Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Inspirasi Hobi dari Era 90-an yang Layak Bangkit Lagi di 2025

ilustrasi hobi dari era 90-an (commons.wikimedia.org/Leozgzzz)
ilustrasi hobi dari era 90-an (commons.wikimedia.org/Leozgzzz)

Era 90-an menyimpan banyak jejak aktivitas yang unik sekaligus membekas dalam ingatan generasi yang tumbuh pada masa itu. Saat ini, ketika tren berganti begitu cepat, inspirasi hobi tidak hanya relevan untuk nostalgia tetapi juga sebagai ruang menemukan kesenangan baru di tengah rutinitas. Menghidupkan kembali hobi dari masa lalu justru bisa memberi keseimbangan, karena aktivitas tersebut sederhana namun sarat makna sosial maupun emosional.

Hobi lama yang sempat tenggelam kini punya peluang besar untuk muncul kembali, terutama karena masyarakat mulai mencari kegiatan yang lebih autentik dibanding sekadar mengikuti arus digital. Kembalinya hobi-hobi ini bukan hanya soal tren, tetapi juga cara mengingat kembali nilai kebersamaan, kesabaran, hingga kreativitas yang pernah tumbuh kuat di masa itu. Berikut lima inspirasi hobi era 90-an yang layak mendapat tempat lagi di tahun 2025.

1. Kaset musik kembali jadi koleksi menarik

ilustrasi kaset (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi kaset (pexels.com/cottonbro studio)

Mengoleksi kaset pada era 90-an bukan sekadar mengumpulkan benda, tetapi sebuah pengalaman yang memberi nilai emosional tersendiri. Kaset membawa sensasi mendengarkan musik dengan cara yang lebih personal karena pendengar perlu merawat fisiknya agar tetap bisa diputar. Aktivitas ini menuntut kesabaran, sebab tidak mudah menemukan album favorit tanpa berburu dari satu toko ke toko lain. Selain itu, rasa puas ketika berhasil mendapatkan rilisan langka jauh berbeda dengan akses instan melalui layanan digital.

Jika hobi ini kembali populer di 2025, koleksi kaset dapat menjadi identitas yang memperlihatkan selera musik seseorang secara lebih nyata. Keberadaannya juga bisa memicu interaksi sosial, misalnya dengan bertukar kaset atau sekadar membicarakan isi album. Nilai estetik sampul kaset yang khas juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda. Dengan begitu, mengoleksi kaset tidak hanya bernuansa nostalgia, tetapi juga menambah pengalaman menikmati musik secara lebih mendalam.

2. Tamiya menghadirkan sensasi merakit dan balapan

Tamiya (commons.wikimedia.org/Shingo.a)
Tamiya (commons.wikimedia.org/Shingo.a)

Tamiya dulu populer karena menggabungkan unsur permainan, perakitan, dan balapan. Anak-anak hingga remaja meluangkan waktu merakit mobil mini ini dengan detail, lalu mengujinya di lintasan. Aktivitas tersebut melatih ketelitian sekaligus kesabaran, karena diperlukan perhitungan untuk memilih spare part yang tepat. Setiap balapan bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga strategi merancang bodi dan mesin agar sesuai lintasan.

Di masa sekarang, Tamiya bisa bangkit lagi sebagai hobi yang merangkul berbagai usia. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun dapat menemukan kesenangan lewat kompetisi yang sehat. Komunitas Tamiya yang solid berpotensi tumbuh kembali, memberi ruang interaksi nyata di luar layar gawai. Dengan sentuhan modern, seperti turnamen tematik atau lintasan kreatif, hobi ini dapat kembali relevan sekaligus menumbuhkan jiwa kompetitif yang sehat.

3. Buku harian memberi tempat untuk cerita pribadi

ilustrasi menulis buku harian (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi menulis buku harian (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Buku harian di era 90-an menjadi media utama untuk mencatat perasaan, pengalaman, dan mimpi pribadi. Aktivitas ini membantu seseorang mengenali dirinya lebih baik karena setiap catatan menjadi cermin perjalanan hidup. Tidak ada tekanan untuk terlihat sempurna, sebab isi buku harian sepenuhnya bersifat pribadi. Menulis dengan tangan pun menghadirkan kedekatan emosional yang berbeda dibanding mengetik di ponsel atau komputer.

Hobi ini layak bangkit karena orang-orang sering kesulitan memberi ruang bagi dirinya sendiri. Menulis di buku harian bisa menjadi bentuk terapi sederhana untuk mengurangi stres atau meluruskan pikiran. Selain itu, kebiasaan menulis secara rutin bisa melatih konsistensi dan keterampilan bahasa. Nilai reflektif dari buku harian sangat relevan untuk membantu menghadapi tekanan hidup pada era digital.

4. Mainan jadul menyimpan kenangan dan nilai sosial

ilustrasi kelereng (pexels.com/ClickerHappy)
ilustrasi kelereng (pexels.com/ClickerHappy)

Mainan seperti kelereng, ular tangga, atau boneka plastik sederhana dulu menjadi bagian penting dari masa kecil generasi 90-an. Mengoleksi mainan ini memberi pengalaman yang hangat, karena setiap benda memiliki cerita dan kenangan tersendiri. Hobi ini tidak memerlukan modal besar, tetapi membawa kegembiraan yang tulus. Selain itu, interaksi saat bermain bersama teman sebaya juga memperkuat ikatan sosial di lingkungan sekitar.

Kini, mengoleksi mainan jadul bisa menjadi aktivitas yang bernilai historis sekaligus menyenangkan. Koleksi tersebut tidak hanya bernilai sebagai barang, tetapi juga sebagai simbol dari masa yang penuh kebersamaan. Generasi sekarang dapat belajar tentang makna sederhana dari permainan tradisional. Di sisi lain, komunitas penggemar mainan jadul bisa berkembang sebagai ruang berbagi cerita, sehingga hobi ini tetap hidup dan relevan.

5. Game retro tetap menarik di era modern

ilustrasi game retro (pexels.com/Caleb Oquendo)
ilustrasi game retro (pexels.com/Caleb Oquendo)

Game retro seperti konsol 8-bit atau handheld kecil sempat menjadi hiburan utama di era 90-an. Grafik sederhana dan kontrol terbatas justru melatih imajinasi, karena pemain harus menikmati permainan tanpa bantuan visual modern. Selain itu, setiap permainan memiliki tingkat kesulitan yang menantang, sehingga keberhasilan menamatkan game terasa sangat memuaskan. Pengalaman ini tentu berbeda dengan game masa kini yang serba instan.

Kebangkitan game retro di 2025 dapat menjadi alternatif hiburan yang lebih sehat. Permainan ini tidak menuntut pembelian dalam aplikasi atau koneksi internet, sehingga pemain bisa fokus menikmati prosesnya. Selain itu, game retro berpotensi mempertemukan generasi lama dan baru dalam satu pengalaman yang sama. Dengan begitu, hobi ini mampu membangun interaksi lintas generasi yang jarang ditemui di era digital modern.

Munculnya kembali hobi dari era 90-an bukan sekadar tren nostalgia, melainkan peluang menemukan kembali makna sederhana yang terlupakan. Inspirasi hobi seperti kaset hingga game retro menawarkan pengalaman autentik yang bisa memberi keseimbangan di tengah derasnya arus digital. Menghidupkan kembali aktivitas ini dapat menjadi cara menyenangkan untuk merawat ingatan sekaligus memperkaya kehidupan di masa kini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Ide DIY dari Barang Bekas Hasil Decluttering, Murah dan Kreatif!

27 Sep 2025, 22:12 WIBLife