Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Stop Beli Produk Murah tapi Gak Berkualitas, Ada Solusinya!

ilustrasi orang belanja (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi orang belanja (pexels.com/RDNE Stock project)

Siapa sih yang enggak tergiur dengan produk yang harganya murah. Gak heran, kualitas auto jadi nomor 2, yang penting bisa tawarkan harga yang jauh lebih terjangkau.

Padahal, kualitas sebuah produk juga gak kalah pentingnya daripada sekadar harga murah, lho. Alih-alih pilih harga murah tapi gak berkualitas, alhasil malah bikin buntung diakhir. Sebagai bahan pertimbangan, berikut sederet tips mengendalikan pengeluaran beli produk murah yang tidak berkualitas.

1. Bangun kesadaran akan potensi belanja konsumtif

ilustrasi kegiatan belanja (pexels.com/Max Fischer)
ilustrasi kegiatan belanja (pexels.com/Max Fischer)

Sebagai bahan penyadaran, coba bayangkan ketika kamu seharusnya beli produk A dengan harga Rp100 ribu. Ternyata, kamu menemukan produk serupa dengan kualitas yang menurun beberapa tingkat, tapi harganya hanya Rp30 ribu.

Tanpa pikir panjang, kamu pun langsung beli yang lebih murah saja, pikirmu efisien biaya dengan fungsional produk yang sama. Alih-alih ditabung, nyatanya sisa uang Rp70 ribu terkait kamu belanjakan untuk beli ini dan itu.

Bak aji mumpung, sayang rasanya jika punya uang tapi gak beli ini dan itu yang bikin tergiur. Pikirmu, kebutuhan utama sudah terbelanjakan, artinya kalau masih ada sisa ya boleh dan bebas buat beli apa saja.

Pada akhirnya, kamu menukar barang murah tapi gak berkualitas demi bisa belanja konsumtif, bukan atas dasar efisiensi biaya. Sekali lagi, bukan hemat, lantaran akhirnya sama-sama keluar Rp100 ribu. Sadari kebiasaan buruk ini jika ingin stop beli barang murah yang gak berkualitas, ya.

2.Sadari potensi disfungsional, risiko beli lagi atau perlu service

ilustrasi orang belanja (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi orang belanja (pexels.com/RDNE Stock project)

Secara logis, apa sih yang membedakan produk mahal dan murah? Meski gak bisa disamaratakan, salah satunya yakni terkait kualitas, ya. Jika ditarik lebih kompleks lagi, beli barang berkualitas ini erat kaitannya dengan sisi fungsionalitas yang lebih terjamin hingga masa pakai yang jauh lebih lama.

Sebaliknya, dengan produk yang murah tapi gak berkulitas, artinya ada risiko yang harus ditanggung. Mungkin sekarang belum terlihat, masih punya fungsi yang sama dengan produk mahal serupa, tapi apakah jaminan bisa sama-sama dipakai dalam jangka panjang?

Dengan kata lain, barang murah tapi gak berkualitas itu punya risiko adanya biaya tambahan lantaran perlu perbaikan ini dan itu, kerusakan kecil hingga besar. Gak jarang, perlu beli baru lagi karena misalnya sudah gak layak pakai.

Kalau masih diganti dengan beli produk murah lagi, ya kamu hanya akan berputar-putar di lingkaran yang sama. Terkadang, harga menggantungkan kualitas itu memang benar adanya, lho. Renungkan jika tak ingin keluar biaya tambahan lebih banyak lagi dari yang niat awalnya ingin lebih hemat.

3. Subtitusi ke produk serupa versi murah sekaligus berkualitas

ilustrasi orang belanja (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi orang belanja (pexels.com/Anna Shvets)

Kalau memang kamu mampunya beli produk yang murah, tapi nyatanya dana yang kamu miliki hanya mampu ditukar dengan kualitas standar bahkan buruk. Coba pikirkan apakah produk yang ingin kamu beli itu bisa disubtitusi ke produk lain yang murah tapi berkualitas sekaligus masih terkait secara fungsional.

Bisa juga kamu pikirkan untuk bikin sendiri. Misalnya saja dengan beli bahan-bahan mentahnya saja. Lalu, kamu bisa merakit, mengolah, atau menyusunnya sendiri. Dengan beli bahannya saja, tentu harganya jauh lebih terjangkau. Yakni, gak perlu dana pembuatan, ongkos kirim, maupun biaya lainnya, tentunya dengan kualitas yang sama bagusnya, ya.

4. Tahan dan kontrol, tunggu dana terkumpul, beli produk mahal dan berkualitas

ilustrasi kegiatan belanja (pexels.com/Max Fischer)
ilustrasi kegiatan belanja (pexels.com/Max Fischer)

Nah, kalau kamu merasa mampu beli produk mahal yang berkualitas tapi saat ini belum ada dananya. Maka, sabar, tahan dan kontrol dirimu untuk tidak beli barang murah tapi gak berkualitas yang bikin buntung di akhir.

Kamu mampu belinya, tunggu saja sampai dananya terkumpul, menunda kepuasaan sesaat untuk fungsional yang jauh lebih besar, ya. Gak masalah belinya masih bulan depan saat gajian turun, yang jauh lebih penting ialah kualitas produk yang semaksimal mungkin.

Pada akhirnya, semua pilihan berada di tanganmu. Apalagi kalau sudah terlanjur punya kebiasaan beli produk murah tapi gak berkualitas. Tentu akan sulit untuk bisa lepas dari rutinitas pengeluaran finansial yang seperti itu perputarannya.

Namun, jika mau mengubah diri, perlu konsistensi, menahan dan kontrol diri. Lakukan semuanya demi siklus keuangan yang lebih sehat. Yakni, hanya untuk pengeluaran beli kebutuhan akan produk yang berkualitas secara jangka panjang, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us