Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Tetap Bahagia meski Memiliki Energi Sosial yang Terbatas

ilustrasi menikmati waktu santai di rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi menikmati waktu santai di rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Energi sosial menjadi istilah yang semakin umum digunakan. Hal tersebut menggambarkan jumlah energi yang dimiliki seseorang untuk melakukan proses interaksi sosial. Setiap orang memiliki perbedaan kapasitas energi sosial, bergantung dari kepribadiannya masing-masing.

Biasanya orang yang berkepribadian introver cenderung memiliki energi sosial yang terbatas. Artinya, proses interaksi sosial yang intens bisa terasa melelahkan. Kemudian ia akan berusaha memulihkan energinya dengan cara memberikan ruang pada diri sendiri untuk menikmati jeda.

Orang yang memiliki energi sosial yang terbatas bukan berarti tidak bahagia lantaran kecenderungannya dalam membatasi interaksi dengan orang lain dan merasa nyaman saat sendiri. Ia juga bisa tetap merasakan kebahagiaan melalui beberapa cara seperti berikut.

1. Berusaha menikmati momen dengan diri sendiri

ilustrasi memberikan ruang untuk diri sendiri (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi memberikan ruang untuk diri sendiri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bagi beberapa orang, proses interaksi sosial bisa melelahkan lantaran energi dalam diri yang terbatas. Hal demikian sejatinya wajar dialami lantaran tipe kepribadian orang yang beragam. Orang yang memiliki energi sosial yang tidak banyak cenderung kesulitan untuk bertahan lama dalam situasi ramai.

Meskipun demikian, bukan berarti ia tidak bahagia. Justru ia bisa menciptakan kebahagiaan melalui momen dengan dirinya sendiri. Baginya, kesendirian menjadi momen paling tepat untuk mengembalikan energi dalam diri guna melakukan aktivitas lain, baik aktivitas yang berkaitan dengan personal maupun sosial.

2. Menghabiskan waktu dengan teman terdekat

ilustrasi bertukar sudut pandang (pexels.com/Studio 31)
ilustrasi bertukar sudut pandang (pexels.com/Studio 31)

Energi sosial yang terbatas bukan berarti seseorang tidak bisa melakukan interaksi dengan sesama. Ia tetap mampu menjalankan kebutuhannya akan bersosialisasi dengan kapasitas energi yang dimilikinya. Sehingga ia cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman terdekat guna mengisi energinya kembali sebelum melakukan interaksi sosial yang lebih luas.

Pilihan tersebut kerap membuatnya bahagia. Bahkan orang yang memiliki energi sosial terbatas cenderung lebih menyukai interaksi dalam kelompok kecil. Ia merasa lebih nyaman dan bisa menjadi diri sendiri di depan orang-orang yang dikehendakinya.

3. Menciptakan kebahagiaan melalui proses kreatif

ilustrasi perempuan menulis (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi perempuan menulis (pexels.com/Ivan Samkov)

Orang dengan energi sosial yang terbatas dikenal dengan kepribadian introvert. Kepribadian tersebut cenderung menemukan kedamaian dalam kesendiriannya. Sehingga ia akan bersosialiasi seperlunya, kemudian fokus menciptakan situasi sendiri yang menyenangkan.

Salah satu hal yang membuatnya bahagia dalam kesendirian yakni dengan melakukan proses kreatif. Hal tersebut bisa berbentuk kegiatan mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui aktivitas menulis, menciptakan lagu, atau menciptakan karya lainnya. Kebiasaan tersebut sangat membantunya untuk mengembalikan energi sosial yang sebelumnya telah terkuras.

4. Melakukan kegiatan yang mendatangkan manfaat

ilustrasi tersenyum saat membaca (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi tersenyum saat membaca (pexels.com/Karolina Grabowska)

Saat energi sosial dalam diri habis, biasanya sosok introvert tidak akan berdiam diri saja. Ia berusaha untuk menciptakan kebahagiaan dengan caranya sendiri dalam kesendirian. Salah satunya yakni dengan melakukan beragam kegiatan yang mendatangkan manfaat.

Misalnya dengan cara menekuni hobi, membaca buku, membantu orang lain, dan beragam tindakan positif lainnya. Hal demikian bisa menjadi usahanya untuk mengembalikan energi sosial dalam diri. Setelah itu, ia akan kembali siap untuk melakukan proses interaksi sosial yang melibatkan banyak orang.

5. Memiliki harapan yang ingin dicapai

ilustrasi memikirkan tujuan hidup (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi memikirkan tujuan hidup (pexels.com/Karolina Grabowska)

Orang dengan energi sosial yang terbatas tidak terlalu aktif dalam situasi sosial yang ramai. Hal tersebut bukan berarti membuatnya tidak bahagia. Ia akan tetap berinteraksi dengan energi yang dimilikinya. Namun di satu sisi, ia juga memiliki sumber kebahagiaan lain yakni dari harapan-harapan terhadap pencapaian dalam hidup yang diinginkan.

Sejatinya bahagia adalah perihal tanggung jawab masing-masing. Jadi jangan berkecil hati apabila kita memiliki energi sosial yang terbatas. Bukan berarti kita tidak bisa sebahagia mereka yang gemar berinteraksi. Kita tetap bisa merasakan kebahagiaan dengan versi diri sendiri.

Pasalnya kebahagiaan tidak bergantung dari situasi tertentu maupun dari orang lain. Kebahagiaan berasal dari pikiran yang kita yakini. Selama kita bahagia dengan apa yang kita jalani dan tidak merugikan orang lain, maka sejatinya hal itu sudah layak untuk disyukuri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Rohmatusyarifah
EditorDwi Rohmatusyarifah
Follow Us