Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menghadapi Rasa Bersalah yang Masih Menghantui Hidupmu

ilustrasi merasa bersalah (Unsplash.com/Fernando @cferdo)

Memiliki perasaan bersalah merupakan hal yang manusiawi. Biasanya rasa bersalah ini muncul karena penyesalan yang dalam usai melakukan sesuatu. Namun, meski sudah menyesal dan minta maaf, terkadang rasa bersalah masih terus menghantui seakan kesalahan yang ada belum termaafkan.

Biar gak terus-terusan dihantui perasaan bersalah dalam hidup, gak ada salahnya untuk lakukan beberapa cara berikut ini. Yuk, simak!

1. Kenali rasa bersalah yang sedang kamu alami

ilustrasi merasa bersalah (unsplash.com/Joice Kelly)

Hal pertama yang wajib dipahami adalah kenali lebih dulu rasa bersalah yang ada dalam diri. Bisa dengan menggali kembali sumber kesalahan yang pernah terjadi sampai menimbulkan penyesalan yang seolah tak terselesaikan tadi.

Identifikasi ulang dengan pikiran jernih, apakah rasa bersalah tadi akibat belum ada perbaikan atas kesalahan yang pernah dilakukan atau asumsi berlebihan semata. Pasalnya, gak jarang rasa bersalah timbul akibat pikiran bahkan ketakutan diri sendiri yang berlebihan.

2. Terima rasa bersalahmu

ilustrasi merasa bersalah (Unsplash.com/Anh Nguyen)

Terlepas dari kesalahan yang ada adalah bentuk dari kesengajaan atau tidak, kamu tetap harus menerima bahwa semua sudah terlanjur terjadi. Terima saja perasaan bersalahmu, sebab waktu tidak akan bisa diulang kembali dan hidup harus terus berjalan.

Akui bahwa kesalahan itu memang terjadi dan kamu memang terlibat di dalamnya. Rasa bersalah yang ada justru jadi bukti bahwa kamu sudah menyesal atas apa yang terjadi di masa lalu dan siap untuk bertanggung jawab.

3. Berhenti berlarut-larut dalam penyesalan

ilustrasi merasa bersalah (Unsplash.com/Fernando @cferdo)

Gak ada gunanya terjebak dalam perasaan bersalah berkepanjangan. Sadari bahwa rasa bersalahmu tadi juga bisa menghancurkan masa depanmu. Sama halnya kesedihan yang berlarut-larut, perasaan ini juga dapat menghambat produktivitas.

Bangkit lalu hadapi kembali dunia, sesulit dan seberat apa pun itu. Rasa bersalah gak akan hilang kalau bukan kita sendiri yang melepaskannya. Dengan bangkit dan berusaha mengatasi rasa bersalah, kita juga akan mampu memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan.

4. Perbaiki masalah yang sudah ditimbulkan

ilustrasi persahabatan (unsplash.com/Rosie Sun)

Setelah mampu bangkit dari keterpurukan atas perasaan bersalah, barulah kita bisa berpikir dengan baik langkah apa yang bisa diambil untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Sebab, sebesar apa pun rasa bersalahmu, gak akan ada artinya tanpa pertanggungjawaban nyata.

Cari kembali sumber rasa bersalahmu dan hadapi lewat permintaan maaf pada mereka yang pernah tersakiti. Seburuk apa pun respons dari mereka, terima dengan besar hati. Anggap saja semua itu bagian dari "hukuman" yang memang pantas didapatkan demi meringankan rasa bersalah yang membebani hatimu.

5. Belajar dari kesalahan yang terjadi

ilustrasi merenung (unsplash.com/Ümit Bulut)

Gak selesai dengan menerima perasaan bersalah yang ada dan memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan, kamu juga harus siap untuk mengubah diri. Jangan sampai permintaan maaf hanya  dilakukan demi mengurangi rasa bersalah hingga berakhir dengan kata-kata kosong.

Perbaiki juga sikapmu agar tidak kembali melakukan kesalahan yang sama. Salah, menyesal, sampai terjebak rasa bersalah bisa berpotensi jadi siklus rutin di masa depan kalau kita juga gak berusaha menjaga perilaku.

Meski wajar dialami, tapi jangan biarkan rasa bersalah terus menghantui dan menghancurkan hidupmu. Hadapi, atasi, dan mulailah bertanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuat di masa lalu. Yuk, bangkit, yuk!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
T y a s
EditorT y a s
Follow Us