Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengurangi Beban Pikiran yang Selama Ini Dirasakan

ilustrasi orang yang sedang merasakan banyaknya beban pikiran (pexels.com/Gustavo Fring)

Pikiran adalah suatu hal yang bisa membawamu menuju kesuksesan. Tentu tergantung juga dengan bagaimana kamu menggunakannya. Berpikir merupakan kegiatan yang dilakukan setiap hari, bahkan untuk hal-hal yang tergolong kecil.

Namun, ada juga hal-hal yang justru menjadi beban pikiran hingga menyebabkan diri tertekan. Sebelum kamu stres berlebihan, cobalah pratikkan lima cara berikut sebagai upaya mengurangi beban pikiran yang selama ini terus dirasakan.

1. Rutin berolahraga, bisa mulai dari yang ringan saja

Ilustrasi bersepeda (pexels.com/Samson Katt)

Untukmu yang belum terbiasa berolahraga, mulai sekarang jadwalkan untuk melakukannya. Ini memiliki manfaat yang baik untuk mental, fisik, dan pikiran. Jangan menganggap kegiatan ini sebagai beban, coba dulu dilakukan, lalu rasakan dampaknya.

Kamu bisa mulai dari yang ringan-ringan. Misalnya, jalan kaki keliling rumah, bersepeda santai, berenang bersama teman, dan sebagainya. Pilih jenis olahraga yang kamu suka, supaya bisa menikmatinya.

2. Luangkan waktu untuk menjalani hobimu

ilustrasi orang hobi memasak (pexels.com/Ron Lach)

Cara berikutnya supaya beban pikiran yang terus kamu rasakan perlahan berkurang yaitu, dengan meluangkan waktu untuk menjalani hobimu. Jika kamu masih bingung hobimu itu apa, tak perlu memikirkannya secara berlebihan.

Sekarang duduklah dengan tenang, dan ingat kembali kegiatan apa yang selama ini dilakukan dan mampu membuatmu senang. Santai saja, nanti kamu juga akan tahu dengan sendirinya bahwa kegiatan tersebut ternyata adalah hobimu.

3. Fokuskan pikiran pada hal-hal yang menjadi tujuan

ilustrasi orang fokus bekerja (pexels.com/olia danilevich)

Beban pikiran bisa semakin bertambah, jika kamu memikirkan banyak hal. Maka, cara untuk mengurangi bebannya yaitu fokuskan pikiranmu pada tujuan yang ingin dicapai. Sudahkah kamu punya tujuan? Jika belum, tentukan dari sekarang.

Selanjutnya, kamu perlu menentukan prioritasnya, supaya memudahkanmu dalam mencapai tujuan jangka pendek dan panjangnya. Tetap rileks tapi fokus, ya dalam proses ini. Sehingga, kamu gak akan tertekan dan pikiran bisa mengarah ke jalan yang dituju.

4. Ceritakan kepada orang yang bisa dipercaya

ilustrasi proses bercerita (pexels.com/Polina Zimmerman)

Jangan pendam semua beban sendirian. Bukan berarti gak tangguh, tapi dalam situasi tertentu, menceritakannya itu perlu. Entah kepada teman, keluarga, maupun rekan kerja, jangan malu untuk berbagi cerita perihal bebanmu. Temui dia yang kamu percaya, dan ceritakan saja padanya.

Proses bercerita juga menjadi upaya menenangkan diri dan melegakan hati. Hal ini dapat mengurangi beban pikiran yang selama ini kamu emban. Ingat, pilih orang yang tepat, agar responsnya bisa membangkitkan semangat.

5. Kuasai diri agar emosi terkendali

ilustrasi orang mengendalikan emosi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kuasai dirimu secara penuh, terutama ketika dalam kondisi diri yang sedang merasa terbebani. Seseorang yang banyak beban pikiran itu berpengaruh terhadap emosinya. Jangan sampai semua berantakan, akibat emosi yang gak mampu kamu kendalikan.

Semakin pandai mengontrol diri, maka emosinya juga semakin stabil. Sehingga, energi positif pun bertambah. Energi ini nantinya akan berfungsi mendorongmu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi, tanpa merasa itu adalah sebuah beban.

Setelah menyimak penjelasan caranya, apa nih yang masih menjadi beban pikiranmu? Coba uraikan satu per satu. Setelah itu jangan lupa lakukan olahraga teratur, menjalankan hobi, memfokuskan pikiran, bercerita, hingga  belajar mengendalikan emosi. Jaga semangat dan konsisten, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adelbertha Eva Y
EditorAdelbertha Eva Y
Follow Us