Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Blender Tangan vs Blender Biasa, Mana yang Lebih Oke?

Ilustrasi blender (pexels.com/Yaroslav Shuraev)
Ilustrasi blender (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Saat memilih alat dapur untuk menghaluskan bahan makanan, ada dua jenis blender yang sering digunakan, yaitu blender tangan dan blender biasa. Keduanya memiliki fungsi utama yang sama, tetapi dalam penggunaannya, ada beberapa perbedaan yang bisa menjadi pertimbangan sebelum membeli. Masing-masing jenis blender ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan memasak.

Lalu, mana yang lebih cocok untuk digunakan di dapur? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita bahas lima perbedaan utama antara blender tangan dan blender biasa. Dengan memahami keunggulan dan keterbatasan masing-masing, kamu bisa menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan memasak sehari-hari.

1. Desain dan cara penggunaan yang berbeda mempengaruhi fleksibilitas saat memasak

Ilustrasi blender (pexels.com/Yaroslav Shuraev)
Ilustrasi blender (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Blender tangan memiliki desain ramping dan ringan, yang memungkinkan penggunaannya langsung di dalam wadah apa pun, seperti panci atau mangkuk. Bentuknya yang sederhana membuatnya lebih fleksibel, terutama untuk menghaluskan sup, saus, atau smoothie tanpa harus memindahkan bahan ke dalam wadah khusus.

Di sisi lain, blender biasa memiliki desain dengan wadah khusus yang harus digunakan setiap kali ingin menghaluskan bahan. Artinya, semua bahan harus dimasukkan ke dalam jar blender sebelum diolah. Meskipun ini memberikan hasil yang lebih konsisten, tetapi bisa sedikit merepotkan, terutama jika harus membersihkan banyak wadah setelahnya.

Dari segi fleksibilitas, blender tangan lebih unggul karena bisa digunakan langsung di berbagai wadah tanpa perlu banyak proses tambahan. Namun, jika mencari alat yang lebih stabil dan dapat menghaluskan bahan dengan kapasitas lebih banyak, blender biasa bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

2. Kapasitas pemrosesan bahan yang berbeda menentukan jumlah sekali pakai

Ilustrasi blender tangan (pexels.com/Ron Lach)
Ilustrasi blender tangan (pexels.com/Ron Lach)

Blender biasa umumnya memiliki kapasitas lebih besar karena menggunakan wadah khusus yang bisa menampung lebih banyak bahan sekaligus. Ini cocok untuk membuat jus, smoothies, atau adonan dalam jumlah besar tanpa perlu mengolahnya secara bertahap.

Sebaliknya, blender tangan lebih cocok untuk penggunaan dalam jumlah kecil hingga sedang. Karena harus dipegang secara manual, proses pengolahan bahan bisa lebih terbatas dibandingkan dengan blender biasa. Jika digunakan terlalu lama, tangan juga bisa cepat lelah, terutama saat menghaluskan bahan yang lebih keras.

Jika sering memasak dalam jumlah besar, blender biasa mungkin lebih praktis. Namun, untuk kebutuhan sehari-hari yang lebih fleksibel, blender tangan bisa menjadi pilihan yang lebih efisien dan mudah digunakan.

3. Kemampuan menghaluskan bahan tergantung pada daya dan jenis pisau

Ilustrasi blender (pexels.com/Yaroslav Shuraev)
Ilustrasi blender (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Daya motor dan jenis pisau sangat mempengaruhi seberapa halus hasil yang diperoleh dari blender tangan maupun blender biasa. Blender biasa biasanya memiliki daya motor yang lebih besar dan pisau yang lebih tajam, sehingga mampu menghaluskan bahan dengan tekstur keras, seperti es batu atau kacang-kacangan, dengan lebih mudah.

Blender tangan cenderung memiliki daya yang lebih kecil, sehingga kurang efektif untuk bahan yang sangat keras. Meski begitu, beberapa model blender tangan dilengkapi dengan pisau berkualitas tinggi yang cukup mampu mengolah bahan seperti sayur, buah, dan bahkan daging lunak.

Jadi, jika sering membuat makanan atau minuman yang membutuhkan tekstur sangat halus, seperti smoothie kental atau saus kacang, blender biasa lebih direkomendasikan. Namun, untuk kebutuhan yang lebih sederhana, blender tangan sudah cukup memadai.

4. Kemudahan dalam perawatan dan pembersihan membuat perbedaan signifikan

Ilustrasi blender tangan (pexels.com/Kampus Production)
Ilustrasi blender tangan (pexels.com/Kampus Production)

Salah satu keunggulan blender tangan adalah kemudahannya dalam perawatan dan pembersihan. Karena ukurannya lebih kecil dan hanya memiliki beberapa bagian, blender tangan bisa langsung dibilas atau dicuci tanpa perlu banyak usaha. Beberapa model bahkan memiliki bagian pisau yang bisa dilepas, sehingga lebih mudah dibersihkan.

Sebaliknya, blender biasa memiliki lebih banyak komponen, seperti wadah, tutup, dan pisau yang perlu dicuci terpisah. Ini bisa menjadi tantangan jika sering digunakan, karena harus meluangkan waktu lebih untuk membersihkan setiap bagian agar tidak ada sisa makanan yang tertinggal.

Jika mencari alat yang praktis dan mudah dirawat, blender tangan bisa menjadi pilihan terbaik. Namun, jika tidak keberatan dengan proses pembersihan yang lebih lama demi hasil yang lebih maksimal, blender biasa tetap menjadi opsi yang baik.

5. Harga dan daya listrik menentukan pilihan berdasarkan anggaran

Ilustrasi blender (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi blender (pexels.com/cottonbro studio)

Harga blender tangan umumnya lebih terjangkau dibandingkan dengan blender biasa. Selain itu, karena memiliki daya listrik yang lebih kecil, penggunaan blender tangan juga lebih hemat energi, sehingga cocok untuk yang ingin mengurangi konsumsi listrik di rumah.

Sementara itu, blender biasa biasanya memiliki harga yang lebih mahal, terutama untuk model dengan fitur canggih seperti pengaturan kecepatan, pisau khusus, atau teknologi anti-bocor. Daya listrik yang lebih besar juga berarti konsumsi energi lebih tinggi, yang perlu dipertimbangkan jika sering digunakan dalam jangka waktu lama.

Jika memiliki anggaran terbatas dan membutuhkan alat yang hemat energi, blender tangan bisa menjadi pilihan yang lebih bijak. Namun, jika mencari alat dengan performa lebih tinggi dan tidak keberatan mengeluarkan biaya lebih, blender biasa tetap menjadi pilihan yang menarik.

Memilih antara blender tangan dan blender biasa tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan memasak. Pada akhirnya, keputusan terbaik adalah yang sesuai dengan gaya memasak dan anggaran yang dimiliki.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sanggar Sukma Sijati
EditorSanggar Sukma Sijati
Follow Us