Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Simpel Bikin Mental Tetap Kuat Hadapi Tekanan Akhir Tahun

ilustrasi perempuan rileks
ilustrasi perempuan rileks (freepik.com/lifeforstock)
Intinya sih...
  • Akhir tahun bukan penentu nilai diri, hidup tetap berproses.
  • Kelola ekspektasi agar stres tidak menumpuk, fokus pada hal penting.
  • Pisahkan pencapaian kerja dari harga diri, evaluasi tanpa menghakimi diri.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjelang akhir tahun, banyak orang terlihat sibuk menutup target dan merencanakan liburan. Tapi di balik itu, gak sedikit yang diam-diam merasa lelah secara mental. Tekanan kerja, resolusi yang belum tercapai, dan ekspektasi sosial sering bikin kepala terasa penuh. Inilah kenapa kesehatan mental akhir tahun sering diuji tanpa kita sadari.

Akhir tahun bukan cuma soal evaluasi, tapi juga tentang bagaimana kamu bertahan secara emosional. Jika tidak dikelola, stres akhir tahun bisa berubah jadi kelelahan berkepanjangan. Kamu butuh strategi sederhana untuk menjaga keseimbangan batin. Berikut lima cara simpel yang bisa bantu memperkuat mental resilience tanpa drama berlebihan.

1. Terima bahwa akhir tahun bukan garis finish hidupmu

ilustrasi perempuan merenung
ilustrasi perempuan merenung (freepik.com/lifeforstock)

Banyak orang menganggap akhir tahun sebagai penentu nilai diri. Saat target belum tercapai, muncul rasa gagal dan kecewa berlebihan. Padahal, hidup gak berhenti di bulan Desember. Menyadari hal ini bisa langsung menurunkan tekanan mental yang kamu rasakan.

Akhir tahun hanyalah penanda waktu, bukan penghakiman hidup. Kamu tetap berproses meski target belum sepenuhnya terpenuhi. Cara berpikir ini penting untuk menjaga kesehatan mental akhir tahun. Mental yang kuat tumbuh dari perspektif yang realistis, bukan tuntutan sempurna.

2. Kelola ekspektasi agar stres tidak menumpuk

ilustrasi perempuan berpikir
ilustrasi perempuan berpikir (freepik.com/jcomp)

Stres akhir tahun sering muncul karena ekspektasi yang terlalu tinggi. Kamu ingin produktif, bahagia, sukses, dan tetap terlihat baik-baik saja. Padahal, terlalu banyak tuntutan justru menguras energi emosional. Mengelola ekspektasi adalah tips hadapi stres yang sering diremehkan.

Kamu bisa mulai dengan menyederhanakan tujuan harian. Fokus pada hal yang benar-benar penting dan bisa dikendalikan. Dengan begitu, beban mental tidak terus menumpuk. Ini langkah kecil yang berdampak besar pada mental resilience.

3. Pisahkan pencapaian kerja dari harga diri

ilustrasi perempuan journaling
ilustrasi perempuan journaling (freepik.com/freepik)

Target kerja sering dijadikan tolok ukur nilai diri, terutama di akhir tahun. Saat hasil tidak sesuai harapan, rasa percaya diri ikut runtuh. Pola ini sangat berisiko bagi kesehatan mental. Kamu perlu sadar bahwa kegagalan target bukan kegagalan sebagai manusia.

Dengan memisahkan pencapaian dan harga diri, kamu bisa melihat hasil kerja secara lebih objektif. Tekanan pun terasa lebih ringan dan rasional. Cara ini membantu kamu bertahan secara emosional di tengah tuntutan akhir tahun. Mentalmu jadi lebih stabil karena tidak mudah goyah.

4. Sisipkan self-care simpel di sela kesibukan

ilustrasi perempuan bahagia
ilustrasi perempuan bahagia (freepik.com/jcomp)

Banyak orang menunda istirahat karena merasa belum pantas beristirahat. Padahal, tubuh dan pikiran tetap butuh jeda. Self-care simpel seperti tidur cukup atau berjalan santai bisa membantu menurunkan stres. Ini bukan kemewahan, tapi kebutuhan dasar untuk mental.

Kamu tidak harus liburan mahal atau pergi jauh untuk bisa menjaga kesehatan mental. Justru hal-hal kecil yang dilakukan secara konsisten dalam keseharian sering kali jauh lebih efektif. Saat tubuh rileks, pikiran ikut tenang. Dari sini, daya tahan mental bisa terbangun perlahan.

5. Lakukan evaluasi akhir tahun tanpa menghakimi diri

ilustrasi perempuan melihat ke luar jendela
ilustrasi perempuan melihat ke luar jendela (freepik.com/drobotdean)

Evaluasi akhir tahun sering berubah jadi sesi menyalahkan diri sendiri. Kamu mengingat kesalahan lebih banyak daripada usaha yang sudah dilakukan. Padahal, evaluasi seharusnya membantu, bukan melukai. Mengubah cara mengevaluasi diri sangat penting untuk kesehatan mental.

Gunakan pendekatan reflektif, bukan menghukum. Akui pencapaian kecil sekaligus pelajaran dari kegagalan. Cara ini membuatmu lebih siap menghadapi tahun berikutnya. Mental yang kuat lahir dari kejujuran yang penuh empati.

Tekanan akhir tahun memang nyata, tapi bukan sesuatu yang harus kamu hadapi sendirian. Dengan langkah sederhana dan realistis, kamu bisa menjaga kesehatan mental tanpa merasa tertinggal. Fokus pada proses, bukan hanya hasil akhir. Yuk, mulai jaga kesehatan mentalmu sekarang dan rayakan setiap pencapaian kecil sebagai kemenangan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

Bukan Anti Lokal! 5 Alasan Gen Z Lebih Sering Baca Novel Luar Negeri

15 Des 2025, 14:30 WIBLife