Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menerima pesan dari teman yang menolak ajakan bukber (pexels.com/MART PRODUCTION)

Bulan Ramadan sering kali menjadi momen untuk mempererat silaturahmi. Salah satu tradisi yang paling dinantikan adalah buka bersama atau bukber. Biasanya, momen ini dimanfaatkan untuk reuni dengan teman lama, keluarga besar, atau bahkan kolega di tempat kerja. Namun, tak jarang kita menemui situasi di mana seseorang menolak ajakan bukber yang sudah kita rancang.

Ketika ada yang menolak ajakan bukber, mungkin kita merasa diabaikan atau bahkan berpikir negatif. "Kenapa dia nggak mau datang? Apa dia sudah tidak peduli lagi dengan pertemanan ini?"

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mungkin muncul dalam benak kita. Namun, sebelum terburu-buru menarik kesimpulan atau merasa sakit hati, ada baiknya kita mencoba memahami situasi dari sudut pandang yang lebih bijak.

Menjaga hubungan baik dengan teman jauh lebih penting daripada sekadar menghadiri satu acara bukber. Berikut cara bijak menanggapi teman yang menolak ajakan bukber agar tetap menjaga silaturahmi dengan baik.

1. Berpikir positif dan menghargai keputusan teman

ilustrasi menanggapi dengan bijak saat teman menolak ajaran bukber (pexels.com/Anna Shvets)

Saat seseorang menolak ajakan bukber, jangan langsung berpikir negatif atau merasa bahwa dia tidak menghargai kita. Setiap orang memiliki kesibukan dan prioritas yang berbeda.

Mungkin teman tersebut memiliki pekerjaan yang menumpuk, sedang dalam fase ingin mengurangi aktivitas sosial untuk fokus pada ibadah, atau sekadar ingin menikmati buka puasa dengan keluarga.

Daripada merasa kecewa, cobalah memahami sudut pandangnya dan hargai keputusannya. Jangan memaksakan kehendak atau menganggapnya sombong. Dengan bersikap positif, kita menunjukkan kedewasaan dalam menjalin pertemanan.

2. Cari alternatif lain untuk tetap menjalin silaturahmi

Editorial Team

Tonton lebih seru di