Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Mengapa Kita Sulit Memilih Saat Punya Banyak Pilihan

ilustrasi memilih (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi memilih (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernahkah kamu dihadapkan dengan banyak pilihan, tapi malah bingung harus pilih yang mana? Atau kamu merasa cemas dan takut salah pilih? Tenang, kamu tidak sendirian. Banyak orang yang mengalami kesulitan yang sama.

Nah, berikut adalah lima alasan mengapa kita sering merasa sulit memilih saat punya banyak pilihan. Yuk, simak!

1. Takut gagal

ilustrasi memilih (pexels.com/Andres Ayrton)
ilustrasi memilih (pexels.com/Andres Ayrton)

Ketakutan akan kegagalan sering kali menghantui pikiran ketika harus membuat keputusan. Kamu mungkin merasa bahwa setiap pilihan membawa potensi risiko dan konsekuensi yang tidak diinginkan. Ini bisa membuat kamu terjebak dalam keadaan ‘analysis paralysis’, yakni kamu terlalu banyak menganalisis hingga akhirnya tidak bisa memutuskan sama sekali.

Selain itu, ketakutan akan penyesalan juga berperan. Kamu mungkin khawatir bahwa keputusan yang diambil hari ini akan menjadi sesuatu yang kamu sesali di masa depan. Hal ini bisa membuat kamu terus-menerus mempertimbangkan ulang pilihan yang ada, bahkan setelah keputusan seharusnya sudah dibuat.

2. Kurangnya kepercayaan diri

ilustrasi memilih (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi memilih (pexels.com/Gustavo Fring)

Kurangnya kepercayaan diri bisa membuat kamu merasa tidak layak atau tidak mampu untuk membuat pilihan yang tepat. Kamu mungkin merasa bahwa orang lain lebih berhak atau lebih mampu untuk memilih, sehingga kamu menunda-nunda keputusan atau membiarkan orang lain memilih untukmu.

Di sisi lain, kepercayaan diri yang rendah juga bisa membuat kamu mudah dipengaruhi oleh pendapat orang lain. Kamu mungkin cenderung mengikuti apa yang orang lain katakan atau pilih, bukan karena kamu setuju, tapi karena kamu tidak percaya pada kemampuanmu sendiri untuk memilih.

3. Overload informasi

ilustrasi memilih (pexels.com/Alexandra Maria)
ilustrasi memilih (pexels.com/Alexandra Maria)

Dalam dunia yang penuh informasi seperti saat ini, choice overload bisa sangat membebani. Ketika kamu dihadapkan pada terlalu banyak pilihan, otak kamu bisa kelelahan mencoba memproses semua informasi tersebut. Ini bisa menyebabkan keputusan yang kurang optimal atau bahkan ketidakmampuan untuk membuat keputusan sama sekali.

Selain itu, overload informasi juga bisa menyebabkan kamu kehilangan fokus pada apa yang benar-benar penting. Kamu mungkin terjebak pada detail-detail yang tidak signifikan dan mengabaikan faktor-faktor kunci yang seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam membuat keputusan.

4. Bias kognitif

ilustrasi berpikir (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Bias kognitif adalah penyimpangan dalam pemikiran yang bisa mempengaruhi keputusan dan penilaian. Status quo bias membuat kamu cenderung memilih opsi yang sudah familiar, bahkan jika opsi tersebut tidak lagi relevan atau bermanfaat. Ini bisa mencegah kamu dari mencoba hal-hal baru yang mungkin lebih baik.

Anchoring bias adalah kecenderungan untuk terlalu terpaku pada informasi awal yang diterima. Misalnya, jika kamu mendengar harga sebuah produk sebagai yang pertama, kamu mungkin akan menggunakan harga tersebut sebagai patokan, meskipun ada opsi lain yang lebih baik dengan harga yang berbeda.

5. Kondisi kesehatan mental

ilustrasi memilih (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi memilih (pexels.com/Liza Summer)

Kesulitan dalam membuat keputusan bisa menjadi indikator dari masalah kesehatan mental. Misalnya, orang dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan untuk tetap fokus pada tugas pemilihan, sementara mereka yang mengalami depresi mungkin merasa apatis dan tidak mampu membuat keputusan yang penting.

Selain itu, kondisi seperti PTSD juga bisa mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Trauma dari pengalaman masa lalu bisa membuat seseorang takut untuk membuat keputusan yang mungkin memicu kenangan buruk atau menghasilkan hasil yang serupa dengan pengalaman traumatis tersebut.

Membuat keputusan memang tidak selalu mudah. Tapi dengan memahami alasan di balik kesulitanmu dan menggunakan tips di atas, kamu akan lebih percaya diri dalam memilih dan menjalani hidup dengan lebih tenang. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us

Latest in Life

See More

[QUIZ] Apa yang Berat untukmu: Mengucapkan Selamat Tinggal atau Maaf?

23 Sep 2025, 23:25 WIBLife