adopsi. Kamu dapat mendatangi animal shelter tepercaya dan mulai melakukan pencarian.
Supaya tidak bingung dan malah berakhir menyebabkan salah pilih, ada baiknya mempertimbangkan beberapa hal ini agar adopsi tidak sekadar untuk bersenang-senang, tetapi juga memberikan arti mendalam bagimu dan kucing yang akan menjadi bagian dari kehidupanmu. Coba terapkan, ya!
1.Pilih kucing yang sudah tinggal paling lama di penampungan
Ketika berkunjung ke sebuah penampungan hewan untuk melakukan adopsi, masih banyak orang yang memilih hanya berdasarkan penampilan menggemaskan. Padahal, sejatinya adopsi ini pun dapat dimanfaatkan sebagai upaya memberikan kesempatan pada hewan yang kurang beruntung agar bisa merasakan hangatnya rumah dan dicintai oleh pemiliknya. Lantas, apa yang bisa dilakukan?
Saat kamu berniat mengadopsi kucing dari suatu animal shelter, tidak ada salahnya mempertimbangkan memilih kucing yang sudah tinggal paling lama di sana. Pasti ada alasan khusus mengapa dia tidak diminati orang lain, mungkin karena sudah tua, warna rambutnya tidak menarik, dianggap galak, atau penyebab lain. Jika kamu bersedia membawanya pulang dan merawatnya dengan penuh kasih sayang, bukankah itu bisa menjadi sisa hidup yang luar biasa menyenangkan untuk kucing tersebut?
2.Jangan mengadopsi anak kucing bila kamu menjalani kehidupan yang sibuk
Tidak dapat dimungkiri bahwa anak kucing memang makhluk yang selalu berhasil menyita perhatian. Bisa dikatakan kalau ini merupakan fase terlucu dari kehidupan seekor kucing. Pada masa ini, mereka begitu aktif, manja, dan memberikan beragam kejutan lewat tingkah laku yang tidak dapat diprediksi.
Kendati demikian, PetMD melansir bahwa anak kucing yang sedang aktif karena masa pertumbuhan tersebut juga menghadirkan konsekuensi berupa menuntut perhatian ekstra dari pemiliknya. Pasalnya, mereka akan meminta untuk sering diajak main, sehingga kurang cocok bagi orang yang menjalani kehidupan super sibuk. Kalau begini, lebih baik memilih kucing dewasa karena cenderung tenang dan tidak banyak memerlukan perlakuan khusus, ya.
3.Ambil jenis kucing yang sekiranya paling cocok dengan kondisi keluargamu di rumah
Ketika kamu tinggal bersama keluarga, maka juga perlu memperhatikan kesediaan mereka bila kelak akan ada kucing yang menambah semarak. Memastikan bahwa mereka tidak merasa keberatan sangatlah penting demi mewujudkan pemeliharaan yang kondusif. Jika semua sudah sepakat, saatnya menentukan jenis kucing apa yang sekiranya cocok untuk dipelihara.
Ketika mayoritas menginginkan anak kucing dan sanggup dengan segala konsekuensinya, maka carilah kitten yang paling “klik” dengan kalian. Namun, bila menghendaki kondisi rumah tetap tenang, maka lebih baik mencari kucing dewasa saja. Kucing yang tepat akan menjadi anggota keluarga yang membawa banyak keceriaan dalam kehidupanmu dan orang-orang tersayang.
Niat untuk mengadopsi kucing tidak bisa dilakukan sembarangan. Diperlukan beragam pertimbangan matang agar tidak sampai salah pilih yang menyebabkan kucing malah kurang mendapatkan kasih sayang. Oleh sebab itu, pikirkan dengan saksama dan pastikan kamu siap menjadi pemilik yang bertanggung jawab, ya!
