Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Novel Kontemplatif untuk Penggemar Toko Kelontong Namiya

When I'm Gone Look for Me in the East (instagram.com/pantheonbooks)

Pernah menemukan buku yang bikin kamu terngiang-ngiang? Istilahnya book hangover, yakni momen ketika buku meninggalkan kesan dalam di benak pembaca. Coba pikirkan buku apa yang berhasil membuatmu merasakan hal itu. Apakah Keajaiban Toko Kelontong Namiya salah satunya? 

Jika jawabannya iya, kamu bisa coba mengobati book hangover yang sedang kamu rasakan dengan mencari buku serupa. Dengan plot sederhana dan pesan moral yang mengena, kelima judul di bawah bisa jadi bahan kontemplasimu berikutnya. Mari catat judul-judulnya. 

1. When I'm Gone Look for Me in the East

When I'm Gone Look for Me in the East (instagram.com/pantheonbooks)

Quan Barry akan mengajakmu berkelana menyusuri lanskap alam Mongolia lewat lima biksu dalam buku When I'm Gone Look for Me in the East. Mereka ditugaskan mencari seorang anak yang dipercaya sebagai reinkarnasi lama (guru spiritual dalam kepercayaan orang Buddha Tibet). Dua di antara mereka adalah saudara kembar identik Chulun dan Mun yang bisa mendengar benak masing-masing.

Latar Gurun Gobi dan Pegunungan Altai yang mereka lewati bakal mengingatkanmu pada perjalanan pemuda dalam novel The Alchemist milik Paulo Coelho. Namun, Barry menyusun buku ini dengan porsi yang seimbang untuk tiap biksu. Ini mirip dengan formula yang dipakai Keigo Higashino saat membahas tiga pencuri yang bersembunyi di toko Namiya. 

2. Botchan

Botchan (penguinrandomhouse.com)

Novel klasik Jepang ini mengikuti sudut pandang seorang guru muda yang berdinas di sebuah desa. Narasinya disusun dengan kata ganti orang pertama dan amat kontemplatif. Plotnya pun cenderung tidak ada. Pembaca diajak untuk mengenali Botchan yang sedang bergelut dengan pemikirannya sendiri. 

Botchan dirilis pada 1900-an, tetapi pesan moralnya masih relevan sampai sekarang. Salah satu novel klasik yang tak lekang oleh zaman. Karya Natsume Sōseki juga sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. 

3. Sweet Bean Paste

Sweet Bean Paste (instagram.com/oneworldpublications)

Masih dari Jepang, kamu bisa coba novel bertajuk Sweet Bean Paste. Ini tipe novel yang menyejukkan hati dan penuh pesan moral layaknya Keajaiban Toko Kelontong Namiya. Ceritanya sendiri berkutat pada seorang pria yang menjalankan bisnis kafe dan sedang butuh bantuan karyawan.

Seorang nenek kemudian menawarkan diri. Namun, sang pria ragu karena tak yakin sang nenek bisa bekerja cepat. Meski ditolak, sang nenek kukuh dan akhirnya membocorkan resep pasta kacang merah yang ia tahu. Dari resep itu, kerja sama antar keduanya terjalin. 

4. Remarkably Bright Creatures

novel Remarkably Bright Creatures (instagram.com/eccobooks)

Mirip dengan novel sebelumnya, tokoh utama dalam novel ini adalah seorang lansia yang memilih untuk tetap produktif di usianya yang tak muda. Tova sang lakon akhirnya mendapat pekerjaan di sebuah wahana akuarium yang dihuni seekor gurita. Gurita dalam novel Van Pelt ternyata bukan hanya objek, ia diberi momen untuk membacakan narasi lewat observasinya. 

Lewat sang gurita pula, kita diajak mengenal kehidupan Tova jauh sebelum ia sampai di titik ini. Latar belakang keluarganya, momen kehilangan yang mengubah hidupnya, dan lain sebagainya. Penuh pesan kehidupan, media ideal untuk berkontemplasi. 

5. Panenka

Panenka (instagram.com/artforum_bratislava)

Panenka juga bisa jadi bacaan ideal untuk penggemar Keajaiban Toko Kelontong Namiya. Ia merupakan tipe novel yang kontemplatif dengan plot sederhana. Judulnya kontras dengan Panenka dalam kehidupan nyata yang dipuji karena teknik tendangan penalti khasnya. Lakon dalam novel ini adalah seorang pesepak bola yang kariernya hancur setelah ia gagal mencetak gol dari titik penalti. 

Narasi ini seakan jadi pengingat tentang krusialnya kesehatan mental, terutama untuk orang-orang yang kehidupan dan kariernya jadi konsumsi publik. Mereka amat rentan pada hujatan yang bertubi-tubi. Seakan tidak ada ruang untuk melakukan kesalahan. 

Lima judul buku di atas jadi bukti kalau sesuatu yang spesial bisa datang dari hal-hal yang sederhana. Tak perlu plot bombastis, kesuksesan lima buku di atas datang dari kepiawaian penulis menyentuh hati pembacanya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us