Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ciri Toxic Masculinity Ini Tanpa Disadari Tumbuh pada Diri Pria

Photo by Matheus Ferrero on Unsplash
Photo by Matheus Ferrero on Unsplash

Berkembangnya media sosial membuat kita mudah sekali melihat perilaku yang condong ke arah toxic masculinity. Toxic masculinity sendiri merupakan sebuah keadaan dimana seorang cowok harus menganggap dirinya paling dominan dan menanggap lemah hal-hal lain yang tidak sesuai dengan bagaimana umumnya mereka bertindak, bersikap, dan berperilaku.

Ada banyak hal-hal sepele yang sering dilakukan para cowok yang termasuk ke dalam perbuatan toxic masculinity tapi secara tidak langsung disadari oleh mereka.

Simak 5 ciri-ciri toxic masculinity yang sering tidak disadari cowok berikut ini.

1. Mengejek sesama cowok yang berpenampilan bersih dan rapi

Photo by Jonathan Francisca on Unsplash
Photo by Jonathan Francisca on Unsplash

Cowok menganggap penampilan yang benar-benar maskulin itu ya sudah apa adanya jauh dari image rapi. Tapi, jika ada cowok yang tampil bersih, rapi bahkan wangi mereka langsung meragukan kemaskulinitasannya.

Padahal menjaga kebersihan merupakan sebagian dari iman dan menjaga kerapihan merupakan salah satu cara menjaga estetika. Kenapa harus dipermasalahkan? Biarkan dia menjadi dirinya sendiri dan kamu pun juga.

2. Menertawakan sesama cowok yang galau karena cinta

Photo by Vinicius Amano on Unsplash
Photo by Vinicius Amano on Unsplash

Galau karena cinta bisa melanda siapa saja. Tapi, jika ada teman sesama cowok sedang galau dan kamu  malah meledek. Sikap yang seperti ini masuk ke dalam kategori toxic masculinity lho.

Galau itu wajar dan pasti di alami setiap orang kok. Ya memang ya berlebihan itu tidak baik tapi sebaiknya semangatilah dia, berikan advice, atau ajak dia melakukan hal-hal yang bisa mendistraksinya dari kegalauannya

3. Menghina sesama cowok yang menggunakan skincare atau makeup

Photo by Issabel Winter on Unsplash
Photo by Issabel Winter on Unsplash

Beberapa waktu lalu sempat viral cuitan netizen di twitter yang menganggap bahwa cowok Korea itu tidak maskulin karena mengenakan skincare dan riasan wajah. Menurutnya cowok sejati itu yang seperti tokoh di film Rambo berotot besar, memilki bopeng di wajah, gahar, berkelahi bukan yang menari sambil mengenakan makeup.

Aduh brother, ini nih salah satu contoh toxic masculinity yang sering terjadi di media sosial. Padahal Sylvester Stallone untuk mendapatkan kesan bopeng di wajah juga karena efek makeup.

 Hampir semua yang tampil di layar kaca itu menggunakan makeup lho, sekadar informasi tambahan untuk kamu saja

4. Menganggap dirinya harus dominan dalam segala hal jika kalah dari wanita berarti dia lemah

Photo by sergio souza on Unsplash
Photo by sergio souza on Unsplash

Misalnya saja pengasilanmu lebih kecil daripada pasanganmu atau malah kamu tidak bekerja sama sekali kamu merasa bahwa dia akan mengaturmu, diakan semena-mena terhadapmu dan kamu tidak mau padahal tidak begitu juga.

Misalnya lagi dalam sebuah hubungan kamu merasa bahwa pasanganmu terlalu mendominasi, kamu tidak suka, kamu merasa lemah, dan tidak bisa membiarkan ini. Itu juga masuk ke dalam ciri-ciri toxic masculinity

Semua bisa diutarakan baik-baik dan diselesaikan serta mencari jalan keluar bersama-sama supaya lebih enak dan tidak muncul perasaan menindas dan ditindas

5. Kalau aku menangis berarti aku bukan pria sejati

Photo by Tom Pumford on Unsplash
Photo by Tom Pumford on Unsplash

Emosi adalah sebuah perasaan yang sewajarnya dialami oleh setiap manusia baik cewek maupun cowok. Sedih, galau, cemas bahkan menangis wajar dialami setiap orang, pun ketika cowok menangis.

Ini adalah sesuatu yang wajar. Melepaskan emosi di dalam diri kita itu penting agar tidak terus mengendap menjadi energi yang buruk kemudian hari. Menangis bukan berarti lemah. Menangis menunjukkan bahwa kamu masih memilki perasaan yang masih berfungsi dengan baik. It's okay to be not okay. It doesn't make you weak or less masculine.

Jadilah dirimu sendiri dan jadilah  “maskulin” seperti versimu tanpa perlu memperdebatkan kemaskulinitas orang lain. Jika kamu merasa pernah mengalami ciri-ciri di atas segera dirubah pelan-pelan ya. Karena tanpa disadari hal yang sepele menurut kita berdampak besar bagi orang lain. Jangan sampai kamu atau temanmu jatuh ke kubangan toxic masculinity hingga membuat depresi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us