Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Novel yang Mengalami Revisi Setelah Diterbitkan, Kenapa Ya?

buku The Stand (instagram.com/booklovingvet)
buku The Stand (instagram.com/booklovingvet)

Tidak sedikit penulis yang merasa karyanya masih bisa direvisi bahkan setelah sudah lama diterbitkan. Entah itu untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, memperbaiki kekurangan, atau sekadar memenuhi keinginan penulis yang kini lebih dewasa. Perubahan ini sering kali menciptakan versi baru yang tak kalah menarik.

Novel-novel yang ditulis ulang setelah penerbitan awal sering kali menjadi lebih kompleks atau relevan dengan zaman. Berikut adalah lima novel yang mengalami perubahan besar bertahun-tahun setelah pertama kali diterbitkan. Kira-kira novel apa saja, ya?

1. Dark Debts – Karen Hall

buku Dark Debts (publishersweekly.com)
buku Dark Debts (publishersweekly.com)

Sebagai penulis skenario TV yang sukses, Karen Hall hanya menulis satu novel yaitu Dark Debts yang pertama kali diterbitkan pada 1996. Dua dekade kemudian, Hall memutuskan untuk merevisi cerita thriller ini secara besar-besaran. Ia menghapus beberapa karakter, menambahkan yang baru, dan bahkan mengganti ending-nya secara total.

Namun, bagian yang lebih emosional dari novel itu dibiarkan utuh. Bukan karena Hall merasa puas, tetapi karena ia merasa tidak lagi terhubung dengan emosi tersebut sehingga tidak percaya diri untuk merevisinya. Perubahan ini mencerminkan perjalanan kreatif seorang penulis yang terus berkembang.

2. Childhood's End – Arthur C. Clarke

buku Childhood's End (penguinrandomhouse.com)
buku Childhood's End (penguinrandomhouse.com)

Childhood’s End adalah salah satu karya paling terkenal Arthur C. Clarke yang pertama kali diterbitkan pada 1953. Namun, saat novel ini diterbitkan ulang pada 1989, Clarke melakukan revisi besar pada bagian awal cerita. Perubahan ini bertujuan untuk mencerminkan perkembangan teknologi dan situasi sosial-politik saat itu.

Alih-alih menggambarkan awal perlombaan luar angkasa, novel ini diperbarui untuk mencerminkan kenyataan bahwa manusia sudah mendarat di bulan dan Perang Dingin telah berlangsung lama.

Meskipun awalnya diubah secara signifikan, pesan utama novel ini tetap utuh. Clarke berhasil memodernisasi ceritanya tanpa mengorbankan esensi yang membuatnya begitu berpengaruh.

3. The Hobbit – J.R.R. Tolkien

buku The Hobbit (britannica.com)
buku The Hobbit (britannica.com)

Versi awal The Hobbit yang diterbitkan pada 1937 adalah sebuah cerita ringan untuk anak-anak. Namun, ketika Tolkien mulai menulis sekuelnya, yaitu The Lord of the Rings, ia menyadari bahwa ada banyak hal di The Hobbit yang tidak sesuai dengan konsep dunia Middle-Earth yang lebih besar.

Tolkien akhirnya merevisi bagian-bagian penting dari The Hobbit untuk menciptakan kesinambungan dengan karya-karyanya. Salah satinya karakter Gollum yang mengalami perubahan besar untuk mencocokkan cerita dengan trilogi The Lord of the Rings. Perubahan ini membuat novel tersebut terasa lebih gelap dan serius.

4. The Stand – Stephen King

buku The Stand (stephenking.com)
buku The Stand (stephenking.com)

Saat pertama kali diterbitkan, The Stand sudah merupakan novel yang tebal. Namun, editor King memotong banyak bagian untuk menyesuaikan panjangnya. Setelah menjadi salah satu penulis paling sukses di dunia, King akhirnya menerbitkan ulang versi lengkap novel ini pada tahun 1990.

Versi baru ini tidak hanya mengembalikan bagian yang sebelumnya dipotong, tetapi juga menambahkan elemen baru yang menghubungkan novel ini dengan konsep multiverse yang ia kembangkan di karya-karya lainnya.

Meski tidak semua pembaca sepakat bahwa versi panjang ini lebih baik, tambahan materi tersebut memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang dunia dan karakter dalam novel.

5. Roderick Hudson – Henry James

buku Roderick Hudson (penguinrandomhouse.com)
buku Roderick Hudson (penguinrandomhouse.com)

Henry James dikenal sebagai salah satu penulis yang paling sering merevisi karyanya. Salah satu contohnya adalah Roderick Hudson yang ia revisi secara besar-besaran pada 1907. James menulis ulang banyak bagian cerita, menghapus alur yang menurutnya tidak masuk akal, dan bahkan menulis pengantar baru yang mengkritik versi awal novel tersebut.

Revisi ini adalah bagian dari New York Edition, koleksi 24 volume karya James yang mencakup banyak revisi besar dan kecil. Dalam pengantarnya, James membahas secara mendalam proses kreatif dan alasan di balik perubahan tersebut. Sayangnya, edisi tersebut tidak sukses secara finansial.

Lima novel ini membuktikan bahwa sebuah karya tidak selalu selesai pada penerbitan pertama. Para penulisnya terus mengevaluasi dan memperbarui cerita mereka untuk menciptakan versi baru yang lebih baik daripada aslinya. Jadi, menurutmu revisi besar seperti ini adalah upaya menyempurnakan karya atau justru merusak keaslian cerita?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Emma Kaes
EditorEmma Kaes
Follow Us