5 Cara Mengatasi Kecemasan: Menyambut Anxiety Seperti Bestie

Pernahkah kamu merasa cemas tentang kecemasan itu sendiri? Yap, semacam kecemasan tingkat lanjut; seperti mencemaskan rasa cemas. Unik, bukan?
Kalau kamu sering merasa cemas, jangan khawatir! Kamu gak sendirian.
Nah, sebelum menyelami solusinya, kamu perlu memahami satu hal penting berikut.
Kecemasan itu aman!

Kamu harus ingat bahwa, stres dalam level kronis memang bisa berbahaya, tetapi perasaan cemas tidaklah berbahaya. Tubuhmu diciptakan dan dirancang untuk merasakan rasa cemas sebagai bentuk perlindungan diri.
Alias, tubuhmu berusaha melindungi dirimu dari sesuatu yang belum pasti dan atau dianggap membahayakan melalui rasa cemas itu sendiri. Hanya saja, bentuk perlindungan tersebut memang cenderung membuatmu merasa tidak nyaman. Kabar baiknya, kamu bisa, kok, menghadapinya! Bahkan, kamu bisa menyambut rasa cemas yang hadir seperti bestie-mu sendiri. Jadi, apa yang harus kamu lakukan?
1. Tanamkan dalam pikiran bahwa kecemasan itu tidak berbahaya dan tidak harus dihindari

Ini adalah langkah awal yang penting. Ingat, merasa cemas itu aman! Kamu bisa, kok, merasakan kecemasan yang hadir dan tetap baik-baik saja. Jadi, daripada menghindari kecemasan seperti menghindari atasan galak di hari indahmu, coba hadapi perasaan ini dengan penuh keyakinan dan katakan pada dirimu sendiri, "Okay, ini hanyalah kecemasan. Aku pasti baik-baik saja, kok. Ini semua akan berlalu."
2. Jangan lari, tapi sambut dengan perasaan hangat seperti menyapa bestie

Alih-alih kabur, cobalah terbuka untuk merasakan kecemasan tersebut. Saat kecemasan muncul, sapa ia dengan santai dan hangat, "Hai, kecemasan! Kamu muncul lagi, ya, hari ini. It’s okay. Aku pasti tetap bisa menjalani hari dengan nyaman meskipun saat ini rasa cemasku kembali hadir.”
Beri ruang untuk kecemasan itu sehingga ia bisa hadir tanpa terlalu mengusik energimu dalam menjalani hari. So, kamu gak perlu memaksa si cemas pergi. Biarkan ia hadir; dan kamu akan tetap baik-baik saja, kok.
3. Biarkan ia hadir, lalu alihkan perhatianmu pada sensasi tubuhmu

Ketika rasa cemas datang, kamu akan cenderung menaruh fokus yang berlebihan pada rasa cemas tersebut. Iya, kan? It’s okay! Seperti poin sebelumnya, kenali perasaan tersebut, beri ruang, juga beri sedikit perasaan cinta untuk mereka. Misalnya dengan mengatakan, "Hai, anxiety! aku tahu kamu di situ. Semua baik-baik saja, kok. Terima kasih, ya, sudah mengingatkanku untuk merasa was-was akan suatu hal. Tapi lihat, deh! Semua baik-baik saja. No need to worry, ya. We got this!"
Dengarkan mereka sejenak, lalu perlahan alihkan perhatianmu ke sensasi lain yang bisa dirasakan oleh indera tubuhmu. Contohnya seperti mengalihkan fokusmu pada suara di sekitaran yang bisa kamu dengar, benda yang bisa kamu lihat, ataupun tekstur yang bisa kamu sentuh dan rasakan.
4. Atur fokusmu

Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengatur fokusmu. Pertama, perlakukan perasaan cemas yang hadir dengan penuh kasih sayang. Terimalah perasaan itu, tapi jangan biarkan ia mengendalikanmu. Selanjutnya, alihkan kembali fokusmu pada aktivitas atau hal-hal yang menjadi kesibukanmu. Yap! Bukan melarikan diri, tapi atur fokus diri.
5. Terima keadaan, kendalikan apa yang bisa kamu kendalikan

Banyak hal di dunia ini yang gak bisa kamu kontrol sehingga sering kali kecemasan menjadi respon alamiah tubuhmu atas situasi dan kondisi yang belum pasti. Akan tetapi, kamu harus ingat bahwa kamu selalu punya kendali atas dirimu sendiri, termasuk perihal respon yang kamu berikan pada kecemasan yang datang.
So, alihkan perhatianmu pada hal-hal yang bisa kamu ubah atau lakukan–seperti mencoba beberapa tips di atas–daripada berkutat pada hal-hal yang di luar kendalimu.
Yuk, mulai berdamai!

Nah, sekarang kamu gak perlu terlalu khawatir dengan kecemasan. Kecemasan ‘hanya’ perasaan. Ia adalah perasaan yang aman, normal, dan—yang paling penting—bisa kamu hadapi!
Memang butuh waktu dan proses yang tidak mudah, tetapi bukan berarti gak bisa, kan?
Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Beri ruang dan cinta untuk perasaan itu, dengarkan, lalu perlahan berdamai sembari tetap menjalani hidup. Kamu kuat, kamu hebat, dan kecemasan adalah bestie yang datang bertamu, bukan monster yang harus kamu lawan.