5 Alasan Beban di Hati Harus Dilepaskan, Jangan Biarkan Menumpuk

Hati yang terbebani akan menimbulkan rasa tidak nyaman hingga menurunkan semangatmu menjalani hari. Kamu menjadi merasa lebih mudah bersedih, terlihat murung, dan loyo ketika beraktivitas. Penyebab beban di hati bisa berbagai hal yang umumnya di luar harapanmu. Seperti dirimu mengharapkan kehidupan yang tenang tanpa masalah, tapi ternyata ada saja persoalan yang timbul.
Masih mending kalau masalahnya sepenuhnya ada dalam kendalimu. Kamu bisa segera menyelesaikannya dan beban di hati pun terangkat. Namun, kebanyakan persoalan dalam hidup ini berkaitan juga dengan orang lain. Begitu pula soal waktu serta keadaan yang belum memungkinkan untukmu mencapai sesuatu.
Misalnya, keinginanmu adalah memiliki rumah sesegera mungkin tapi dari segi finansial belum memungkinkan. Kamu pun menjadi sedih dan stres. Beban di hati yang disebabkan oleh berbagai hal mesti diangkat. Kalau tidak bisa cepat, setidaknya secara bertahap supaya tak telanjur menjadi endapan keras yang sukar dihilangkan. Berikut lima alasan kamu gak boleh membiarkan saja semua beban itu.
1. Biar lebih bisa menikmati saat ini

Coba amati sudah berapa lama beban hatimu terasa begitu berat sampai kamu gak bisa menikmati hari? Tanpa sadar, dirimu mungkin telah menghabiskan 2 minggu bahkan sebulan hanya untuk bermuram durja. Selama waktu itu, kamu cuma menjalani hidup sekadarnya. Terpenting dirimu masih makan dan minum serta terlihat berkegiatan.
Padahal, sesungguhnya kamu tidak hadir secara penuh di setiap aktivitas itu. Tak ada kenikmatan yang dirasakan. Bahkan sering kali kamu tiba-tiba merasa bingung karena kurang menyadari apa yang baru dan akan dilakukan. Fokusmu disabotase oleh kekuatan beban dalam hati.
Baik dirimu sendirian maupun bersama orang-orang yang menyenangkan, semuanya terasa sama saja. Kemurungan terus menaungimu seperti awan mendung di atas kepala. Padahal, setiap kebersamaan itu berharga dan berbagai kegiatan mestinya dilakukan dengan kesadaran penuh. Bukan dirimu bersikap seperti robot.
2. Menghambat aktivitas sehari-hari

Beban di hati sama beratnya dengan beban pikiran. Bahkan keduanya tidak terpisahkan karena sesuatu yang membebani hatimu pasti juga terus dipikirkan. Kamu menjadi gak mood melakukan apa pun. Jika kamu memaksakan diri, suasana hati malah tambah buruk.
Atau, dirimu melakukan berbagai kesalahan yang seharusnya tak perlu terjadi cuma lantaran kurang konsentrasi. Akumulasi dari kegiatan harian yang tidak berjalan lancar menambah beban pikiran sekaligus beban di hatimu. Selama beban di hati belum diangkat, besok dan seterusnya pun sama saja.
Sekalipun ada masalah-masalah yang serius dan membuat perasaanmu gak ringan, hindari memperburuknya dengan hari demi hari yang berjalan kacau. Aktivitasmu sehari-hari kudu diupayakan selancar mungkin. Mulailah mengeliminasi beban-beban di hati yang kurang masuk akal. Boleh jadi beban itu timbul hanya karena kamu overthinking.
3. Tak jarang beban di hati akibat cara berpikir sendiri

Beban di hati tidak muncul begitu saja. Apa yang dirasakan sangat tergantung dari apa yang dipikirkan dan caramu memersepsikannya. Sebagai contoh, dirimu memikirkan tentang kebebasan finansial. Kapan kira-kira kamu akan mencapainya? Apabila dirimu mantap memandang kebebasan finansial sebagai proses yang gak perlu dicapai dengan tergesa-gesa, hatimu menjadi lebih tenang.
Tapi begitu kamu berfokus pada teman-teman yang meraih kebebasan finansial lebih cepat apa pun caranya, beban di hatimu menjadi amat berat. Kamu cemas menjadi orang yang paling tertinggal dalam hal finansial. Dirimu bahkan dapat seakan-akan telah memastikan kebebasan finansial tak bisa diraih sampai kapan pun.
Maka berhati-hatilah dengan caramu memikirkan sesuatu. Apa saja yang terlintas dalam kepala akan meninggalkan jejaknya dalam perasaanmu. Belajarlah memersepsikan segala hal dari sisi positifnya dulu. Supaya perasaanmu juga ikut positif. Kenyataannya, kecemasan yang berlebihan kerap kali tak terjadi. Jika kamu mengikuti kekhawatiran itu, dirimu hanya membuang banyak energi.
4. Ada banyak cara yang bisa dicoba

Melepaskan beban di hati tak sesulit bayanganmu. Meski bebannya tidak terlihat, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan. Pertama, dengan kamu bercerita pada orang lain. Jangan malu ketahuan oleh seseorang kalau dirimu lagi bersedih. Katakan saja apa yang terjadi atau sedang dipikirkan.
Beban di hatimu dapat berkurang sampai setengahnya cuma dengan kamu berbagi unek-unek. Cara lain misalnya, menulis jurnal. Buat urutan kejadian agar kamu sadar betul apa yang sesungguhnya membuat perasaanmu seberat ini. Identifikasi apa yang kamu rasakan. Apakah dirimu bersedih, marah, kecewa, atau menyesal?
Cara berikutnya adalah berdoa dan berkarya. Serahkan masalah-masalah yang memberatimu pada Tuhan. Ia yang menciptakanmu. Tidak mungkin Dia tak akan membantumu untuk mengatasi persoalan-persoalan itu. Beban di hati juga dapat dikeluarkan dalam bentuk karya yang tepat untukmu seperti lukisan atau tulisan. Kamu bahkan bisa mengombinasikan berbagai cara di atas agar merasa makin baik.
5. Membiarkannya menumpuk malah berbahaya

Beban di hati sulit hilang dengan sendirinya. Bila kamu gak berusaha aktif buat menguranginya, seiring waktu tumpukan beban itu tambah berat. Dengan beban yang sekarang saja, kebahagiaan serta kegiatanmu telah terpengaruh. Apalagi jika beban hatimu tambah banyak, hidupmu bakal kacau balau.
Kebahagiaan yang sepenuhnya sirna sama dengan kamu kehilangan daya hidup. Rutinitasmu bisa lumpuh total dan ini sama artinya hidupmu gak berjalan. Jika kamu terperosok dalam situasi kelam sampai seperti itu, sukar sekali untuk bangkit dari sana dan seakan-akan terlahir kembali. Orang-orang di sekitarmu juga belum tentu mampu menolong.
Kehidupan ini akan selalu diwarnai oleh berbagai masalah. Ibarat tempat penampungan air, pastikan ember atau bak memiliki lubang untuk mengeluarkan air secara teratur. Dengan begitu, tempat penampungan itu tak pernah terlalu penuh dan air meluap. Hatimu pun demikian. Beban di dalamnya mesti dikeluarkan secara berkala agar perasaanmu lebih enteng.
Beban di hati memang gak bisa lenyap sama sekali. Ketika kamu sangat bahagia oleh sesuatu pun, pasti ada hal-hal lain dalam hidup yang membuatmu merasa kurang senang. Tapi dengan beban-beban itu dilepaskan secara berkala, kamu akan menjalani hidup dengan lebih riang serta optimis. Tingkatkan kesabaran dan ketenanganmu dalam menjalani hidup dan beragam ujiannya.