Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Tidak Semua Ajakan Bukber Harus Diikuti, Jangan FOMO

ilustrasi buka bersama (freepik.com/rawpixel.com)

Bagi banyak orang, momen Ramadan kurang lengkap rasanya tanpa agenda bukber alias buka puasa bersama. Alasannya, bukber kerap dianggap sebagai momen emas untuk menjalin tali silaturahmi dengan teman lama, quality time, atau bahkan bersedekah. Bukber biasanya diadakan bersama dengan teman dekat, teman kantor, teman lama, keluarga besar, dan sebagainya. 

Namun, tak jarang undangan bukber yang datang selama bulan Ramadan banyak sekali. Meskipun niatnya baik, tapi sebenarnya gak semua ajakan bukber harus diikuti, lho! Selain bikin kewalahan, memaksakan diri untuk menghadiri semua undangan bukber dikhawatirkan bisa berdampak negatif pada keuangan, kesehatan, bahkan ibadah. Untuk kamu yang sedang galau, yuk, simak alasan kenapa gak semua undangan bukber wajib dihadiri.

1. Kesehatan dan keseimbangan waktu

ilustrasi tidur (unsplash.com/Mert Kahveci)

Bagi banyak orang, bulan Ramadan kerap disertai dengan aktivitas yang semakin padat, entah itu dalam segi pekerjaan maupun ibadah. Karenanya, saat punya waktu luang, ada baiknya kamu memprioritaskan istirahat dan menjaga stamina supaya gak kelelahan. Agar energimu tidak habis, sebaiknya pilih-pilih acara bukber untuk dihadiri. Misalnya, pilih bukber yang diadakan di tempat yang kamu sukai, bukber bersama dengan teman-teman dekat, atau bukber di tempat yang budget-friendly. Dengan begitu, kamu masih bisa bersenang-senang, tapi juga punya waktu untuk beristirahat.

2. Mengelola anggaran

ilustrasi uang (freepik.com/freepik)

Selama bukber, sudah pasti kamu akan mengeluarkan uang untuk makanan, transportasi, dan sebagainya. Bahkan, walaupun kamu sudah memilih menu paling murah pun, tapi kalau terlalu sering ikut bukber, bisa-bisa Lebaran nanti uangmu habis tak bersisa. Padahal, ada banyak biaya yang harus dikeluarkan menjelang Lebaran, mulai dari bayar zakat, belanja untuk hidangan Lebaran, hingga beli baju baru.

Jadi, demi keamanan finansial, sebaiknya segera buat rencana anggaran untuk Ramadan dan Lebaran. Buat batasan anggaran untuk bukber, dan utamakan pengeluaran untuk hal-hal yang lebih esensial, seperti zakat, hidangan Lebaran, tiket mudik, dan sebagainya. Ingat, masih ada kehidupan setelah Lebaran, jadi jangan sampai gaji dan THR kamu habis tak bersisa!

3. Fokus pada ibadah

ilustrasi seorang Muslim sedang membaca Alquran (unsplash.com/Wizdan Zacky Fauzan)

Ramadan adalah bulan yang penuh berkah di mana amal perbuatan baik kita akan dilipatkangandakan pahalanya. Karenanya, sayang sekali jika kamu tidak memperbanyak ibadah di bulan suci ini. Acara bukber sendiri biasanya dimulai dari sebelum maghrib dan baru selesai selepas Tarawih sehingga terlalu sering bukber bisa mengganggu ritme ibadah.

Jadi, daripada waktu luangmu habis untuk bukber, lebih baik manfaatkan untuk memperbanyak ibadah. Kamu bisa manfaatkan jam-jam menjelang buka puasa untuk ikut kajian. Kemudian, setelah magrib dan setelah Tarawih untuk tadarus Alquran.

4. Pertimbangan sosial

ilustrasi buka bersama (freepik.com/rawpixel.com)

Harus diakui, tidak semua acara bukber itu positif. Ada kalanya, momen bukber justru dimanfaatkan untuk bergosip, flexing, bahkan tak jarang hingga skip salat Magrib dan Tarawih. Jadi, ada baiknya kamu selektif dalam menerima ajakan bukber.

Pilihlah ajakan bukber yang berkualitas dan membangun kebersamaan. Misalnya, acara dengan teman-teman dekat atau keluarga karena biasanya lebih bermakna. Juga, hindari ajakan yang hanya untuk formalitas atau tanpa keakraban.

Sekarang, kamu sudah paham kenapa tidak semua ajakan bukber harus dihadiri. Intinya, kamu harus selektif dan pilih bukber yang sekiranya memberikan makna lebih. Terlebih, Ramadan seharusnya menjadi momen untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kita, jadi sayang rasanya jika waktu luang kita justru dihabiskan untuk bukber.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us