5 Kesalahan Berinteraksi dengan Rekan Kerja Toksik, Jangan Kena Arus!

02 Apr 2022, 17:36 WIB

ilustrasi diskusi (pexels.com/cottonbro)

Orang toksik akan selalu ada dalam hidup kita. Entah itu di lingkungan sekolah, kuliah, bahkan hingga lingkungan kerja sekalipun. Itulah kenapa, kita harus tahu betul bagaimana cara menjaga diri dari orang-orang tersebut agar gak gampang terpengaruh. Sebab bagaimanapun juga, berinteraksi dengan orang toksik memerlukan trik khusus.

Agar kita gak mudah down serta tersakiti dan dimanfaatkan oleh setiap tindakan dan kata-katanya. Jika di lingkungan kerja kamu bertemu dengan orang yang toksik, hindari melakukan lima kesalahan dalam berinteraksi dengannya berikut ini, ya.

1. Menjalin hubungan yang terlalu dekat dengan orang ini

ilustrasi orang bekerja (Pexels.com/fauxels)

Dalam memilih teman, kita perlu banget untuk lebih selektif. Begitupun di lingkungan kerja. Sebab, mereka adalah orang yang akan kita temui setiap hari selama bekerja. Jika sampai salah berteman, kita juga yang nantinya akan merasa gak nyaman.

Berteman terlalu dekat dengan orang yang toksik, atau bahkan hingga bersahabat dengannya akan menyulitkan diri kita sendiri. Gak cuma sering makan hati, kita juga pasti akan sering merasa kesal sendiri karenanya. Berinteraksilah secukupnya aja sama orang seperti ini.

2. Terlalu memasukkan ke hati apa yang dia bicarakan

ilustrasi orang menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Orang toksik memang sangat terkenal dengan kemampuannya untuk membuat orang lain merasa gak cukup baik. Gak jarang, si toksik ini akan berusaha menjatuhkan orang lain dan memanipulasi pikirannya hingga gak cukup percaya diri untuk mencoba tantangan pekerjaan baru.

Jadi, jangan pernah memasukkan ke hati apa pun yang dikatakan orang toksik. Ujung-ujungnya kamu bisa gak berkembang dalam pekerjaan jika terus mempercayai perkataan dan penilaiannya soal dirimu.

3. Berbagi gosip atau rahasia dengannya

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Mikhail Nilov)

Di tempat kerja, kita memang sering merasa bosan dan gak betah. Itulah sebabnya sesekali kita memang membutuhkan seseorang untuk berbagi cerita atau sekadar berbagi rahasia-rahasia kecil kita. Namun, pastikan kamu gak melakukan hal ini dengan orang toksik, ya.

Yang dikhawatirkan adalah kamu tanpa sengaja sudah berbagi gosip tentang rekan kerja lain pada si toksik ini. Ujung-ujungnya, kamulah yang akan dicap sebagai orang yang bermulut besar.

4. Terlalu penurut dan gak bersikap tegas dengannya

ilustrasi multitasking (pexels.com/RODNAE Productions)

Jika posisinya adalah sesama rekan kerja, kamu gak perlu terlalu penurut dengan orang toksik ini. Salah-salah, kamu justru akan dimanfaatkan dan disuruh melakukan sesuatu yang bukan merupakan tugasmu. Sesekali bersikap tegas dan menolak permintaannya juga perlu untuk membuat dia merasa segan denganmu, lho.

Sering mengiyakan apa pun yang dia perintahkan dengan alasan kesopanan gak akan bikin dia menghargai usahamu. Yang ada kamu malah jadi sering diminta melakukan pekerjaannya. Gak mau, kan?

5. Menganggap wajar sikap toxicnya

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Jonathan Borba)

Menormalkan sesuatu yang gak normal itu bisa bikin kamu ketularan, lho. Jika kamu terus menganggap wajar sikap toksik orang tersebut, kamu juga akan jadi toksik seiring berjalannya waktu. Duh, gak mau kan?

Jika memang ada rekan kerja yang toksik, kebanyakan orang memiliki kecenderungan untuk menjauhinya. Begitu pula jika kamu mulai berubah jadi orang yang toksik. Lama-lama, temanmu akan berkurang dan tempat kerja gak lagi terasa nyaman.

Diakui atau gak, di mana pun kita berada, pasti akan ada sosok toksik yang beberapa kali bisa bikin sakit hati. Daripada kinerjamu terganggu, ada baiknya hindari melakukan lima kesalahan di atas saat berinteraksi dengan si toksik, ya. Siap?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.