Salah satu tanda kedewasaanmu ialah kemampuanmu dalam membuat rencana hidup. Jika kamu dapat melakukannya, minimal kamu tahu apa yang kamu inginkan dalam hidup ini.
Namun jangan salah memahaminya sebagai keharusan untuk berpegang amat teguh pada rencana itu kalau kamu gak mau stres sendiri. Sekalipun kamu memiliki rencana terkait hidupmu, tetaplah luwes untuk lima alasan di bawah ini:
Ketika kamu bersikap kaku sekali tentang rencana hidupmu, kamu pasti lupa bahwa kamu tidak bisa mengendalikan segalanya. Padahal bila Tuhan tak merestui, sekeras apa pun usahamu dalam menjalankan rencana bakal tetap gak terwujud.
Kamu justru hanya akan menekan diri sendiri terlalu keras. Setiap kamu gagal mewujudkan rencana, kamu akan menyalahkan diri sendiri. Bukannya tambah termotivasi, lama-lama kamu malah bisa membenci dirimu.
Kamu gak mungkin berhenti berpikir setelah berhasil menyusun sebuah rencana hidup. Ini artinya, kamu akan selalu memiliki gagasan-gagasan baru terkait hidupmu di masa kini dan masa depan.
Akan tetapi, saban gagasan baru muncul, kamu langsung teringat rencana hidup yang sudah dibuat. Terutama jika gagasan baru itu kurang selaras dengan rencana lamamu.
Kamu akan serta-merta mengurungkannya sebab terlalu khawatir kamu hanya akan merusak rencana lamamu, membuatnya batal diaplikasikan. Terus begitu padahal boleh jadi gagasan-gagasan baru itu lebih baik untuk hidupmu.
Berkeras dengan sebuah rencana hidup sama seperti kamu sudah memastikan jalan hidupmu hingga jauh ke masa depan. Padahal, seperti disebutkan dalam poin pertama, Tuhanlah yang akan menentukan takdirmu.
Nah, jika rencana hidupmu ternyata gak terwujud, kamu akan merasa terpojok. Kamu berpikir telah gagal total, gak ada lagi yang bisa kamu lakukan. Padahal, sebenarnya kamu dapat membuat rencana baru kapan pun kamu mau.
Buat kamu yang sudah berpasangan, kamu memang gak boleh egois. Rencana hidupmu sudah pasti akan berpengaruh pada hidup pasanganmu dan hubungan kalian.
Bila kalian tidak pernah membahasnya atau kamu malah sengaja menutupinya, nanti tahu-tahu rencana hidup kalian berbenturan. Harus ada yang mau mengalah atau kalian akan bertengkar hebat.
Untuk mencegahnya, sejak awal kamu harus membicarakan rencana hidupmu dengannya. Demikian juga sebaliknya, agar kalian dapat bersepakat demi kebaikan bersama.
Rencana hidupmu dibuat pada suatu waktu. Sementara itu, hidup terus berjalan. Jadi, sudah pasti kondisi saat ini berbeda dengan kondisi ketika kamu menyusun rencana hidup itu.
Makin berbeda kondisinya, makin sulit untuk merealisasikan rencana hidupmu. Seharusnya, kamu beradaptasi terhadap kondisi terkini dengan sering-sering meninjau kembali rencana hidupmu.
Kalau memang sudah gak sesuai lagi dengan situasi sekarang, mau tidak mau rencana itu harus diperbaiki. Supaya apa pun yang menjadi tujuan besarmu dalam hidup tetap tercapai bagaimanapun jalannya dan kapan pun waktunya.
Semua alasan di atas masuk akal, kan? Jangan mempersulit diri sendiri dengan berpegang terlampau erat pada suatu rencana hidup. Santai saja, yang penting gak sampai membuatmu terlena.