Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menyikapi Tetangga yang Sering Menitipkan Anak

ilustrasi anak-anak (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Hidup bertetangga memang harus saling membantu satu sama lain. Misalnya, saat tetanggamu akan pergi dan tidak tahu harus menitipkan anak ke mana, mereka mungkin akan meminta bantuanmu. Namun, ini bisa menjadi masalah jika mereka terlalu sering menitipkan anak padamu.

Punya tetangga yang sering menitipkan anak bisa jadi situasi yang rumit. Di satu sisi, kamu sebenarnya ingin membantu. Namun, di sisi lain, mengurus anak orang lain bisa membuatmu kewalahan atau tidak nyaman. Jika situasinya seperti ini, berikut adalah beberapa cara bijak yang bisa kamu lakukan.

1. Komunikasikan perasaanmu dan tetapkan batasan

ilustrasi anak-anak sedang bermain di atas kasur (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika merasa tetanggamu terlalu sering menitipkan anak, maka kamu perlu mengomunikasikan perasaanmu dengan jujur dan sopan. Sampaikan bahwa kamu sebenarnya tidak keberatan membantu menjaga anak tetanggamu sesekali, tetapi kamu tidak bisa jika dititipi terlalu sering.

Selanjutnya, buat batasan, misalnya, satu minggu sekali atau maksimal dua jam sehari. Dengan begitu, kamu tidak langsung menolak, melainkan memberikan batasan. Tetanggamu juga akan paham kalau mereka tidak bisa mengandalkanmu setiap waktu.

2. Tawarkan solusi yang lebih baik

ilustrasi anak-anak (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jika tetanggamu bekerja setiap hari dan perlu orang yang bisa membantunya menjaga anak, tentu tidak bijak rasanya jika ia meminta bantuanmu setiap harinya. Dalam situasi ini, kamu bisa menawarkan solusi lain, seperti merekomendasikan penitipan anak, mencari pengasuh, atau membawa anak ke anggota keluarga lain yang bisa diandalkan, seperti orangtua, saudara, dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya kamu peduli, akan tetapi punya keterbatasan.

3. Perhatikan kebutuhan pribadi

ilustrasi bermain dengan anak-anak (pexels.com/Tuan PM)

Membantu tetangga memang baik, tapi jangan sampai kamu melupakan kebutuhan pribadi. Jika kamu merasa terganggu atau lelah karena terlalu sering dimintai bantuan, maka tidak masalah jika membatasi diri. Kamu berhak untuk menolak tanpa memberikan alasan apa pun dan tanpa merasa bersalah.

4. Tolak dengan halus untuk menjaga hubungan tetap harmonis

ilustrasi dua orang sedang berbicara (pexels.com/fauxels)

Sah-sah saja menolak tetangga yang ingin meminta bantuan, tapi ingatlah untuk tetap menjaga hubungan baik. Hindari konfrontasi yang bisa memicu konflik. Jika memang tidak bisa membantu, cobalah memberi tahu dengan sopan. Misalnya, katakan bahwa kamu punya banyak pekerjaan di rumah.

5. Bersikap tegas jika diperlukan

ilustrasi dua orang sedang berbicara (pexels.com/August de Richelieu)

Jika tetanggamu tampaknya masa bodoh dan tidak menghargai batasan yang sudah kamu buat, kamu harus berani bersikap tegas. Katakan dengan jelas agar mereka memahami keterbatasanmu. Kamu bisa berterus terang bahwa kamu tidak bisa terus-terusan menjaga anak mereka, kamu merasa terganggu dengan anak mereka di rumahmu, kamu ingin beristirahat, atau minta mereka mencari solusi lain untuk jangka panjang.

Jangan sampai sikap baikmu pada tetangga membuatmu mengorbankan kenyamanan diri sendiri. Jadi, bersikaplah bijak dengan menetapkan batasan. Yang penting, sampaikan dengan sopan dan jaga komunikasi agar hubunganmu dengan tetangga tetap harmonis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eka Ami
EditorEka Ami
Follow Us