Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Harus Dipahami Semua Orang tentang Introver

ilustrasi perempuan tersenyum (unsplash.com/Marcelo Matarazzo)
ilustrasi perempuan tersenyum (unsplash.com/Marcelo Matarazzo)

Menjalani kehidupan yang tenang di dunia yang sibuk dan bising bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi seorang introver. Masyarakat kerap memuji sosok ekstrover, tetapi Introver juga punya tempatnya tersendiri.

Secara umum, ada dua tipe yang diberi label oleh masyarakat yakni ekstrover dan introver. Karena itu, penting bagi kita untuk benar-benar memahami makna di balik sifat-sifat kepribadian ini. Saling memahami memungkinkan orang-orang untuk bisa berkembang dan memiliki hubungan yang bermakna sepanjang hidupnya.

1. Introver itu tidak selalu merasa malu

ilustrasi perempuan melamun (unsplash.com/Anthony Tran)
ilustrasi perempuan melamun (unsplash.com/Anthony Tran)

Menjadi "pemalu" bisa menjadi ciri kepribadian yang sangat disalahartikan yang diberikan kepada mereka yang sering diam di tengah banyak orang atau yang tidak mudah terbuka. Sebenarnya, mereka yang "pemalu" hanya membutuhkan lebih banyak waktu untuk berkembang dan bisa terbuka kepada orang lain.

Ini bukan merupakan cacat karakter dan mereka diam bukannya karena merasa takut. Sebenarnya, ada pergolakan tersendiri yang terjadi ketika mereka berada di sekitar orang-orang di luar zona nyaman mereka.

2. Introver menikmati kesendirian

ilustrasi perempuan duduk (unsplash.com/Katerina Kerdi)
ilustrasi perempuan duduk (unsplash.com/Katerina Kerdi)

Introver butuh waktu untuk dirinya sendiri. Mereka bukannya sedih, depresi, atau membenci kalian. Mereka hanya butuh waktu sendiri karena mereka memang butuh waktu sendiri, sesederhana itu, kok!

Introver membutuhkan waktu sendirian sepanjang minggu atau mungkin setiap hari untuk bisa menyeimbangkan kembali hidup mereka, mengumpulkan energi yang telah hilang agar bisa kembali bergerak maju dalam hidup.

3. Introver selektif tentang siapa yang mereka izinkan berada dalam hidupnya

ilustrasi perempuan serius (unsplash.com/Vinicius "amnx" Amano)
ilustrasi perempuan serius (unsplash.com/Vinicius "amnx" Amano)

Kebanyakan ekstrover dapat berteman dengan siapa saja ke mana pun mereka pergi dan memiliki banyak pertemanan yang terjalin karenanya. Meskipun hal itu tampak indah dan ideal, itu bukan cara kerja bagi mereka yang introver. Mereka bisa cenderung sedikit pemilih dalam pertemanan.

Berlawanan dengan kepercayaan yang ada, introver senang bersosialisasi dan berteman. Namun untuk urusan lingkaran pertemanan, mereka akan hati-hati juga selektif. Mereka menyediakan tempat hanya untuk orang yang mereka anggap bisa setia.

4. Introver bukan sosok yang egois

ilustrasi perempuan tersenyum (unsplash.com/Marcelo Matarazzo)
ilustrasi perempuan tersenyum (unsplash.com/Marcelo Matarazzo)

Ini adalah salah satu hal yang cukup penting. Orang yang kalian labeli sebagai orang sombong sebenarnya menyukai dan menikmati waktu mereka bersama kalian.

Kadang-kadang bisa menjadi sangat melelahkan atau hampir tidak mungkin bagi introver untuk memasukkan diri mereka ke dalam kelompok atau suatu percakapan yang acak. Bahkan dalam kelompok, lebih mudah dan lebih alami bagi mereka untuk hanya diam dan mengamati.

5. Introver tidak peduli dengan panggilan telepon acak

ilustrasi perempuan bermain hp (unsplash.com/Anthony Tran)
ilustrasi perempuan bermain hp (unsplash.com/Anthony Tran)

Ada banyak alasan mengapa panggilan telepon acak tidak cocok untuk introver. Pertama, introver tidak menyukai gangguan. Baik tengah sibuk bekerja, tenggelam dalam pikirannya, membaca, atau menyelesaikan tugas, pikiran mereka fokus pada hal itu.

Mereka biasanya mengikuti jadwal yang ada. Bunyi tiba-tiba yang keras dari ponsel bisa membuat introver terkejut dan memicu kebingungan batin.

Secara keseluruhan, sangat penting untuk menghilangkan sikap menghakimi dari hidup kalian dan memahami serta menerima dengan tulus sifat serta kepribadian unik setiap orang. Lebih banyak pemahaman memungkinkan kalian benar-benar merangkul dan mencintai satu sama lain sepenuh hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
YOOL ✶
EditorYOOL ✶
Follow Us