Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Bersikap jika Tidak Menerima Kunjungan saat Lebaran

ilustrasi merayakan Lebaran bersama keluarga (freepik.com/freepik)

Lebaran merupakan momen yang identik dengan tradisi silaturahmi, di mana orang-orang saling mengunjungi rumah untuk bermaaf-maafan. Namun, gak semua orang bisa menerima kunjungan di hari Lebaran. Ada banyak alasan yang membuat seseorang memilih untuk gak menerima tamu, seperti alasan kesehatan, privasi, atau situasi tertentu yang gak memungkinkan.

Jika tahun ini kamu juga gak menerima kunjungan saat Lebaran, tentu situasi ini bisa menimbulkan rasa canggung, terutama ketika harus menyampaikan kepada keluarga, teman, atau tetangga. Untuk itu, penting bagimu untuk bersikap bijak dan sopan dalam mengatasi situasi ini. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan saat kamu gak menerima kunjungan di hari Lebaran.

1. Sampaikan secara jelas dan jangan mendadak

ilustrasi berkirim pesan singkat (unsplash.com/Mikel Parera)

Jika berniat untuk gak menerima kunjungan Lebaran, pastikan kamu sudah memberitahukan sebelumnya. Jangan menunggu hingga hari Lebaran atau mereka tiba di rumahmu. Sampaikan pesan tersebut lebih awal sehingga orang-orang memiliki cukup waktu untuk memahami dan menyesuaikan rencana mereka.

Gunakan cara komunikasi yang efektif, seperti mengirim pesan singkat, menelepon, atau menghubungi mereka secara langsung. Ketika menyampaikan pesan, gunakan bahasa yang ramah tapi tegas. Jangan lupa juga sampaikan permohonan maaf karena belum bisa menerima kunjungan Lebaran tahun ini.

2. Berikan alasan yang jujur dan masuk akal

ilustrasi laki-laki sedang menelepon (pexels.com/Greta Hoffman)

Sampaikan alasan yang masuk akal dan apa adanya, seperti kesehatan, kesibukan, keterbatasan ruang, atau situasi pribadi. Pastikan alasan yang kamu berikan logis dan dapat dipahami oleh orang lain. Tidak perlu membuat alasan yang dilebih-lebihkan. Asalkan kamu jujur, orang-orang biasanya akan lebih memahami situasimu.

3. Tawarkan alternatif

ilustrasi video call (unsplash.com/Surface)

Meskipun kamu gak bisa menerima kunjungan secara langsung, tapi kamu tetap bisa menawarkan alternatif untuk menjaga hubungan baik. Misalnya, dengan video call atau mengirim pesan Lebaran yang personal. Dengan cara ini, hubungan tetap terjalin dengan baik meskipun tanpa pertemuan fisik. Ini juga menunjukkan bahwa kamu tetap menghargai silaturahmi dengan orang-orang kendati dalam kondisi yang terbatas.

4. Siapkan kartu ucapan atau bingkisan

ilustrasi membuat hampers (freepik.com/stockking)

Kamu juga bisa mengirimkan kartu ucapan atau bingkisan kecil sebagai tanda perhatian dan permintaan maaf. Kendati gak bisa bertemu langsung, memberikan sesuatu yang bermakna bisa menunjukkan bahwa kamu tetap peduli. Kartu ucapan yang ditulis dengan kata-kata tulus atau bingkisan sederhana seperti kue khas Lebaran, dapat menjadi pengganti dari pertemuan langsung. Ini juga bisa menjadi cara yang halus untuk menolak kunjungan.

5. Antisipasi reaksi orang lain

ilustrasi mendengarkan orang berbicara (pexels.com/mentatdgt)

Gak semua orang mungkin akan merespons keputusanmu dengan baik. Ada kalanya orang-orang merasa kecewa atau gak sepenuhnya memahami alasanmu. Namun, yang terpenting adalah tetap tenang dan konsisten dengan keputusanmu. Ingatlah bahwa kamu berhak untuk membuat keputusan yang terbaik untuk diri sendiri dan keluarga.

Jika ada yang merasa tersinggung, pastikan kamu merespons dengan penuh pengertian tapi tetap tegas. Sebuah pendekatan yang sopan dan penuh empati akan membantu meredam perasaan negatif.

Akhir kata, menolak menerima kunjungan saat Lebaran memang bisa menjadi tantangan, terutama di tengah tradisi yang kuat ini. Namun, dengan komunikasi yang jelas, sikap yang sopan, serta menawarkan alternatif lain, kamu tetap bisa menjaga hubungan baik dengan keluarga dan teman-teman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us