5 Cara Tingkatkan Value Kamu dengan Berbicara, Biar Makin Dipercaya!

Sebelum kamu berbicara, kamu harus tahu siapa yang akan kamu ajak bicara. Apa latar belakang, minat, dan kebutuhan mereka? Apa yang mereka harapkan dari kamu? Apa yang dapat kamu tawarkan kepada mereka? Dengan mengetahui audiens kamu, kamu bisa menyesuaikan gaya, isi, dan tujuan berbicaramu dengan mereka.

Kamu juga dapat menarik perhatian mereka dengan menggunakan bahasa yang mereka pahami, contoh yang mereka kenali, dan humor yang mereka sukai. Menurut sebuah studi, mengetahui audiens adalah cara untuk meningkatkan keterampilan berbicara kamu.

Tidak ada orang yang bisa berbicara dengan baik tanpa latihan. Latihan adalah kunci untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri kamu dalam berbicara. Kamu dapat berlatih dengan berbagai cara, misalnya dengan membaca buku atau artikel dengan suara keras, merekam dan mendengarkan suara kamu sendiri, berbicara di depan cermin atau orang yang kamu percaya, atau mengikuti kursus atau komunitas berbicara.

Dengan berlatih, kamu bisa memperbaiki intonasi, artikulasi, ekspresi, dan gestur kamu. Kamu juga bisa mengurangi kesalahan, kebiasaan buruk, atau kata pengisi yang akan mengganggu alur berbicaramu. Sangat disarankan agar kamu berlatih minimal tiga kali sebelum berbicara di depan publik.

Cara untuk membuat orang percaya pada apa yang kamu katakan adalah dengan menggunakan lansiran yang tepercaya. Lansiran yang terpercaya adalah sumber informasi yang kredibel, akurat, dan relevan dengan topik yang kamu bahas. Lansiran yang terpercaya dapat berupa buku, jurnal, artikel, situs web, atau orang yang ahli di bidangnya.

Dengan menggunakan lansiran yang tepercaya, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset, memiliki pengetahuan, dan memberikan fakta yang dapat dibuktikan. Kamu akan terhindar dari tuduhan plagiat, kesalahpahaman, atau kebohongan.

Orang cenderung lebih tertarik dan terlibat dengan pembicara yang bisa membuat koneksi dengan mereka. Cara untuk membuat koneksi dengan audiens adalah dengan berbagi cerita pribadi yang berkaitan dengan topik yang kamu bicarakan. Cerita pribadi adalah cerita yang berasal dari pengalaman, observasi, atau imajinasi kamu sendiri.

Dengan berbagi cerita pribadi, kamu dapat menunjukkan sisi manusiawi kamu, menimbulkan empati, dan menyampaikan pesan dengan lebih efektif. Cerita pribadi juga dapat membuat audiens merasa lebih dekat dan nyaman dengan kamu.

Berbicara dengan baik tidak hanya melibatkan suara, tapi juga tubuh. Tubuh kamu akan mengirimkan pesan yang dapat memengaruhi bagaimana orang menilai kamu. Oleh karena itu, kamu harus memperhatikan bahasa tubuh kamu saat berbicara.

Dua hal yang penting untuk diperhatikan adalah kontak mata dan gestur. Kontak mata adalah cara kamu menatap mata orang yang kamu ajak bicara. Dengan memandang mata, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu peduli, percaya diri, dan jujur.

Gestur adalah gerakan tangan, kaki, atau badan yang kamu gunakan untuk menekankan atau menggambarkan apa yang kamu katakan. Dengan menggunakan gestur, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu antusias, ekspresif, dan profesional.

Berbicara memang tidak mudah. Namun, yang dapat kita lakukan untuk dapat berbicara dengan baik dan dipercaya orang, perlu belajar yang konsisten. Dengan menerapkan cara-cara ini, semoga kamu bisa menjadi pembicara yang lebih baik, lebih menarik, dan lebih meyakinkan.