5 Peran Penting Orangtua Saat Anak Mengalami Quarter Life Crisis

Quarter life crisis biasanya dialami anak muda berusia 20 hingga 30 tahun. Masa ini menjadi titik balik seseorang dalam merancang mimpinya, menemukan passion dan skil serta saatnya mandiri dalam setiap keputusan hidup yang akan di ambil.
Tentu tidak mudah bagi ketika di fase dewasa awal di mana sedang menghadapi tantangan dunia yang sebenarnya. Oleh karena itu, peran orangtua cukup berpengaruh bagi seseorang menghadapi badai quarter life crisis ini. Berikut lima peran penting orangtua mendampingi anaknya melewati quarter life crisis.
1. Menanyakan kondisi anak yang sebenarnya

Anak menginginkan ada yang mendengarkan keluh kesahnya dalam menghadapi beratnya masa quarter life crisis, maka ketika orangtua menanyakan kondisi anaknya akan membuat anak merasa dimengerti.
Dengan begitu anak akan menjadi terbuka pada orangtua dibanding pada temannya sehingga membuat orangtua dapat memberikan dukungan secara emosional pada anaknya.
2. Menjadi pendukung nomor satu anak

Sekalipun anak sedang mengalami kegagalan, posisikanlah diri orangtua menjadi pendukung anak nomor satu. Katakan bahwa orangtua akan tetap berada di samping anak ketika kesusahan maupun dalam kondisi terpuruk. Orangtua akan menerima anak apa pun yang dialaminya baik kegagalan maupun kesuksesan.
3. Menawarkan diri apa yang bisa orangtua lakukan

Meskipun orangtua tidak dapat memberikan andil yang besar namun setidaknya menawarkan diri memberikan bantuan pada anak akan membuat anak merasa senang dan tidak merasa sendirian. Anak akan termotivasi untuk berjuang lebih gigih untuk membahagiakan kedua orangtuanya.
4. Mendampingi ketika anak sedang jatuh bangun

Tanpa menyalahkan anak, memberi kritik atas kegagalan anak adalah langkah yang bijaksana. Ketika anak jatuh bangun meraih mimpi dan orangtua mendampinginya akan membuat anak lebih resilien atau mampu bertahan dan menghadapi badai quarter life crisisnya.
5. Memberikan petuah atau nasehat pada anak

Memberikan nasihat pada anak bisa dilakukan sesekali agar anak bisa memandang hidupnya dari sudut pandang orangtua. Quarter life crisis membuat anak kebingungan atas dirinya sendiri dan masa depan, sehingga dengan petuah orangtua anak akan mampu menghadapi masa kini dengan lebih objektif, terarah dan realistis.
Anak yang mendapatkan dukungan penuh dari orangtua ketika menghadapi badai quarter life crisis akan menjadi pribadi yang lebih tangguh, resilien dan positif dalam memandang dirinya dan dunia.