Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menghentikan Kebiasaan Buruk dan Memelihara yang Baik

ilustrasi orang menulis (unsplash.com/Alexis Brown)

Bukan suatu hal yang mudah memang mengubah habits. Sebab kebiasaan seakan telah menjadi akar dalam kehidupan manusia. Namun, kebiasaan-kebiasaan buruk juga bukan sesuatu hal yang harus dilakukan terus menerus. Sebab, kebiasaan buruk dapat mengganggu kehidupan kita dan memberikan dampak negatif bagi diri sendiri.

Upaya dan komitmen diperlukan dalam merealisasikan apa yang kita harapkan. Manusia juga memiliki banyak pilihan yang dapat membantunya berkembang dan menjadi lebih baik. Nah, berikut merupakan cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk memelihara kebiasaan baik dari hasil rangkuman penulis!

1.Mengubah pola pikir

ilustrasi orang membaca buku (unsplash.com/Gift Habeshaw)

Pola pikir kita sangat menentukan hal-hal yang kita lakukan serta langkah yang kita ambil. Pola pikir mampu memengaruhi kinerja. Memelihara kebiasaan baik dan menghentikan kebiasaan buruk tidak dapat bertahan lama ketika kita tidak turut mengubah pola pikir. William James, seorang filsuf sekaligus psikolog pernah mengatakan bahwa penemuan terbesar dari generasi ini ialah seseorang bisa mengubah hidupnya dengan mengubah pola pikirnya.

Selain itu, Steve Maraboli, seorang pengarang dan motivator, juga pernah mengatakan bahwa saat seseorang mulai mengubah pola pikirnya, semua hal di luar itu pun akan ikut berubah. Oleh karena itu, untuk bisa memelihara kebiasaan baik, kita dapat mengubah pola pikir kita.

2.Menyadari dampak negatif dari kebiasaan buruk dan manfaat yang bisa diperoleh dari kebiasaan baik

ilustrasi tangan di dada (unsplash.com/Giulia Bertelli)

Selain mengubah pola pikir, kita juga bisa mengenali dan menyadari terlebih dahulu tentang dampak negatif yang timbul dari kebiasaan buruk yang selama ini berakar dalam kehidupan kita. Menyadari dampak negatif tersebut membuat kita bisa lebih mengendalikan diri ketika ingin melakukannya kembali. Kita juga jadi bisa menemukan akar masalah mengapa kita melakukan kebiasaan itu, sehingga lebih mudah untuk menghentikannya.

Kemudian, kita pun dapat mengenali manfaat yang diperoleh dari kebiasaan baik. Hal ini merupakan salah satu bentuk bagaimana kita mampu menyayangi diri sendiri dan mengatasi masalah yang terjadi dalam diri kita.

3.Membuat catatan kecil dan perencanaan

ilustrasi orang menulis (unsplash.com/Cathryn Lavery)

Agar kita dapat menerapkan kebiasaan baik secara konsisten, kita bisa menuangkan proses yang kita lakukan ke dalam catatan-catatan kecil maupun membuat perencanaan (daily planning). Nurlaila dan Sailendra (2014) mengatakan bahwa dengan catatan, seseorang dapat dengan mudah mengontrol dan memonitor dirinya sendiri mengenai perubahan-perubahan yang dilakukan. Melalui catatan itu, seseorang bisa melihat apakah ia sudah mencapai perubahan yang berarti. 

Menulis catatan tentang diri sendiri juga membantu kita lebih mengenali diri sendiri. Dengan demikian, kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang sekiranya menjadi penghambat bagi kita menjalankan kebiasaan-kebiasaan baik itu secara konsisten.

4.Menetapkan sosok teladan

potret Bill Gates (britannica.com)

Alternatif lain yang bisa kamu terapkan untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi baik ialah dengan menetapkan sosok teladan. Sosok teladan dalam konteks ini dapat berarti siapa saja, seperti para tokoh terkenal di dunia ataupun artis idola. Kamu bisa menetapkan mereka yang mampu menginspirasi dan mendorongmu menjadi pribadi yang berkembang sebagai sosok teladanmu.

Tokoh-tokoh dunia ataupun artis-artis idola yang dinilai sukses dan berhasil pastinya memiliki kebiasaan baik dalam kehidupan mereka. Orang sukses juga biasanya berhasil mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik. Kamu bisa mempelajari proses kehidupan mereka dan meneladaninya.

5.Mulai untuk melakukan

ilustrasi merapikan baju (unsplash.com/Heng Films)

Action first! Sering mendengar perkataan seperti itu, bukan? Dari perkataan tersebut, kita dapat menjabarkan bahwa tindakan merupakan hal pertama yang perlu dilakukan untuk merealisasikan sesuatu. Meskipun kita telah banyak menuliskan rencana dan banyak berkata pada diri sendiri untuk melakukan suatu hal, tetapi jika rencana tersebut hanya sekadar tulisan dan ucapan tanpa suatu tindakan, maka hal itu tidaklah berarti apa-apa.

Bertindak memang sulit, lebih sulit dibanding berpikir. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen yang besar untuk mau melaksanakan apa yang telah digagas, termasuk ketika kita ingin menghentikan kebiasaan buruk dan memelihara kebiasaan baik.

Tidak ada yang tidak mungkin ketika kita bersungguh-sungguh untuk mengubah kebiasaan. Kita dapat melakukannya secara perlahan, tetapi pasti. Semoga kita dapat konsisten untuk terus memperbaiki diri dan menyayangi diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riani Shr
EditorRiani Shr
Follow Us