Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Akibat Buruk jika Suka Meributkan Pilihan Hidup Orang Lain

Pexels.com/gabby-k
Pexels.com/gabby-k

Pilihan hidup yang biasa diributkan tentu yang amat berbeda dari pilihan hidup kita. Gak di dunia nyata maupun media sosial, boleh jadi tanpa sadar kita mudah tergoda melakukannya. 

Mengakunya sih, gak sedang meributkannya melainkan sebatas menyampaikan pendapat. Namun kok, terus-menerus dan seperti kesal sekali dengan pilihan hidup orang lain.

Hati-hati, lho. Sebab kebiasaan ini bisa mendatangkan berbagai akibat buruk, tak terkecuali untuk diri sendiri. Ayo kita simak sama-sama biar gak lagi melakukannya!

1. Sedikit saja kita kurang berhati-hati, bisa terjadi perdebatan bahkan pertengkaran

Pexels.com/alex-green
Pexels.com/alex-green

Padahal makin kita suka mengomentari pilihan hidup orang lain, makin sukar pula untuk kita dapat bersikap bijaksana dan mengendalikan diri. Apalagi bila ada yang mendukung pandangan kita.

Kita pasti makin bersemangat menyudutkan pilihan hidup orang lain. Padahal jelas, gak ada orang yang terima diperlakukan seperti ini. Dia otomatis akan melakukan berbagai upaya untuk membela pilihan hidupnya sekaligus membungkam mulut kita.

2. Kesannya, cuma pilihan hidup kita yang benar

Pexels.com/budgeron-bach
Pexels.com/budgeron-bach

Padahal, benar atau tidaknya tentu tergantung sudut pandang masing-masing. Apa yang menurut kita sangat benar alias pilihan hidup terbaik, bisa saja dinilai sangat keliru alias pilihan hidup terburuk menurut orang lain.

Demikian pula sebaliknya. Jadi, pilihan hidup orang lain sebenarnya sudah gak layak untuk diributkan. Kita dan orang lain telah selalu melihatnya dari sudut pandang yang berbeda.

3. Kita lupa bahwa setiap orang mempertanggungjawabkan pilihan hidup masing-masing

Pexels.com/sora-shimazaki
Pexels.com/sora-shimazaki

Sebaik apa pun pilihan hidup kita menurut kita, tetap saja ada konsekuensinya. Demikian pula dengan pilihan hidup orang lain. Maka ketimbang sibuk meributkan pilihan hidup orang, lebih baik kita fokus pada pilihan hidup sendiri.

Banyak banget yang masih harus diantisipasi dari pilihan hidup kita. Jangan sampai sibuk mencela pilihan hidup orang lain, tetapi kelak malu banget saat kita gak berhasil dengan pilihan hidup sendiri. 

4. Kita malah jadi gak fokus dengan pilihan hidup sendiri

Pexels.com/kamaji-ogino
Pexels.com/kamaji-ogino

Orang yang telah benar-benar fokus dengan pilihan hidupnya gak akan tertarik lagi untuk meributkan pilihan hidup orang lain. Sebeda apa pun pilihan hidup di antara mereka, dia sudah gak ambil pusing.

Pokoknya tinggal dijalani saja. Sebaliknya bila kita masih suka meributkannya, mungkin jauh di dalam hati sebenarnya kita malah ingin mengikuti pilihan hidup orang lain. Cuma gak berani atau merasa sudah terlambat untuk putar balik saja.

5. Mempersempit lingkar pertemanan kita

Ilustrasi pria berdiskusi (Pexels.com/askar-abayev)
Ilustrasi pria berdiskusi (Pexels.com/askar-abayev)

Jelas dong. Kalau kita sering meributkan pilihan hidup orang yang berbeda dari pilihan hidup sendiri, kita hanya akan didekati orang-orang yang mirip dengan diri kita. 

Sementara mereka yang pilihan hidupnya pernah kita hujat atau tahu sifat buruk kita ini pasti akan memilih untuk selalu menjaga jarak. Mereka cuma gak mau dibuat kesal oleh sikap kita sehingga pura-pura gak kenal saja.

Menghargai pilihan hidup orang lain memang kadang gak gampang. Terlebih jika kita dibesarkan di lingkungan yang homogen sehingga pilihan hidup kita dengan orang-orang di sekitar kita cenderung sama. Kita punya tugas besar untuk membuat diri sendiri berpikiran lebih terbuka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us