5 Alasan Gak Perlu Sering Menebak Isi Pikiran Orang

Menebak isi pikiran orang sering tanpa sadar kamu lakukan baik saat bercakap-cakap dengannya maupun sekadar mengamatinya. Apalagi kalau dia pendiam dan wajahnya kurang ekspresif. Menebak isi pikirannya menjadi terasa penting guna memudahkanmu memahaminya.
Namun, sebaiknya ini tidak terlalu sering kamu lakukan pada siapa pun. Sekalipun seru bila tebakanmu betul, jika salah juga repot. Ikuti penjelasannya dan belajarlah untuk cukup puas dengan apa yang dinyatakannya saja.
1. Tebakanmu memengaruhi sikapmu

Jika kamu telah memiliki segudang dugaan tentang isi pikiran seseorang, mustahil itu tidak memengaruhi sikapmu. Apalagi kalau kamu begitu yakin dengan suatu tebakan. Sebagai contoh, hanya dari kesukaan seseorang mengajakmu mengobrol, kamu yakin dia sedang berusaha PDKT padamu.
Kamu yang cemas menjadi gak lagi nyaman di dekatnya. Dirimu mulai menjauh dan bersikap kurang baik padanya. Padahal, ia semata-mata senang mengobrol dengan siapa saja.
2. Kamu gak percaya jika seseorang mengatakan isi pikirannya yang berbeda

Begitu kamu sibuk menebak dan yakin sekali dengan dugaanmu, isi pikiran seseorang seperti ganti pemilik. Dia mengatakan apa pun yang berbeda dari tebakanmu, kamu gak bakal percaya.
Mungkin di depannya dirimu masih mengangguk-angguk. Akan tetapi, di belakangnya kamu sama sekali tidak menggubris penuturannya. Bukannya memahaminya, dirimu justru menjadi salah paham.
3. Daripada sibuk menduga-duga, mending bertanya sekalian

Bukankah kesempatannya ada? Kalian sering bertemu bahkan tengah mengobrol. Bila kamu ragu-ragu mengenai apa yang sedang dipikirkannya, tanyakan saja.
Dengan begitu kamu gak mengambil kesimpulan sendiri. Orang lain pun senang sebab pertanyaanmu menunjukkan kepedulianmu pada apa yang dia pikirkan. Boleh jadi ia memang sudah menunggu-nunggu pertanyaanmu.
4. Salah menebak tetapi tetap mengeyel bikin orang kesal

Bila di poin 2 rasa tidak percayamu masih disimpan di hati, kali ini sampai diungkapkan. Sikap ngeyelmu atas pikiran seseorang tentu membuatnya bingung bahkan kesal. Kalian sampai memperdebatkan isi pikiran yang sejatinya hanya diketahui olehnya.
Tanpa sadar kamu mungkin menyebut seseorang berbohong. Tuduhan yang buatmu ringan diucapkan, tetapi dapat amat menyakiti perasaan orang lain. Kalau ia tidak menanggapi, kamu tambah yakin dengan dugaanmu. Namun, mencoba meluruskannya juga gak berguna.
5. Hanya mengarahkanmu pada penilaian baik atau buruk

Kesukaanmu menebak isi pikiran orang menggiringmu sampai ke kesimpulan besar. Kamu seperti harus menggolongkan seseorang dalam kategori orang baik atau orang buruk berdasarkan isi pikirannya.
Masalahnya, isi pikiran yang dijadikan acuan hanyalah tebakanmu. Ini sangat mungkin gak sesuai dengan kenyataan. Namun, kamu telanjur memberi cap pada seseorang.
Kamu masih boleh menebak isi pikiran orang dengan syarat tujuannya jelas. Misalnya, mencegah bahaya ketika kamu bersama orang asing yang gelagatnya mencurigakan. Namun pada orang-orang yang sudah dikenal, langsung menanyakannya lebih baik ketimbang menduga-duga.