Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kenikmatan yang Tidak Dirasakan Orang Kikir, Gak Pernah Berbagi!

ilustrasi membawa uang (pexels.com/pixabay)

Kikir. Mendengar kata ini, kamu langsung teringat dengan seseorang yang enggan bersedekah. Mereka takut berbagi membuat porsi rezekinya berkurang. Walaupun memiliki rezeki berlimpah, tapi tidak diiringi dengan kepedulian terhadap orang-orang sekitar.

Pada saat yang sama rezeki memang tidak berkurang. Dengan modal kikir kamu tidak mengeluarkan harta sepeser pun. Tapi kebahagiaan yang dirasakan juga tidak utuh. Menjadi orang kikir, kenikmatan hidup di bawah ini tidak kamu rasakan. Apakah dirimu mau menjalani hidup seperti itu?

1. Tidak mampu menghargai momen sederhana dalam hidup

ilustrasi merasa lelah (pexels.com/Craig Adderley)

Barangkali kamu sudah tidak asing dengan sikap dan tingkah laku orang kikir. Mereka menyayangi hartanya lebih dari apapun. Tetapi rasa sayang ini ditunjukkan dengan cara yang salah. Orang kikir selalu merasa kurang dengan materi yang sudah dimiliki. Menjalani hidup sebagai orang kikir, kenikmatan yang dirasakan tidak bisa menyeluruh.

Salah satunya tidak mampu menghargai momen sederhana dalam hidup karena pandangan sudah dibutakan tentang materi. Hal-hal sederhana tidak berarti apa-apa baginya. Yang dikejar hanya keuntungan dari segi harta dan kekayaan. Padahal kepemilikan materi belum tentu bisa membeli hal sederhana namun berharga. Contohnya  ketulusan hati dan kehangatan keluarga.

2. Orang kikir tidak memiliki rasa berkecukupan

ilustrasi memegang uang (pexels.com/Jonathan Borba)

Kehidupan yang bahagia dilandasi oleh rasa tenang dan berkecukupan. Kamu tidak menginginkan lebih dan lebih, apalagi melirik kepemilikan orang lain. Walaupun memiliki harta benda sederhana, tapi bisa mendatangkan ketenangan hati. Apakah semua orang merasakan kebahagiaan ini?

Ternyata tidak. Mereka yang memiliki sifat kikir tidak memiliki rasa berkecukupan. Meskipun harta bendanya banyak tak terhitung, namun dirinya dihantui rasa takut akan kekurangan. Kehidupan yang dijalani jauh dari keharmonisan demi ambisinya untuk memperoleh harta.

3. Mereka tidak tahu perasaan senang setelah berbagi dengan orang lain

ilustrasi berbagi makanan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Bersyukur jika kamu memiliki kehidupan berjalan ideal. Memiliki pekerjaan yang mapan, dan tidak pernah merasakan kelaparan atau kehausan. Tapi lingkungan sekitar belum tentu memiliki kehidupan ideal sepertimu. Sayangnya, orang kikir tidak mau tahu akan hal tersebut.

Terlihat sepele memang. Tapi orang-orang kikir tidak pernah tahu perasaan senang setelah berbagi dengan orang lain. Yang ada di pikirannya hanya takut ketika harta berkurang. Padahal dengan berbagi, kebahagiaan yang dirasakan justru berlipat ganda. Rasa bahagia ini tidak bisa dibeli dengan jumlah materi sebanyak apapun.

4. Kehidupan orang kikir tidak pernah mendapatkan ketenangan

ilustrasi merasa tidak bahagia (pexels.com/Cottonbro studio)

Kikir menjadi sifat buruk yang dianggap lumrah. Meskipun mampu, tapi tidak ada kesadaran berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Sebagai manusia kikir justru mengejar ambisi harta yang tidak pernah ada habisnya. Tanpa disadari, bersifat kikir mengurangi kadar kebahagiaan.

Karena kehidupan orang kikir tidak pernah mendapatkan ketenangan. Sepanjang waktu  dihampiri rasa takut jika hartanya tidak  terkumpul. Ketakutan ini tidak datang sekali dua kali, tapi terjadi secara berkelanjutan. Sampai kamu tidak bisa fokus menjalani hidup.

5. Orang kikir juga tidak pernah merasakan nuansa kebersamaan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Monstera)

Uang memang bisa mempengaruhi aspek penting dalam hidup. Tapi bukan berarti kita hidup dikendalikan oleh uang. Karena kekayaan dari segi materi hanya bersifat sementara. Tidak akan pernah bisa memenuhi perasaan puas dan bahagia. Menjadi orang kikir, kamu harus mengetahui fakta di bawah ini.

Sosok kikir tidak pernah bisa merasakan kenikmatan hidup, salah satunya merasakan nuansa kebersamaan. Sifat enggan berbagi membuat dirinya kurang dekat dengan masyarakat sekitar. Walaupun dikelilingi banyak orang, tapi merasa kesepian. Hidupnya terasing di tengah hiruk-pikuk kerumunan.

Orang kikir sangat menyayangi hartanya secara berlebihan. Mereka tidak mau kepemilikannya berkurang sedikitpun, sampai-sampai enggan berbagi dengan yang membutuhkan. Pada saat itu memang harta dan kekayaannya tetap utuh. Tapi lima kenikmatan hidup di atas tidak bisa dirasakan secara menyeluruh. Apakah kamu mau merasakan kebahagiaan tapi tidak lengkap seperti itu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us