Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Bermain Medsos Bukan Cara Terbaik untuk Menenangkan Pikiran 

ilustrasi orang-orang bermain media sosial (pexels.com/Samson Katt)
ilustrasi orang-orang bermain media sosial (pexels.com/Samson Katt)

Di era yang semakin terkoneksi secara digital, media sosial seringkali dianggap sebagai tempat yang tepat untuk mencari hiburan atau mengurangi stres. Beberapa orang bahkan menggunakan waktu istirahat di jam kerjanya untuk membuka dan berselancar di media sosial.

Padahal, alangkah lebih baik jika kamu menggunakan waktu tersebut untuk hal lain yang lebih bermakna. Pasalnya, terdapat beberapa alasan kenapa membuka media sosial bukanlah cara terbaik untuk menenangkan pikiran. Ini dia lima diantaranya.

1. Informasi yang berlebihan dan overstimulasi visual

ilustrasi membaca berita negatif (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi membaca berita negatif (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Media sosial penuh sekali dengan informasi yang berlebihan dan overstimulasi visual. Terlalu banyaknya informasi, gambar, dan video yang beredar dapat memenuhi pikiranmu dengan konten yang tidak relevan atau menyebabkan munculnya perasaan terbebani.

Ini dapat membuat pikiran menjadi terlalu fokus pada hal-hal yang tidak penting. Sehingga justru akan mengurangi kemampuan otak dan tubuhmu untuk bersantai dan tenang.

2. Peningkatan stres dan kecemasan

ilustrasi seseorang overthinking (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi seseorang overthinking (pexels.com/Karolina Grabowska)

Konten di media sosial sangat dipenuhi dengan hal-hal yang memperkuat perbandingan sosial. Selain itu, banyak juga konten yang justru mendorong munculnya perasaan tidak cukup atau kurangnya pencapaian.

Melihat kehidupan sempurna yang ditampilkan orang lain seperti ini, berpotensi meningkatkan stres dan kecemasan. Kamu justru bisa merasa tertekan untuk menyesuaikan hidup dengan apa yang dilihat di media sosial, meskipun mungkin semua itu tidak menampilkan kenyataan yang sebenarnya.

3. Waktu yang tidak produktif

ilustrasi seseorang sedang malas (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi seseorang sedang malas (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Membuka media sosial biasanya akan menghabiskan waktu tanpa tujuan yang jelas. Ini justru dapat mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk aktivitas yang lebih bermanfaat atau memberikan rasa pencapaian yang lebih nyata.

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial tanpa tujuan yang jelas bukanlah sesuatu yang dianjurkan. Ini dapat menyebabkan perasaan kekosongan atau kamu menjadi tidak produktif.

4. Gangguan terhadap kualitas tidur

ilustrasi seseorang kecanduan medsos (pexels.com/mikoto.raw Photographer)
ilustrasi seseorang kecanduan medsos (pexels.com/mikoto.raw Photographer)

Stimulasi yang diberikan oleh media sosial, terutama jika digunakan menjelang waktu tidur, nyatanya dapat mengganggu kualitas tidur. Paparan cahaya biru dari layar gadget bisa mempengaruhi produksi hormon tidur dan membuat sulit untuk tertidur atau memperoleh tidur yang berkualitas.

Gangguan tidur ini jelas akan berdampak pada kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan. Pekerjaan yang dilakukan pun jadi tidak maksimal karenanya.

5. Meningkatkan ketidakpuasan dengan diri sendiri

ilustrasi seseorang debat di media sosial (pexels.com/Matilda Wormwood)
ilustrasi seseorang debat di media sosial (pexels.com/Matilda Wormwood)

Melalui media sosial, sering kali kamu akan terpapar pada gambaran yang tidak realistis tentang kehidupan orang lain. Hati-hati, ini dapat meningkatkan ketidakpuasan dengan diri sendiri atau membuat kamu merasa tidak puas dengan keadaan yang sebenarnya.

Fokus yang berlebihan pada kehidupan orang lain dapat mengurangi apresiasi terhadap apa yang dimiliki. Kamu jadi kurang bersyukur dan merasa hidupmu jauh dari kata sempurna.

Bermain media sosial mungkin tampak sebagai cara yang mudah untuk mengurangi stres atau mencari hiburan. Akan tetapi dalam banyak kasus, itu malah dapat meningkatkan kecemasan, mengganggu kualitas tidur, dan meningkatkan perasaan ketidakpuasan diri.

Sebagai gantinya, carilah kegiatan yang lebih bermanfaat secara mental dan emosional. Seperti misalnya tidur, olahraga, atau membaca buku, ini bisa menjadi cara yang lebih efektif untuk menenangkan pikiran. Kamu sendiri suka melakukan kegiatan apa saat sedang istirahat?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desy Damayanti
EditorDesy Damayanti
Follow Us