5 Alasan Kenapa Ekspektasi Gak Realistis Bisa Merusak Ketenangan Hidup

- Ekspektasi tidak realistis merusak ketenangan hidup.
- Kekecewaan dan kehilangan semangat hidup akibat ekspektasi tidak terealisasi.
- Kehadiran ekspektasi dapat mengganggu fokus, konsentrasi, dan kesehatan mental.
Sebagai manusia dengan banyak ambisi dan keinginan, kita sering terjebak ekspektasi tidak realistis. Keinginan itu menuntut diwujudkan apapun yang terjadi. Bahkan kita sudah menganggap ekspektasi tidak realistis itu sebagai bagian dari kenyataan. Sekolah tidak menyadari jika ekspektasi tidak realistis justru merusak ketenangan menjalani hidup.
Kita terjebak kekacauan dan kekecewaan karena ekspektasi tidak terealisasi. Bahkan kehilangan menjalani semangat hidup secara keseluruhan. Kondisi demikian tentu menjadi pertanyaan tersendiri. Bagaimana cara ekspektasi tidak realistis merusak ketenangan hidup? Temukan jawabannya lebih lanjut.
1. Harus menghadapi kekecewaan berulang

Pasti kamu sudah tidak asing dengan kehadiran ekspektasi tidak realistis. Kamu ingin berusaha meraih tujuan hidup yang sudah jelas-jelas mustahil. Tentu kita harus menyadari sejak sekarang bawa ekspektasi tidak realistis ternyata merusak ketenangan dalam menjalani hidup.
Akibat terlalu larut dalam ekspektasi tidak realistis, mau tidak mau harus menghadapi kekecewaan berulang. Ketika kita berharap sesuatu yang terlalu tinggi atau tidak mungkin tercapai, kenyataan seringkali tidak sesuai dengan harapan tersebut. Hal ini dapat menyebabkan rasa kecewa dan frustrasi yang terjadi berkali-kali.
2. Jatuh bangun menghadapi stres dan kecemasan

Berusaha mempertahankan ketenangan Hidup adalah tantangan yang paling susah. Beberapa hal mungkin datang dan mengganggu fokus serta konsentrasi. Tidak jarang kita menaruh harapan berlebihan atas sesuatu hal yang memang mustahil dicapai. Mengapa kita masih terjebak pola hidup demikian ini?
Sudah saatnya menyadari jika terdapat posisi tidak realistis merusak ketenangan menjalani hidup. Kita akan jatuh bangun dalam menghadapi stres dan kecemasan. Saat tidak bisa memenuhi harapan tersebut, rasa cemas bisa tumbuh dan mempengaruhi kesehatan mental.
3. Upaya melarikan diri dari realitas

Seringkali kita sudah memiliki kehidupan yang tenang tanpa masalah dan hambatan. Tapi saat itu juga kita harus menghadapi yang namanya ekspektasi tidak realistis. Kehadiran ekspektasi ini tentu dapat merusak ketenangan hidup yang memang sudah berhasil dicapai. Mengapa bisa dikatakan demikian?
Karena saat seseorang sudah dikendalikan oleh ekspektasi tidak realistis, ia berusaha keras melarikan diri dari realitas. Kita bisa kehilangan kemampuan untuk menerima kenyataan. Ini bisa mengarah pada penolakan terhadap situasi yang ada, yang pada gilirannya bisa menghalangi kita untuk maju dan berkembang
4. Menghambat proses berdamai dengan keadaan

Dalam beberapa hal mungkin kita perlu menata ulang ekspektasi yang tidak realistis. Terutama mengenai keinginan yang memang mustahil direalisasikan. Jangan hanya karena keinginan yang menggebu-gebu pada akhirnya mengesampingkan pola pikir logis dan realistis.
Lantas, bagaimana cara ekspektasi tidak realistis merusak ketenangan menjalani hidup? Dalam situasi demikian, ekspektasi realistis menghambat proses berdamai dengan keadaan. Padahal, penerimaan hal-hal yang memang di luar kendali adalah kunci ketenangan.
5. Menciptakan tekanan internal yang tidak perlu

Sejatinya setiap orang berhak memperoleh ketenangan menjalani hidup. Namun kehadiran ekspektasi justru menjadi tantangan tersendiri. Kita tidak bisa memungkiri fakta banyak orang terjebak ekspektasi tidak realistis. Bahkan menaruh harapan berlebih untuk keinginan yang memang di luar jangkauan.
Di sinilah kita perlu mengenali cara ekspektasi tidak realistis merusak ketenangan menjalani hidup. Ekspektasi ini menciptakan tekanan internal yang tidak perlu. Kita menghendaki seluruh keinginan tersebut harus tercapai sesuai yang dikehendaki. Jika tidak, kemudian merasa terkekang dan terbebani.
Kita harus berhenti berharap merealisasikan beberapa hal yang memang sudah berada di luar jangkauan. Ingat, tidak semua ekspektasi dan keinginan harus diwujudkan. Beberapa ada yang harus dilepas untuk memperoleh ketenangan hidup. Dengan menyadari penjelasan di atas, mari belajar membedakan antara harapan dan kenyataan.