Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan dalam Negosiasi Gaji yang Sering Dilakukan Fresh Graduate

ilustrasi orang berjabat tangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gaji adalah salah satu faktor terpenting dalam mempertimbangkan pekerjaan. Tidak terkecuali fresh graduate, gaji juga harus diutamakan agar dapat nominal yang layak. Tanpa hal tersebut, motivasi bekerjamu mungkin akan terpangaruh, yang akhirnya berdampak pada kinerja di tempat kerja.

Maka dari itu, ketahui beberapa kesalahan saat negosiasi gaji agar dapat memperoleh gaji yang diinginkan. Kesalahan ini biasanya sering dialami oleh fresh graduate. Agar tidak jadi salah satunya, berikut adalah beberapa kesalahan dalam negosasi gaji yang perlu kamu ketahui.

1. Kurang riset tentang kisaran gaji

ilustrasi orang memegang gadget dan laptop (pexels.com/Karolina Grabowska)

Fresh greduate sering kali melalaikan riset untuk negosiasi gaji. Padahal, riset adalah salah satu kunci kesuksesannya. Riset akan membantumu memperoleh informasi yang diperlukan saat negosiasi.

Riset ini bisa dilakukan dalam beberapa aspek. Salah satu riset yang terpenting adalah gaji kisaran pada posisi yang sedang dilamar. Selain itu, kamu juga bisa melakukan riset tentang perusahaan dan industrinya. Riset ini akan membantumu menilai apakah tawaran yang diberikan sudah sesuai standar.

2. Tidak siap menyampaikan alasan mengapa layak diberi gaji tertentu

ilustrasi pertemuan (pexels.com/Thirdman)

Kesalahan ini sering dilakukan fresh greduate. Bagaimana tidak, negosiasi gaji ini mungkin jadi yang pertama baginya. Alhasil, ia tidak siap untuk melakukan komunikasi intens dengan pihak perusahaan tentang alasan memberikan gaji yang sudah ditentukan.

Meski begitu, kesalahan ini harus bisa ditangani. Jangan jadikan status fresh greduate sebagai alasan untuk ketidaksiapanmu. Bagaimana pun, kamu harus bisa menyampaikan alasan memberikan gaji yang sudah kamu berikan. Hindari jawaban yang kurang meyakinkan dan bisa membuat negosiasi kurang efektif.

3. Terlalu cepat menerima tawaran pertama

ilustrasi bekerja (pexels.com/Sora Shimazaki)

Ini juga sering dialami oleh fresh greduate. Bahkan, tidak sedikit fresh greduate yang menyesal menerima gaji dari penawaran pertama yang diberikan. Hal ini biasanya terjadi karena rasa tegang dan tekanan saat bernegosiasi. Alhasil, banyak fresh greduate yang tanpa sadar menerima gaji yang diberikan diawal.

Selain itu, rasa senang mendapat pekerjaan pertama juga membuat fresh graduate langsung menerima tawaran pertama yang diberikan, tanpa mempertimbangkan untuk negosiasi. Padahal, tawaran pertama biasanya bisa menjadi awal diskusi untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik.

4. Terlalu fokus pada angka gaji, lupa benefit lainnya

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Banyak fresh greduate yang masih terpaku pada nominal gaji yang didapatkan, tanpa mempertimbangkan benefit lainnya. Padahal, benefit di luar gaji juga dapat memberikan nilai lebih yang tidak kalah menggiurkan.

Benefit yang dimaksud ini ada banyak tipenya. Beberapa benefit yang mungkin kamu dapatkan bisa seperti asuransi, cuti, tunjangan, atau peluang kenaikan gaji atau jabatan. Dengan mempertimbangkan itu, kamu akan mendapatkan manfaat yang lebih besar, bahkan pada kepastian masa depanmu.

5. Takut terlihat menuntut

ilustrasi pria berpikir (pxels.com/Andrea Piacquadio)

Saat negosiasi gaji, fresh greduate juga sering mengalami rasa khawatir dianggap menuntut perusahaan. Mereka sering kali merasa tidak nyaman dan kurang percaya diri untuk mengajukan tawaran pada perusahaan. Padahal, penawaran gaji oleh pelamar merupakan proses negosiasi gaji yang wajar dalam dunia kerja.

Untuk itu, cobalah untuk menghilangkan perasaan ini dengan perlahan. Mulailah mempersiapkan dan meyakinkan diri sedini mungkin sebelum negosiasi gaji. Lawan rasa ragu untuk menyampaikan ekspektasi gaji yang memang sesuai dengan kompetensi kamu.

Persiapkan dirimu dengan baik agar siap melakukan negosiasi gaji. Jadikan beberapa kesalahan di atas sebagai bekal agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan saat negosiasi gaji.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rasya Alfarizi
EditorRasya Alfarizi
Follow Us