5 Pelajaran dari Marshanda tentang Penderitaan dalam Hidup  

Menurut Marshanda, kebahagiaan dan kesedihan merupakan paket komplet dalam hidup. Penderitaan dan kebahagiaan akan terus berganti seperti roda berputar.

Penderitaan dianggap normal sebagai siklus yang pasti dihadapi manusia. Kamu disarankan tidak hanya berfokus pada penderitaan, tapi bagaimana cara bangkit dari situ.

Lowest point atau titik terendah setiap orang berbeda-beda. Marshanda mengungkap beberapa hal yang menjadi titik terendahnya. Di antaranya ketika merasa dirundung, perceraian orangtua, dinyatakan bipolar disorder, dan kehilangan hak asuh anaknya, Sienna.

Saat seseorang berada di titik ini, sikap orang-orang di sekitarnya akan beragam. Ada yang mengerti dan tidak. Bahkan tak jarang menurutnya, orang paling tidak mengerti adalah orang terdekat kita. Bagaimana pendapat kamu?

Jika kebanyakan orang menganggap lebih baik memendam perasaan ketimbang meluapkan emosi, maka sebaliknya kalau Marshanda. Sebaiknya jangan memendam perasaan, karena justru akan memperlambat proses bertumbuh kamu.

Dengan catatan ketika meluapkan perasaan itu dengan cara aman dan/atau memastikan bahwa yang kamu lakukan tidak berbahaya, baik untuk dirimu maupun orang lain. Bila perlu, konsultasi dengan psikiater atau guru spiritualmu, ya!

Hidup adalah bagian dari perjalanan. Penderitaan dan kebahagiaan menurut Caca akan selalu datang silih berganti. Jangan sampai berlarut dengan masa lalu. Karena hal ini dapat membuat kita kalut, merasa belum cukup, atau bahkan tidak ada keberkahan di proses yang dijalani.

Kehidupan diliputi musim. Segala sesuatu punya musimnya. Kamu harus mulai mengenal diri sendiri agar bisa menerima penderitaan-penderitaan tersebut, ya!

Di akhir video, Caca menyampaikan 4 tips agar seseorang mampu menerima penderitaan. Pertama, accept and admit, menerima dan mengakui segala yang terjadi. Kedua, detox semua perasaan toxic keluar. Kemudian menganggap perasaan ini tidak buruk, tapi memang harus ada.

Setelah 3 tahap tersebut, kamu bisa masuk ke tahap keempat yakni reborn. Berada di level ini, kamu akan menerima perubahan sebagai kejadian natural dalam hidup. Kamu mulai bisa memaafkan masa lalu dan berdamai dengan diri sendiri. 

Bagi Marshanda, penderitaan layaknya bekal atau bahan bakar. Tentu saja bisa terjadi, bila manusia itu sendiri tidak pasrah dan playing victim, bukan?

Penderitaan tidak selalu berasal dari orang lain. Sebab pada dasarnya, hidup adalah pilihan, kita juga punya andil sehingga sesuatu terjadi. Setelah mengetahui lima pendapat Marshanda di atas, yuk jadikan penderitaan sebagai momen untuk berkontemplasi!