Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Bikin Perjuanganmu Meraih Mimpi Gak Masuk Akal

Pexels.com/olly
Pexels.com/olly

Hampir semua orang punya mimpi. Mungkin termasuk kamu. Maka berusaha mewujudkan mimpimu sudah seharusnya dilakukan. Namun pertanyaannya, apakah kamu sudah berada di jalur yang tepat? Benarkah kamu telah bersungguh-sungguh dalam berjuang?

Kalau jalur yang diambil saja keliru, niscaya mimpimu gak akan menjadi nyata. Dan bila ternyata kamu masih setengah-setengah dalam berjuang, hasilnya juga akan jauh dari maksimal. Upayamu mewujudkan mimpi bisa benar-benar gak logis kalau ...

1. Mimpimu cuma ikut-ikutan orang lain

Pexels.com/educarvalho
Pexels.com/educarvalho

Si A sukses jadi YouTuber, kamu jadi ingin menjadi YouTuber juga. Si B ingin menjadi pengusaha, kamu juga ingin menjadi pengusaha. Si C meluncurkan novel pertamanya, kamu lantas menggebu-gebu untuk membuat buku. 

Pertanyaannya, kamu sebenarnya hendak mewujudkan mimpimu atau mimpi orang lain? Mimpimu itu harus sesuatu yang kamu banget. Bukan gak ada tujuannya melainkan agar sesuai dengan kemampuan dan minatmu. 

Ini akan memudahkanmu meraihnya. Gairahmu menjadi gak mudah padam. Antusiasmemu pada mimpi itu bukan seperti nyala api lilin yang sekali tiup langsung mati. 

2. Terlalu mengharapkan keajaiban

Pexels.com/olly
Pexels.com/olly

Keajaiban itu sebenarnya ada gak sih? Sepertinya sih, ada. Namun dalam kehidupan manusia, bahkan yang disebut paling ajaib pun tetap ada sebab-sebab logisnya. Ya, keajaiban di dunia kita tetap mengandung hubungan sebab dan akibat.

Jadi, kalau kamu ingin mimpimu terwujud, berhentilah mengharapkan keajaiban bahkan sekalipun keajaiban itu 'ada'. Fokuslah untuk mengerahkan upaya terbaikmu. Termasuk dalam upaya terbaikmu adalah mengiringi setiap aksimu dengan doa karena dunia ini bukan milikmu.

3. Baru satu atau dua tahun sudah merasa berjuang sampai titik darah penghabisan

Pixabay.com/leolo212-15013188
Pixabay.com/leolo212-15013188

Satu atau dua tahun memang gak sebentar. Namun perjuangan mewujudkan mimpi itu bisa jauh lebih lama daripada itu. Satu dekade misalnya, untuk membuat hasil jerih payahmu terlihat dan mulai bisa kamu nikmati.

Jadi jangan hanya karena sudah ganti tahun dan kamu seperti masih jalan di tempat, lantas memutuskan berhenti. Berpikir kamu sudah gagal total atau mimpi itu gak sesuai untukmu. Jadilah lebih gigih. Kalau kamu bisa bertahan lima sampai sepuluh tahun di bidang yang sama, gak mungkin perjuanganmu gak ada hasilnya.

4. Gak bisa membedakan antara memperjuangkan mimpi dengan sekadar membahasnya

Pixabay.com/naassomz1-228013
Pixabay.com/naassomz1-228013

Kecuali mimpimu memang menjadi pembicara, kurangilah bicara dan terus tingkatkan usaha nyata untuk mewujudkan mimpimu. Benar, kamu sedang sangat antusias dengan mimpimu sehingga ingin terus membicarakannya dengan siapa pun.

Akan tetapi ingat, pembahasan panjang lebar itu gak membawamu sedikit saja lebih dekat dengan mimpimu, kan? Kamu mungkin hanya merasa mimpimu sudah di depan mata, padahal sebenarnya masih sama jauhnya. Kamu benar-benar harus talk less, do more.

5. Kamu yang punya mimpi, orang lain yang repot

Pexels.com/wilsonvitorino
Pexels.com/wilsonvitorino

Ini mimpimu. Kamulah yang harus menjadi pemeran utamanya. Bukan malah orang lain. Benar kamu punya keluarga, pasangan, dan sahabat. Namun mereka semua hanyalah suportermu. 

Mereka boleh banget memberimu dukungan. Selain kalimat motivasi, mungkin juga berupa bantuan fasilitas untuk memudahkanmu meraih mimpi atau berbagai informasi yang berkaitan dengan mimpimu. Akan tetapi tetap saja kamu yang harus berlaga. 

Kemauanmu untuk sepenuhnya terjun memperjuangkan mimpi dan gak mengandalkan orang lain adalah bukti kalau kamu serius menginginkannya. Sebaliknya, sebesar apa pun dukungan yang didapatkan, kalau kamu sendiri melakoninya dengan setengah hati ya gak akan berhasil.

Sampai di sini, perjuanganmu mewujudkan mimpi sudah terasa masuk akal atau belum, nih? Lebih baik mengetahui titik gak masuk akalnya sekarang biar kamu bisa lekas memperbaikinya ketimbang terus menutup mata, kan? Nanti cuma buang-buang waktu karena kamu gak juga berhasil menjadi apa pun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us