Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Merayakan Kegagalan sebagai Bagian dari Perjalanan Hidup

ilustrasi menyendiri (pexels.com/Khoa Võ)
ilustrasi menyendiri (pexels.com/Khoa Võ)

Kegagalan sering kali dipandang sebagai sesuatu yang negatif, sesuatu yang harus dihindari atau disembunyikan. Namun, sebenarnya kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup yang justru bisa menjadi sumber pembelajaran berharga.

Pada tahun 2016, seorang profesor dari Princeton, Johannes Haushofer, menerbitkan "CV kegagalan" yang berisi daftar kegagalan yang pernah dialaminya, seperti "Program gelar yang tidak saya dapatkan," "Penelitian dan pendanaan yang tidak saya dapatkan," dan "Penolakan artikel dari jurnal akademik." Tujuan Haushofer adalah untuk menunjukkan bahwa di balik setiap kesuksesan yang terlihat, terdapat banyak kegagalan yang tidak terlihat.

Merayakan kegagalan bukan berarti kamu harus memublikasikan semua kesalahanmu, tetapi ada banyak cara untuk merayakannya secara positif dan konstruktif. Berikut adalah lima cara untuk merayakan kegagalan sebagai bagian dari perjalanan hidupmu.

1. Cek sikapmu

ilustrasi wanita merenung (pexels.com/John Diez)
ilustrasi wanita merenung (pexels.com/John Diez)

Langkah pertama dalam merayakan kegagalan adalah memeriksa sikapmu. Ingatlah bahwa kamu sepenuhnya bertanggung jawab atas perasaanmu sendiri. Jika kamu mengalami kegagalan dan mulai meragukan diri sendiri, mengkritik diri sendiri, atau bahkan menyerah, berhentilah sejenak dan tarik napas dalam-dalam.

Ingatlah bahwa kamu masih hidup dan masih memiliki kesempatan untuk mencoba lagi besok. Mungkin besok kamu akan mencoba hal yang sama dengan metode berbeda, sikap berbeda, atau tim yang berbeda. Kamu memiliki kendali untuk menjadikan hari esok sebagai hari yang lebih baik, dan kamu bisa memilih untuk bersikap positif terhadap upaya berikutnya.

2. Rayakan bahwa kamu sudah mengambil kesempatan

ilustrasi pria tersenyum (unsplash.com/Brooke Cagle)
ilustrasi pria tersenyum (unsplash.com/Brooke Cagle)

Berapa banyak orang yang menyesal di akhir hidup mereka karena tidak mengambil kesempatan untuk melakukan hal yang mereka impikan, seperti menulis buku, menemukan cinta pertama, memulai bisnis, atau mengganti karier? Sebelum kamu melakukan apa pun, beri dirimu apresiasi karena telah berani mengambil risiko dan mencoba sesuatu.

Kamu telah melakukan sesuatu yang banyak orang takut lakukan, dan itu sudah layak dirayakan. Kamu telah berani dan menunjukkan dirimu ke dunia, dan itu adalah sebuah pencapaian tersendiri.

3. Lihat kegagalan sebagai batu loncatan dan menjadikannya inspirasi

ilustrasi kegagalan (pexels.com/Brett Jordan)
ilustrasi kegagalan (pexels.com/Brett Jordan)

Thomas Edison pernah berkata, "Saya tidak gagal 1.000 kali. Bola lampu adalah penemuan dengan 1.000 langkah." Itulah sikap yang harus kamu miliki terhadap kegagalan. Ini bukan berarti kamu harus terus melanjutkan di jalan yang sama tanpa mempertimbangkan hasil yang ada. Sebaliknya, jujurlah pada diri sendiri. Ketika menghadapi kegagalan sebagai perjalanan, bahkan jika kamu merasa sudah melakukan segalanya untuk mencapai tujuan, duduklah dan periksa dengan jujur apa yang sebenarnya terjadi.

Ketika kamu benar-benar jujur, kamu akan menemukan area di mana kamu bisa melakukan lebih baik di lain waktu. Biarkan kegagalan tersebut menyalakan api semangat dalam dirimu untuk berusaha lebih baik lagi.

4. Tuliskan kegagalanmu

ilustrasi menulis (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi menulis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Setelah melalui proses evaluasi terhadap apa yang bisa diperbaiki, tuliskan kegagalanmu. Tuliskan apa yang kamu coba lakukan, apa yang salah, apa rencanamu untuk memperbaikinya, dan apa yang berhasil dari percobaan tersebut.

Dokumentasi seperti ini gak hanya akan memperkuat perayaan usahamu dan rencanamu ke depan, tetapi juga akan memastikan bahwa ingatanmu terhadap kegagalan tersebut tetap positif, konstruktif, dan bermanfaat. Kamu bisa menulisnya di jurnal harian untuk mengingat setiap upaya yang kamu lakukan meskipun tidak selalu berhasil.

5. Share kegagalanmu

ilustrasi pasangan sedang ngobrol (pexels.com/Budgeron Bach)
ilustrasi pasangan sedang ngobrol (pexels.com/Budgeron Bach)

Banyak orang merasa malu terhadap kegagalan sehingga menyimpannya sendiri, seolah-olah kegagalan tersebut harus dilindungi. Kenyataannya, menceritakan kegagalan kepada orang lain sering kali mengurangi rasa malu dan menghilangkan kekuatan yang kegagalan tersebut miliki atas dirimu.

Ini bisa memberimu kebebasan untuk mencoba lagi atau mencoba sesuatu yang berbeda. Menunjukkan kerentanan juga merupakan strategi yang sangat efektif bagi para pemimpin. Butuh keberanian besar untuk menjadi rentan dan berbagi kegagalan, dan ini menunjukkan kekuatan.

Kegagalan adalah bagian yang sangat normal dari kehidupan. Kita semua melihat bagaimana bayi terjatuh berkali-kali dalam proses belajar berjalan, namun ketika dewasa, kita menganggapnya sebagai hal yang tidak bisa diterima.

Triknya adalah untuk selalu bangkit dan mencoba lagi, seperti bayi yang tak pernah berhenti berusaha. Selama kamu terus mencoba, gak perlu merasa malu atas kegagalanmu. Rayakanlah kegagalan itu dengan cara yang benar, dan kamu akan segera berada di jalan menuju kesuksesan hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us