Setiap harinya, kita mungkin secara tak sadar, atau malah sadar, telah berbuat dosa. Untuk itu, sudah sepatutnya kita bersujud dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Sementara kita bisa berdoa dengan bahasa sendiri, terdapat doa-doa yang bisa dipanjatkan untuk meminta ampunan Allah. Selengkapnya, berikut lima doa agar diampuni dosa oleh Allah SWT.
Sekalipun dosa yang telah kita perbuat tak terhitung jumlahnya, janganlah ragu untuk meminta maaf karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun. Hal ini seperti yang tercantum dalam Surah Az-Zumar ayat 53–54 yang berbunyi,
"Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).'" (QS. Az-Zumar, [39]:53–54).
Maka dari itu, tengadahkan tangan dan mintalah ampunan beserta kasih sayang-Nya. Doa yang bisa dibacakan adalah
رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Robbanaa aamannaa faghfir lanaa warhamnaa wa anta khoirur-roohimiin
Artinya: "Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik." (QS. Al-Mu'minun, [23]:109).
Seperti yang telah dijelaskan dalam Surah Az-Zumar sebelumnya, Allah SWT telah berjanji akan mengampuni segala macam dosa, baik kecil maupun besar, yang telah diperbuat hamba-Nya. Tentu, dengan catatan bahwa kita tulus memohon ampun dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi dosa tersebut.
Lantas, apa doa yang bisa diamalkan? Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, berikut doa agar diampuni dosa besar maupun dosa kecil:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
Allahummaghfirlii dzanbii kullah, diqqohu wa jillah, wa awwalahuu wa aakhiroh, wa 'alaaniyatahu wa sirroh
Artinya: "Ya Allah, ampunilah semua dosaku, yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi." (HR. Muslim no. 483).
Berbuat maksiat sejatinya merupakan bentuk zalim terhadap diri sendiri. Dari Rumaysho, syirik kepada Allah merupakan zalim yang terbesar, sedangkan setelahnya merupakan dosa besar maupun kecil yang lain.
Maka dari itu, sudah sepatutnya bagi kita untuk memohon ampun kepada-Nya dengan melafalkan doa,
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أنْتَ، فَاغْفِرْ لي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وارْحَمْنِي، إنَّكَ أنْتَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ
Alloohumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiroo, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta, faghfir lii maghfirotan min 'indik, warhamnii innaka antal ghofuurur rohiim
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang besar. Tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. Ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu. Kasihanilah aku. Sesungguhnya, Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (HR. Bukhari no. 834 dan Muslim no. 2705).
Meskipun rahmat dan ampunan-Nya begitu luas, bukan berarti kita bisa sesuka hati bermaksiat dengan dalih bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa kita. Perlu diingat pula bahwa azab Allah sangat pedih.
Hal tersebut Allah ingatkan dalam Surah Al-Buruj ayat 12 yang bermakna,
"Sungguh azab Tuhanmu benar-benar keras." (QS. Al-Buruj, [85]:12).
Supaya tidak mendatangkan murka Allah, mari amalkan doa yang diriwayatkan oleh Abdullah bin 'Umar:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
Alloohumma innii a'uudzu bika min zawaali ni'matik, wa tahawwuli 'aafiyatik, wa fujaa'ati niqmatik, wa jamii'i sakhothik
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu." (HR. Muslim no. 2739).
Selain memohon ampunan untuk diri sendiri, jangan lupakan juga untuk memohonkan ampun bagi orang lain, terutama kedua orangtua. Apa pentingnya mendoakan orang lain?
Sungguh, tiada rugi bagi kita mendoakan kebaikan untuk orang lain. Pasalnya, apabila kita mendoakan kebaikan bagi orang lain tanpa sepengetahuannya, maka para malaikat juga akan mengaminkan doa tersebut untuk diri kita.
Dari laman muslim.or.id, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, 'Dan bagimu juga kebaikan yang sama.'" (HR. Muslim).
Kita bisa memanjatkan doa apa saja, salah satunya adalah doa berikut:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِيْنَ إِلَّا تَبَارًا
Rabbighfir lii wa liwaalidayya wa liman dakhala baitiya mu'minaw wa lil-mu'miniina wal-mu'minaati wa laa tazidizh-zhoolimiina illaa tabaaraa
Artinya: "Ya Tuhanku, Ampunilah aku, ibu bapakku, dan orang yang masuk ke rumahku dengan beriman, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan." (QS. Nuh, [71]:28).
Nah, itulah tadi lima doa agar diampuni dosa sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Namun, harus diingat, meskipun Allah adalah Zat yang Maha Pengampun, tekadkan dalam diri agar berubah dan menjauhi diri dari perbuatan dosa.