5 Dampak Negatif dari Survivorship Bias dalam Pengambilan Keputusan

Pernahkah kamu merasa iri dengan pencapaian orang lain? Kagum dengan kisah sukses pengusaha muda, investor handal, atau influencer yang mendunia? Hati-hati, kamu mungkin terjebak dalam survivorship bias.
Bias ini menjerumuskan kita untuk hanya fokus pada kisah sukses, mengabaikan cerita pahit di baliknya. Dampaknya? Keputusan yang diambil jadi serampangan, optimisme berlebihan, dan terjebak dalam pola pikir yang keliru.
Yuk, kita bedah lebih dalam lima dampak negatif survivorship bias agar pengambilan keputusanmu semakin cerdas dan terhindar dari jebakan bias ini!
1. Mengabaikan pelajaran dari kegagalan

Ketika fokus hanya pada kesuksesan, ada risiko besar mengabaikan pelajaran yang bisa dipetik dari kegagalan. Kegagalan seringkali memberikan wawasan yang lebih berharga daripada kesuksesan karena menunjukkan apa yang tidak berfungsi dan apa yang bisa diperbaiki. Misalnya, dalam dunia penelitian, publikasi bias terhadap studi yang menunjukkan hasil signifikan dapat menyebabkan peneliti mengabaikan eksperimen yang tidak berhasil, yang sebenarnya bisa memberikan petunjuk penting untuk penelitian selanjutnya.
Selain itu, dalam konteks bisnis, mengadopsi strategi yang berhasil pada perusahaan lain tanpa mempertimbangkan konteks unik dari perusahaan sendiri bisa berakibat fatal. Strategi yang berhasil di satu tempat mungkin tidak relevan atau bahkan berbahaya jika diterapkan tanpa memahami semua faktor yang terlibat, termasuk kegagalan yang tidak terlihat oleh publik.
2. Membuat keputusan berdasarkan data yang tidak lengkap

Survivorship bias menyebabkan pengambilan keputusan berdasarkan sampel yang tidak lengkap. Ini terjadi ketika individu atau organisasi hanya mempertimbangkan contoh-contoh yang berhasil dan mengabaikan mereka yang gagal. Akibatnya, keputusan yang diambil mungkin tidak mencerminkan realitas yang sebenarnya, karena tidak semua informasi relevan dipertimbangkan.
Dalam konteks finansial, misalnya, investor mungkin tertarik pada saham perusahaan yang telah menunjukkan kinerja yang baik di masa lalu tanpa mempertimbangkan banyaknya perusahaan serupa yang gagal. Ini bisa menyebabkan investasi yang berisiko dan tidak berdasarkan pada penilaian yang akurat tentang potensi keberhasilan atau kegagalan.
3. Menimbulkan persepsi realitas yang salah

Bias ini dapat menciptakan persepsi yang salah tentang seberapa mudah atau mungkin seseorang atau sesuatu bisa berhasil. Dengan hanya melihat pada contoh-contoh yang berhasil, kita mungkin menganggap bahwa kesuksesan lebih umum daripada kenyataannya. Ini bisa menyebabkan ekspektasi yang tidak realistis dan kekecewaan ketika menghadapi kenyataan yang lebih keras.
Persepsi yang salah ini juga bisa berdampak pada cara kita menilai kemungkinan keberhasilan kita sendiri. Jika kita hanya mendengar tentang orang-orang yang berhasil melawan segala rintangan, kita mungkin terlalu optimis tentang peluang kita sendiri dan tidak mempersiapkan diri untuk kemungkinan kegagalan yang sebenarnya cukup tinggi.
4. Menyebabkan overconfidence

Survivorship bias sering kali menimbulkan rasa percaya diri yang berlebihan. Ini terjadi karena kita cenderung menganggap bahwa jika orang lain bisa berhasil, kita juga pasti bisa. Namun, ini mengabaikan fakta bahwa banyak faktor seperti keberuntungan, waktu, dan sumber daya yang berperan dalam kesuksesan.
Rasa percaya diri yang berlebihan ini bisa berbahaya, terutama jika menyebabkan kita mengambil risiko yang tidak perlu atau tidak mempertimbangkan semua kemungkinan hasil dari suatu keputusan. Ini juga bisa menghalangi kita untuk mencari nasihat atau pendapat kedua yang mungkin memberikan perspektif yang lebih seimbang.
5. Mengurangi keberagaman pemikiran

Fokus hanya pada yang berhasil bisa mengurangi keberagaman pemikiran dan inovasi. Ketika kita hanya memperhatikan kasus-kasus yang berhasil, kita mungkin tidak melihat solusi alternatif yang mungkin lebih efektif atau lebih sesuai dengan situasi tertentu.
Selain itu, survivorship bias bisa membuat kita mengabaikan pendapat atau ide yang berasal dari sumber yang tidak dianggap sebagai ‘pemenang’. Ini bisa menyebabkan kita kehilangan peluang untuk belajar dari berbagai perspektif dan mengembangkan solusi yang lebih kreatif dan inklusif.
Dunia penuh dengan kisah sukses yang menarik. Tapi, jangan sampai terjebak dalam survivorship bias, ya. Bias ini bisa membawamu ke jurang pengambilan keputusan yang keliru. Dengan memahami dan menghindari survivorship bias, kamu selangkah lebih dekat menjadi pembuat keputusan yang cerdas dan terhindar dari jebakan bias ini!