Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Contoh Surat Keterangan Tidak Buta Warna

Ilustrasi tes buta warna (pexels.com/Photo by Pavel Danilyuk)
Ilustrasi tes buta warna (pexels.com/Photo by Pavel Danilyuk)

Surat keterangan tidak buta warna merupakan salah satu dokumen penting yang sering kali dibutuhkan untuk keperluan administrasi tertentu. Dokumen ini umumnya diminta saat seseorang akan melamar pekerjaan di bidang tertentu, mendaftar kuliah di jurusan tertentu, atau mengikuti seleksi khusus yang menuntut ketajaman penglihatan warna.

Pemeriksaan buta warna sendiri dapat dilakukan di puskesmas, klinik, rumah sakit, atau dokter mata. Berikut beberapa contoh surat keterangan tidak buta warna.

1. Surat keterangan tidak buta warna untuk melamar kerja

ilustrasi perempuan sedang melihat laptop (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi perempuan sedang melihat laptop (pexels.com/Keira Burton)

Surat ini biasanya diminta oleh perusahaan sebagai salah satu syarat administrasi dalam proses rekrutmen, terutama pada pekerjaan yang membutuhkan ketelitian penglihatan warna seperti desain grafis, laboratorium, atau teknisi. Berikut contohnya.

 

SURAT KETERANGAN TIDAK BUTA WARNA

 

Yang bertanda tangan di bawah ini, dokter yang bertugas di Klinik Medika Sejahtera:

 

Nama     : dr. Anita Pratiwi 

Jabatan  : Dokter Umum 

Alamat   : Jl. Melati No. 10, Bandung 

 

Dengan ini menerangkan bahwa:

 

Nama     : Rio Pratama 

Tempat/Tgl Lahir : Bandung, 3 Januari 1998 

Jenis Kelamin   : Laki-laki 

 

Setelah dilakukan pemeriksaan penglihatan warna dengan metode Ishihara, yang bersangkutan dinyatakan TIDAK BUTA WARNA.

 

Surat ini dibuat untuk keperluan melamar pekerjaan.

 

Bandung, 11 Juni 2025 

Hormat kami, 

(tanda tangan & stempel) 

dr. Anita Pratiwi

 

2. Surat keterangan tidak buta warna untuk pendaftaran kuliah

Ilustrasi perempuan dengan laptop (unsplash.com/Brooke Cagle)
Ilustrasi perempuan dengan laptop (unsplash.com/Brooke Cagle)

Banyak program studi seperti kedokteran, farmasi, atau teknik membutuhkan surat ini. Hal tersebut sebagai syarat masuk karena penglihatan warna sangat penting dalam kegiatan akademik dan praktik.

 

SURAT KETERANGAN TIDAK BUTA WARNA

 

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

 

Nama     : dr. Rizal Maulana 

Jabatan  : Dokter Pemeriksa 

Alamat   : Puskesmas Sukamaju, Jl. Kamboja No. 5, Surakarta 

 

Dengan ini menyatakan bahwa:

 

Nama     : Nabila Ayu Lestari 

Tempat/Tgl Lahir : Surakarta, 15 Februari 2006 

Jenis Kelamin   : Perempuan 

 

Telah menjalani pemeriksaan penglihatan warna menggunakan metode Ishihara, dan hasilnya menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak mengalami buta warna.

 

Surat ini dibuat untuk keperluan pendaftaran kuliah di Fakultas Kedokteran.

 

Surakarta, 11 Juni 2025 

Dokter Pemeriksa, 

(tanda tangan & stempel) 

dr. Rizal Maulana

3. Surat keterangan tidak buta warna untuk pembuatan SIM

ilustrasi orang mengetik cepat di laptop (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi orang mengetik cepat di laptop (pexels.com/cottonbro studio)

Beberapa jenis Surat Izin Mengemudi (SIM), terutama untuk kendaraan berat atau umum, mensyaratkan pemeriksaan buta warna sebagai bagian dari tes kesehatan pengemudi. Jadi surat ini akan sangat dibutuhkan.

 

SURAT KETERANGAN TIDAK BUTA WARNA

 

Yang bertanda tangan di bawah ini:

 

Nama     : dr. Sinta Kusuma 

Jabatan  : Dokter Pemeriksa SIM 

Alamat   : Klinik Kesehatan Bhayangkara, Yogyakarta 

 

Dengan ini menerangkan bahwa:

 

Nama     : Dimas Wicaksono 

Tempat/Tgl Lahir : Yogyakarta, 20 April 1992 

Jenis Kelamin   : Laki-laki 

 

Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan metode Ishihara, diketahui bahwa tidak ditemukan kelainan penglihatan warna.

 

Surat ini diberikan untuk keperluan pembuatan SIM B1 Umum.

 

Yogyakarta, 11 Juni 2025 

Dokter Pemeriksa, 

(tanda tangan & stempel) 

dr. Sinta Kusuma

4. Surat keterangan tidak buta warna untuk syarat beasiswa

Ilustrasi belajar (pexels.com/Photo by cottonbro studio)
Ilustrasi belajar (pexels.com/Photo by cottonbro studio)

Beberapa program beasiswa, khususnya di bidang sains atau teknik, mewajibkan bukti bahwa penerima beasiswa tidak mengalami gangguan buta warna. Hal ini tentu demi mendukung kelancaran studi.

 

SURAT KETERANGAN TIDAK BUTA WARNA

 

Yang bertanda tangan di bawah ini:

 

Nama     : dr. Bambang Setiawan 

Jabatan  : Dokter Pemeriksa 

Alamat   : Klinik Pratama Sehati, Semarang 

 

Menerangkan bahwa:

 

Nama     : Lestari Wijaya 

Tempat/Tgl Lahir : Semarang, 8 Juli 2004 

Jenis Kelamin   : Perempuan 

 

Telah diperiksa dan dinyatakan tidak buta warna, berdasarkan uji penglihatan warna menggunakan metode standar Ishihara.

 

Surat ini dibuat sebagai persyaratan pengajuan beasiswa Teknik Kimia.

 

Semarang, 11 Juni 2025 

Hormat kami, 

(tanda tangan & stempel) 

dr. Bambang Setiawan

 

5. Surat keterangan tidak buta warna untuk tes masuk sekolah kedinasan

ilustrasi orang mengetik cepat di laptop (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi orang mengetik cepat di laptop (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tes masuk sekolah kedinasan seperti STAN, STIN, atau IPDN sering mewajibkan surat keterangan tidak buta warna. Hal ini untuk agar memastikan para calon siswa mampu menjalani pendidikan sesuai bidang yang dipilih.

 

SURAT KETERANGAN TIDAK BUTA WARNA

 

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

 

Nama     : dr. Luluk Rahmawati 

Jabatan  : Dokter Pemeriksa 

Alamat   : RSUD Kartini, Jepara 

 

Dengan ini menerangkan bahwa:

 

Nama     : Andika Ramadhan 

Tempat/Tgl Lahir : Jepara, 17 Mei 2005 

Jenis Kelamin   : Laki-laki 

 

Telah diperiksa penglihatan warna menggunakan lembar Ishihara, dan hasilnya menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak buta warna.

 

Surat ini dikeluarkan untuk keperluan pendaftaran Sekolah Kedinasan STIS.

 

Jepara, 11 Juni 2025 

Dokter Pemeriksa, 

(tanda tangan & stempel) 

dr. Luluk Rahmawati

 

Itulah tadi beberapa contoh surat keterangan tidak buta warna. Memiliki surat keterangan tidak buta warna dapat menjadi langkah awal yang penting dalam proses seleksi atau pendaftaran di berbagai bidang yang membutuhkan penglihatan warna yang baik.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us