Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan dalam Meminta Maaf yang Harus Kamu Hindari

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Gustavo Fring)

Problematika dalam hubungan memang gak pernah ada habisnya. Bak siklus dalam hidup semua rasanya pernah kamu rasakan. Yang terpenting adalah bagaimana menyikapinya, sama seperti saat berbuat kesalahan.

Meminta maaf atau membiarkan masalah berlarut tanpa penyelesaian merupakan sebuah pilihan. Jika ingin keadaan kembali seperti semula tentu ada ego yang harus diturunkan dengan segera minta maaf. Hindari lima kesalahan ini agar permintaan maafmu mudah diterima.

1. Kamu menunjukkan seolah menjadi korban atas permasalahan yang terjadi

Ilustrasi pasangan bahagia (unsplash.com/@candice_picard)

Saat kamu berbuat salah, menjadi defensif dan menyangkal apa yang terjadi bukan hal yang gak mungkin untuk dilakukan. Apalagi bersikap seolah kamu adalah korban dari permasalahan yang terjadi. Baiknya hindari hal tersebut dan segera turunkan ego untuk meminta maaf pada pasangan.

Berhenti menyalahkan siapa pun untuk konflik yang terjadi. Niat baikmu untuk minta maaf bisa saja disalahpahami jika kamu terus menempatkan diri menjadi korban. Karena secara gak langsung kamu menunjukkan bahwa pihak yang sebenarnya bersalah adalah pasangan.

2. Perhatikan pernyataan yang kamu ungkapkan pada pasangan

Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Fred Moon)

Permintaan maaf akan terdengar sedikit menjengkelkan jika kamu tetap melakukan pembelaan pada diri sendiri. Saat kesalahan telah kamu perbuat, mengakuinya adalah salah satu jalan terbaik. Terus-terusan melakukan pembelaan hanya akan membuat pasangan jengah.

Meninggikan diri dan enggan mengakui yang sebenarnya akan membuat pasangan menilai kamu sebagai orang yang gak mau kalah. Padahal esensi dari permintaan maaf ini bukan mencari pihak yang menang dan kalah, melainkan menjaga dan mempertahankan hubungan yang telah dibangun.

3. Tunjukkan komitmen dalam memperbaiki kesalahan

ilustrasi pasangan bekerja (unsplash.com/@brucemars)

Cari resolusi setelah permintaan maaf diucapkan. Gak hanya secara verbal diungkapkan, kamu pun harus bertanggung jawab untuk memperbaiki keadaan.

Dengan gak mengulangi kesalahan yang terjadi dan menjaga komitmen untuk mempertahankannya adalah salah satu bukti nyata yang bisa kamu lakukan. Ingat bahwa permintaan maaf akan jadi percuma kalau kamu terus-menerus mengulang hal yang sama. Pasangan akan meragukan kesungguhan permintaan maafmu.

4. Ketulusanmu adalah hal pertama yang dapat dirasakan

Ilustrasi bersyukur (unsplash.com/@christya_v)

Sebenarnya dalam meminta maaf bukan hal muluk-muluk yang diinginkan pasangan. Nyatanya ketulusan hati dan bagaimana kamu menyesali perbuatan yang telah kamu lakukan akan lebih dihargai. Gak perlu terburu memikirkan hal lain yang lebih jauh, fokuskan saja perhatianmu pada momen meminta maaf.

Bayangkan kemungkinan terburuk seperti akan kehilangan pasangan jika perbuatanmu tidak dapat dimaafkan. Itu akan memacu dirimu untuk menunjukkan kesungguhan dan menghargai setiap momen yang terlewati.

5. Mengharap dengan cepat dimaafkan oleh pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Asad Photo Maldives)

Perlu diingat bahwa walaupun kamu telah meminta maaf, jangan sampai kamu juga memaksa agar itu dapat diterima oleh pasangan. Perbanyak sabar dan jangan berhenti menunjukkan perubahan pada dirimu untuk meyakinkan pasangan.

Sadari bahwa kamu telah menyakiti hati pasangan dan belum tentu dapat cepat disembuhkan. Jangan mudah putus asa dalam memperjuangkan apa yang memang layak untukmu.

Perkara meminta maaf pun dapat menjadi bumerang dalam hubungan jika kurang bijak dilakukan. Hindari terus merasa menjadi pihak yang paling benar. Dewasakan diri dan ambil keputusan terbaik dalam hubungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tiwi Aprilia
EditorTiwi Aprilia
Follow Us