5 Dampak Buruk Doomscrolling dan Cara Menghentikannya

Doomscrolling adalah kebiasaan terus-menerus menggulir berita atau konten negatif di media sosial tanpa henti. Fenomena ini makin marak sejak era digital, di mana informasi bisa diakses 24 jam dan selalu diperbarui setiap menit. Sekilas terlihat sepele, tapi jika dilakukan berlebihan, doomscrolling bisa berdampak buruk pada kesehatan mental maupun fisik.
Kebiasaan ini sering membuat orang terjebak dalam lingkaran informasi yang penuh kecemasan, ketakutan, atau perasaan negatif lainnya. Alih-alih memberi wawasan, justru membuat pikiran lelah dan hati terasa semakin berat. Untuk itu, penting memahami dampak buruk doomscrolling agar kita lebih sadar dan bisa segera menghentikannya.
Berikut ini lima dampak buruk doomscrolling dan cara menghentikannya supaya kamu bisa menjalani hidup digital dengan lebih sehat.
1. Meningkatkan kecemasan dan stres

Salah satu dampak paling nyata dari doomscrolling adalah meningkatnya kecemasan. Saat terlalu sering terpapar berita negatif, otak akan memproses informasi tersebut seakan-akan ancaman nyata sedang terjadi di sekitar kita. Hal ini bisa memicu rasa waspada berlebihan dan stres yang berkepanjangan.
Kecemasan ini sering muncul meski masalah yang kita baca tidak secara langsung berkaitan dengan hidup kita. Misalnya, berita bencana, konflik politik, atau isu sosial yang terus-menerus dikonsumsi. Lama-kelamaan, rasa takut dan khawatir bisa jadi bagian dari keseharian tanpa disadari.
Untuk mengatasinya, batasi paparan berita dengan menetapkan jadwal tertentu. Pilih waktu khusus membaca berita, misalnya pagi atau sore hari, lalu berhenti setelah itu. Dengan begitu, kamu bisa tetap update tanpa merasa terbebani.
2. Mengganggu kualitas tidur

Doomscrolling sering dilakukan sebelum tidur, saat kita santai memegang ponsel di tempat tidur. Kebiasaan ini bisa membuat jam tidur semakin mundur karena otak terus dipicu oleh informasi baru. Akibatnya, rasa kantuk berkurang dan tubuh kesulitan masuk ke fase tidur nyenyak.
Selain itu, konten negatif yang dikonsumsi sebelum tidur juga bisa memicu mimpi buruk atau membuat tidur terasa tidak pulas. Hal ini tentu berdampak pada kesehatan secara keseluruhan, karena tubuh tidak mendapatkan waktu pemulihan yang optimal di malam hari.
Jika kamu sering mengalami hal ini, coba biasakan menjauhkan ponsel minimal 30 menit sebelum tidur. Ganti aktivitas doomscrolling dengan kegiatan yang menenangkan, seperti membaca buku ringan atau mendengarkan musik yang lembut.
3. Menurunkan produktivitas sehari-hari

Ketika terlalu sibuk mengonsumsi berita negatif, konsentrasi akan mudah buyar dan pikiran dipenuhi hal-hal yang gak relevan dengan aktivitas sehari-hari. Akibatnya, pekerjaan atau tugas sering tertunda karena waktu habis untuk scrolling tanpa henti.
Bukan hanya soal waktu, energi mental juga terkuras karena terus memikirkan hal-hal yang membuat cemas. Kondisi ini bisa menurunkan semangat, membuat tubuh cepat lelah, dan sulit fokus pada prioritas penting.
Untuk menghentikan kebiasaan ini, kamu bisa memanfaatkan fitur screen time atau aplikasi pengatur waktu di ponsel. Tentukan batas harian untuk membuka media sosial atau aplikasi berita, sehingga waktu yang terbuang bisa lebih terkendali.
4. Membentuk pola pikir negatif

Paparan konten negatif yang terlalu sering bisa membuat pola pikir berubah ke arah pesimis. Kita jadi lebih mudah melihat sisi buruk dari suatu hal dan sulit merasa optimis terhadap masa depan. Lama-kelamaan, kebiasaan ini bisa memengaruhi cara kita bersosialisasi dengan orang lain.
Misalnya, seseorang yang terlalu sering membaca berita kriminal bisa jadi lebih curiga pada lingkungan sekitar. Atau mereka yang fokus pada isu politik negatif jadi cepat marah dan kehilangan kepercayaan pada orang lain. Pola pikir negatif seperti ini tentu merugikan dalam jangka panjang.
Untuk mencegah hal ini, coba imbangi konsumsi konten dengan informasi positif atau inspiratif. Ikuti akun media sosial yang menyajikan edukasi, humor ringan, atau kisah motivasi agar suasana hati tetap terjaga.
5. Menurunkan kesehatan mental secara keseluruhan

Jika dibiarkan, doomscrolling bisa memicu masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti depresi atau gangguan kecemasan kronis. Pikiran yang dipenuhi kekhawatiran dan ketakutan membuat tubuh melepaskan hormon stres secara berlebihan, yang pada akhirnya memengaruhi kondisi emosional.
Perasaan tidak berdaya dan selalu waspada bisa membuat seseorang menarik diri dari interaksi sosial. Akibatnya, hubungan dengan orang lain ikut terganggu dan rasa kesepian makin meningkat. Kondisi ini tentu tidak sehat, apalagi jika berlangsung terus-menerus tanpa disadari.
Untuk menghentikan hal ini, biasakan melakukan aktivitas digital detox secara rutin. Sisihkan waktu seharian penuh tanpa media sosial, lalu gunakan waktu tersebut untuk beraktivitas di luar ruangan, berolahraga, atau mengobrol dengan orang terdekat.
Doomscrolling memang sering terasa sulit dihentikan, tapi dampak buruknya nyata bagi kesehatan mental, fisik, dan produktivitas sehari-hari. Mulai dari meningkatkan kecemasan, mengganggu tidur, menurunkan produktivitas, membentuk pola pikir negatif, hingga merusak kesehatan mental secara keseluruhan.
Dengan membatasi waktu konsumsi berita, mengganti kebiasaan scrolling sebelum tidur, serta rutin melakukan digital detox, kamu bisa lebih sehat secara mental dan menjalani hidup digital dengan seimbang. Ingat, informasi penting akan selalu datang, tapi kesehatanmu jauh lebih berharga.