Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Keuntungan Jadi Pribadi yang Menyukai Kerapian, Auto Good Looking

ilustrasi membersihkan jendela (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi membersihkan jendela (pexels.com/MART PRODUCTION)

Rapi dan bersih memang berkaitan, tetapi sebenarnya tidak sama. Rapi sudah pasti juga bersih. Namun, bersih atau terbebas dari kotoran belum tentu rapi. 

Contohnya, buku-buku di meja atau rakmu bersih dari debu dan kotoran lainnya. Akan tetapi, semuanya diletakkan asal-asalan sehingga terlihat tidak rapi.

Setelah tahu bedanya, apakah kamu termasuk anak muda yang menyukai kerapian atau justru paling kesal saat disuruh agar lebih rapi? Wah, sebaiknya kamu gak kesal lagi sebab menjadi pribadi yang rapi itu banyak manfaatnya. Simak penjelasannya berikut ini!

1. Secara penampilan, kamu tampak meyakinkan

ilustrasi perempuan yang rapi (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi perempuan yang rapi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Apa pun pekerjaanmu, kerapian dalam penampilan akan membuatmu tampak lebih profesional dan siap untuk bekerja.

Orang lain melihatmu telah menyiapkan diri dengan baik guna menghadapi hari yang sibuk. Mereka pun merasa lebih dihargai apabila berhadapan dengan kamu yang berpenampilan rapi.

Sebaliknya kalau penampilanmu kotor dan berantakan, kamu terkesan tidak menyukai pekerjaanmu dan orang-orang yang hendak ditemui.

2. Kebersihan tempat tinggal dan ruang kerjamu pasti terjaga

ilustrasi mengepel (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi mengepel (pexels.com/MART PRODUCTION)

Bila kamu bekerja di kantor, biasanya memang sudah ada petugas kebersihannya. Akan tetapi jika kamu sendiri gak menyukai kerapian, ruang kerjamu pasti tetap terlihat kumuh.

Misalnya, karena kamu sembarangan membuang sampah atau membiarkan tetesan minuman dan remah-remah makanan di meja. Duh, bagaimana kalau nanti bosmu tiba-tiba melakukan sidak alias inspeksi mendadak?

Apabila ruang kerjamu saja bersih, tempat tinggalmu apalagi. Kamu paling gak bisa melihat rumah atau kamar kosmu kotor dan acak-acakan. Kamu akan segera merapikannya sehingga enak dipandang dan nyaman ditinggali.

3. Jarang sekali merasa kehilangan barang

ilustrasi menata barang-barang (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi menata barang-barang (pexels.com/SHVETS production)

Merasa kehilangan sesuatu memang tak berarti barangmu pasti hilang. Kemungkinan besar cuma terselip atau kamu lupa terakhir kali meletakkannya di mana. Kejadian seperti ini sangat bisa dicegah kalau kamu terbiasa rapi.

Setiap barang ada tempat khususnya. Bila pun sesekali barang itu berpindah tempat karena digunakan, nanti pasti segera kamu kembalikan. Contohnya, buku yang telah selesai dibaca langsung kamu balikin ke rak.

4. Anak-anak akan mudah menirumu

ilustrasi mengajari anak bersih-bersih (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi mengajari anak bersih-bersih (pexels.com/Gustavo Fring)

Adikmu belum tentu meniru kerapianmu sebab selisih usia kalian tak terlalu jauh. Bila dia telanjur terbentuk menjadi pribadi yang berantakan, biasanya sukar untuknya dapat menjadi serapi kamu.

Makin kamu berusaha buat mengubahnya, barangkali dia malah makin kesal. Harapan terbesarnya ada pada anak-anakmu kelak. Dengan kebiasaanmu yang serba rapi, tanpa disuruh pun mereka pasti bakal meniru caramu membersihkan dan menata apa saja. 

5. Sampai tua pun kehidupanmu serba teratur

ilustrasi sarapan sehat (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi sarapan sehat (pexels.com/Mikhail Nilov)

Barangkali inilah manfaat dari menyukai kerapian yang paling jarang orang sadari. Di dalam kerapian, selain ada kebersihan, pasti juga ada keteraturan. Oleh karena itu, cara hidup yang teratur lebih mungkin dianut oleh orang yang mencintai kerapian.

Pola makan dan pola istirahat akan lebih terjaga. Keduanya menjadi kunci untuk kesehatanmu dalam jangka panjang, baik secara fisik maupun mental. Bukankah kesehatan yang terjaga juga bentuk investasi untuk masa depan?

Meski menjadi pribadi yang rapi banyak manfaatnya. Sebaiknya kamu gak lantas cerewet terhadap orang yang berkebalikan darimu, ya! Nasihati sedikit saja, selebihnya berikan contoh. Jika dia mau menirumu tentu itu bagus sekali. Akan tetapi, tidak pun tak apa-apa sebab orang memang berbeda-beda. Yang terpenting kamu sendiri telah merasakan manfaat dari menyukai kerapian. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us