5 Alasan Kenapa Selalu 'Positive Vibes' Itu Gak Sehat

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep "positive vibes" atau berpikiran positif terus-menerus menjadi semakin populer. Banyak orang mendorong kita untuk tetap berpikiran positif di setiap situasi, bahkan ketika sedang menghadapi masalah yang berat.
Meskipun berpikir positif dapat membantu meningkatkan suasana hati, terlalu memaksakan diri untuk selalu positif justru bisa berbahaya. Kondisi ini disebut toxic positivity, di mana kita menolak emosi negatif dan hanya fokus pada sisi positif tanpa memperhatikan realitas.
Berikut adalah lima alasan kenapa selalu berpikir positive vibes bisa jadi gak sehat untuk mental kita.
1. Mengabaikan realitas

Berpikir positif secara terus-menerus bisa membuat kita mengabaikan realitas hidup yang sebenarnya. Masalah, kegagalan, dan tantangan adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari. Jika kita terus memaksakan pandangan positif, kita mungkin cenderung tidak realistis dalam menghadapi situasi yang memerlukan perhatian serius.
Sebagai contoh, jika kita mengalami masalah kesehatan atau keuangan dan hanya fokus pada hal-hal positif, kita mungkin mengabaikan pentingnya mencari solusi atau bantuan yang sebenarnya diperlukan. Dan pada akhirnya, hal ini justru dapat memperburuk keadaan.
2. Menekan emosi negatif itu tidak baik untuk kesehatan mental

Memaksa diri untuk terus berpikiran positif membuat kita menekan emosi negatif seperti kesedihan, marah, atau kecewa. Padahal, emosi negatif ini adalah bagian normal dari kehidupan dan perlu kita hadapi. Menekan perasaan ini justru bisa menyebabkan masalah psikologis yang lebih besar di kemudian hari.
Mengakui dan menghadapi emosi negatif adalah langkah pertama untuk menyembuhkan diri. Ketika kita memaksa diri selalu berpikir positif, kita kehilangan kesempatan untuk memahami apa yang sebenarnya kita rasakan, yang akhirnya bisa membuat stres dan kecemasan malah semakin menumpuk.
3. Merusak hubungan dengan orang lain

Selalu memaksa diri dan orang lain untuk berpikiran positif bisa menyebabkan ketidaknyamanan dalam hubungan sosial. Ketika teman atau keluarga mengungkapkan perasaan sedih atau kecewa, merespons mereka dengan menyuruh harus tetap positif mungkin terdengar suportif, tetapi sebenarnya bisa membuat mereka merasa diabaikan.
Alih-alih membantu, toxic positivity justru membuat orang merasa bahwa perasaan mereka tidak valid atau tidak penting. Dalam jangka panjang, hal ini bisa merusak hubungan karena orang merasa tidak didengar atau tidak dimengerti.
4. Meningkatkan tekanan untuk selalu bahagia

Dengan terus-menerus mengejar "positive vibes," kamu mungkin merasa terbebani untuk selalu bahagia dan ceria, padahal sebenarnya sedang menghadapi banyak masalah. Tekanan ini bisa menjadi beban tambahan yang membuatmu merasa gagal jika tidak bisa mencapai standar kebahagiaan yang ditentukan oleh diri sendiri atau lingkungan.
Tidak apa-apa untuk merasa sedih, marah, atau frustrasi. Emosi negatif adalah bagian dari kehidupan yang sama validnya dengan perasaan bahagia. Ketika kita menerima semua perasaan dengan lapang dada, kita bisa menjalani hidup dengan lebih seimbang tanpa tekanan untuk tampil sempurna.
5. Menyebabkan ketidakpedulian terhadap kebutuhan diri

Memaksakan diri untuk selalu berpikiran positif seringkali membuat kita mengabaikan perasaan atau kebutuhan kita yang sebenarnya. Mengabaikan tanda-tanda kelelahan fisik atau emosional bisa berdampak buruk bagi kesehatanmu dalam jangka panjang. Mengenali dan merespons kebutuhan diri adalah bentuk perawatan diri yang jauh lebih sehat daripada memaksakan diri untuk selalu positive vibes.
Selalu berpikiran positif memang penting, tapi tidak berarti kamu harus menolak semua emosi negatif. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menerima dan memproses semua perasaan, baik itu positif maupun negatif, dengan cara yang sehat.
Mengakui kenyataan dan memberi ruang bagi emosi negatif justru bisa membantu kita untuk menjadi lebih kuat dan lebih bijak dalam menjalani hidup. Maka dari itu, kamu tidak harus selalu positive vibes, terima saja semua emosi yang kamu rasakan dengan cara yang lebih sehat.